Mi adalah makanan yang telah dikenal sejak ribuan tahun lalu. Mi terbuat dari bahan dasar tepung, air dan telur, dan dibentuk sedemikian rupa menjadi pipih panjang atau bulat panjang, atau beragam bentuk lainnya.
Memiliki tekstur yang kenyal, mi seketika menjadi menu yang hampir disukai semua orang di dunia. Karena terbuat dari tepung, mi termasuk makanan yang tinggi kalori. Yang pada akhirnya menjadi makanan yang tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi saat ingin menurunkan berat badan.
Namun itu dulu, kini Anda tetap bisa mengonsumsi mi yang rendah kalori walaupun sedang menjalankan program diet. Mi apakah itu? Simak ulasannya.
Mi Shirataki, Rendah Kalori, Cocok untuk Diet
Mi shirataki yang belakangan ini semakin populer dikonsumsi di Indonesia. Mi ini disebut-sebut sebagai mi ajaib karena dapat membantu menurunkan berat badan. Bukan karena memiliki kandungan ajaib, melainkan karena kandungan kalori dalam seporsi mi shirataki hampir sama dengan secangkir kaldu.
Mi shirataki terbuat dari zat yang disebut glukomanan, yang berasal dari akar konjak. Glukomanan ini adalah jenis serat larut yang banyak menyerap air.
Mi shirataki sendiri terbuat dari tepung glukomanan dengan komposisi sekitar 3% serat dan 97% air. Inilah mengapa mi shirataki rendah akan kalori yang kemudian dimanfaatkan untuk membantu menurunkan berat badan.
Manfaat Mi Shirataki Selain untuk Diet
Selain membantu program diet karena kandungan kalorinya yang sangat rendah, mi shirataki juga menyimpan beberapa manfaat lain, di antaranya:
Mi Shirataki Cocok untuk Makanan Pengganti
Sebagian orang kesulitan mengonsumsi makanan karena memiliki alergi atau intoleransi terhadap bahan-bahan tertentu seperti gandum, gluten maupun telur. Mi shirataki tidak mengandung ketiga bahan tersebut, sehingga bisa menjadi makanan pengganti bagi mereka yang memiliki alergi atau intoleransi.
Membantu Mengelola Diabetes
Kandungan serat larut dalam mi shirataki dapat membantu memperlambat laju penyerapan karbohidrat oleh tubuh. Yang artinya juga dapat membantu penderita diabetes menghindari lonjakan gula darah.
Penelitian menunjukkan bahwa glukomanan, bahan dasar mi shirataki, efektif membantu penderita diabetes mengelola gula darahnya.
Namun, orang dengan diabetes yang ingin mengonsumsi mi shirataki tetap harus berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu, untuk menurunkan risiko adanya pengaruh terhadap pengobatan yang sedang dijalani.
Membantu Menurunkan Kolesterol
Beberapa penelitian juga menemukan bahwa glukomanan dapat membantu menurunkan kadar kolesterol.
Para peneliti mencatat bahwa glukomanan meningkatkan jumlah kolesterol yang dikeluarkan melalui tinja sehingga lebih sedikit yang diserap kembali ke dalam aliran darah.
The American Journal of Clinical Nutrition juga menemukan bahwa mengonsumsi sekitar 3 gram serat glukomanan setiap hari, menyebabkan penurunan 10% kolesterol LDL (kolesterol jahat).
Perlu dicatat bahwa penelitian ini difokuskan pada glukomanan secara khusus (bukan mi shirataki), sehingga penderita kolesterol yang ingin mengobati kolesterol sebaiknya tidak hanya mengandalkan mi shirataki untuk menurunkan kolesterolnya. Diskusikan kembali dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi mi shirataki terkait kolesterol tinggi.
Membantu Meredakan Sembelit dan Memperlancar Buang Air Besar
Orang dengan keluhan sembelit kronis atau buang air besar yang tidak teratur direkomendasikan mengonsumsi mi shirataki untuk meredakan sembelit. Seperti sumber serat larut lainnya, mi shirataki dapat membantu memperlancar pencernaan sehingga Anda dapat buang air besar secara teratur.
Mi Shirataki Berperan Sebagai Prebiotik
Serat glukomanan dalam mi shirataki juga berperan sebagai prebiotik, zat yang dapat memberi makan bakteri baik di usus besar.
International Journal of Biological Macromolecules mencatat bahwa glukomanan tidak terurai di perut, sehingga menjadi sumber makanan bagi bakteri usus. Adanya bakteri usus penting untuk membantu pencernaan dan penyerapan nutrisi, selain itu mereka juga sangat berpengaruh terhadap aspek lain, seperti suasana hati dan berat badan.
Perlu diketahui bahwa tidak ada nutrisi lain yang terkandung di dalam mi shirataki, sehingga mengonsumsinya sebagai menu tunggal berpotensi menyebabkan malnutrisi.
Selain itu, glukomanan di dalam mi shirataki juga dapat menyebabkan efek samping seperti kembung, terjebaknya gas di dalam perut dan juga diare. Orang dengan riwayat penyakit pencernaan, diabetes, atau kolesterol tinggi sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi mi shirataki.
Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
Jon Johnson (2021). What are the benefits of shirataki noodles?. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/shirataki-noodles
WebMD (2020). Health Benefits of Shirataki Noodles. Available from: https://www.webmd.com/diet/health-benefits-shirataki-noodles
Franziska Spritzler (2018). Shirataki Noodles: The Zero-Calorie ‘Miracle’ Noodles. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/shirataki-noodles-101
Melody Bodette, Jane Lindholm (2021). Who Invented Noodles?. Available from: https://www.vermontpublic.org/programs/2021-06-18/who-invented-noodles
Karthik Kumar, MBBS (2022). Are Shirataki Noodles Bad for You?. Available from: https://www.medicinenet.com/are_shirataki_noodles_bad_for_you/article.htm