• Beranda
  • Nutrisi
  • Tiga Jenis Antioksidan yang Ada di Dalam Kurma, Apa Saja Ya?

Tiga Jenis Antioksidan yang Ada di Dalam Kurma, Apa Saja Ya?

Tiga Jenis Antioksidan yang Ada di Dalam Kurma, Apa Saja Ya?
Credits: Unsplash Ilustrasi antioksidan yang terkandung dalam kurma

Bagikan :


Setiap bulan Ramadan tiba, pasar dan supermarket akan dipenuhi dengan buah kurma yang dijual di dalam kotak-kotak kecil maupun besar. Ada beragam jenis kurma yang ditawarkan dengan kelebihan dan keunikan rasanya masing-masing.

Kurma direkomendasikan sebagai pembatal puasa karena memiliki rasa yang manis, namun dengan kandungan indeks glikemik yang rendah. Makanan dengan kandungan indeks glikemik yang rendah adalah jenis makanan yang direkomendasikan untuk penderita diabetes dan orang yang menjalani puasa. Makanan dengan indeks glikemik rendah akan membantu melepas gula dalam darah secara perlahan, sehingga tidak menyebabkan lonjakan kadar gula dalam darah. Selain itu, karena gula dilepaskan secara perlahan, maka Anda akan cenderung merasa kenyang lebih lama.

Kurma memiliki pohon yang mirip dengan kelapa, dengan buah rimbun yang tumbuh memenuhi tangkai. Buah ini biasanya dipanen di musim gugur dan awal musim dingin, dan seringkali diawetkan dengan dikeringkan agar bertahan lama.

Selain memiliki kandungan serat, vitamin B6, zat besi, magnesium dan kalium, kurma juga mengandung antioksidan yang bermanfaat untuk melindungi tubuh dari radikal bebas. Dibandingkan dengan jenis buah yang sama seperti buah ara dan plum kering, kurma mengandung antioksidan yang lebih tinggi.

Tiga Jenis Antioksidan di Dalam Kurma

Flavonoid

Flavonoid adalah senyawa antioksidan yang ditemukan secara alami pada banyak buah, salah satunya kurma. Ada enam jenis flavonoid yang masing-masing memiliki manfaat yang berbeda-beda, di antaranya:

  • Flavon
  • Flavan-3-ols
  • Flavanon
  • Antosianidin
  • Isoflavon

Fitonutrien seperti flavonoid memiliki efek anti-inflamasi yang bermanfaat melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif yang dapat menyebabkan penyakit seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, kanker, dan penyakit kognitif seperti alzheimer dan demensia.

Karotenoid

Karotenoid adalah jenis pigmen yang memberikan warna kuning cerah, merah, dan oranye pada buah-buahan dan sayuran. Ada lebih dari 600 jenis karotenoid yang berbeda, yang sebagian besar diubah menjadi vitamin A ketika masuk ke dalam tubuh.

Karotenoid bermanfaat dalam melindungi tubuh dari penyakit dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Karotenoid provitamin A juga dapat diubah menjadi vitamin A yang penting untuk pertumbuhan, fungsi sistem kekebalan dan kesehatan mata.

Asam fenolik

Asam fenolik adalah jenis fitokimia yang disebut juga polifenol. Asam fenolik akan diserap melalui dinding saluran usus yang dapat mencegah kerusakan sel akibat reaksi oksidasi radikal bebas. Antioksidan ini juga dapat meningkatkan anti-inflamasi di dalam tubuh apabila dikonsumsi secara teratur.

Walaupun memiliki manfaat kesehatan yang beragam, namun kurma juga memiliki kandungan yang cukup tinggi, sehingga penderita diabetes tetap harus membatasi porsi kurma yang dimakan. Jika Anda adalah penderita diabetes, maka sebaiknya Anda makan tidak lebih dari 1-2 kurma sekali makan agar tidak menyebabkan adanya lonjakan gula darah di dalam tubuh.

Bagaimana, tertarik juga untuk mengonsumsi kurma? Anda dapat menikmati kurma dengan memakannya secara langsung, dicampurkan dalam salad, ditaburkan sebagai topping pada kue, digunakan sebagai pengganti chocochip, atau dicampurkan dalam smoothie sebagai pemanis alami.

Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 09:22