Sehatkah Anak Sarapan Sereal Setiap Hari?

Bagikan :


Setiap orang tua pasti setuju jika sereal merupakan salah satu menu sarapan anak yang praktis untuk disajikan. Selain mudah didapatkan dengan harga terjangkau, rasa sereal juga disukai anak-anak sehingga mereka akan selalu menghabiskan menu sarapannya. Namun, bagaimana jika anak-anak sarapan sereal setiap hari, benarkah sarapan sereal setiap hari baik untuk kesehatan anak?

Proses pengolahan sereal

Sereal terbuat dari biji gandum pilihan yang dihaluskan menjadi tepung lalu dimasak. Tepung halus tersebut kemudian dicampur dengan bahan lain seperti gula, cokelat dan air. Setelah itu, sereal akan melalui porses ekstrusi yaitu makanan diproses dengan suhu tinggi menggunakan mesin agar sereal mudah dibentuk.

Setelah melalui proses ekstrusi, sereal dikeringkan lalu dibentuk menjadi bentuk-bentuk yang menarik. Sereal juga bisa dibakar, diparut, dipipihkan, atau dilapisi dengan cokelat sebelum dikeringkan.

Waspada kandungan gula dan zat aditif

Sebagian besar masyarakat meyakini sereal merupakan bahan makanan sehat karena terbuat dari gandum yang memiliki serat tinggi dan baik untuk pencernaan tubuh. Namun perlu diingat bahwa sereal merupakan makanan olahan yang telah mendapat berbagai zat tambahan dalam makanan termasuk gula yang cukup tinggi.

Dilansir dari Healthline, memulai hari dengan menu sarapan yang mengandung gula tinggi dapat menaikkan kadar gula darah dan menyebabkan tubuh mudah lapar. Akibatnya, tubuh akan merasa membutuhkan makanan atau camilan tinggi karbohidrat lainnya sehingga menyebabkan anak akan makan terlalu banyak dan mengakibatkan kegemukan.

Terlebih lagi, anak-anak sering mengonsumsi sereal melebihi jumlah takaran yang dianjurkan setiap harinya. Padahal, anak-anak masih akan mendapatkan asupan gula dari makanan lain, yang menyebabkan asupan gula pada anak berlebih.

Mengonsumsi gula terlalu banyak dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung dan kanker. Selain itu, sereal juga mengandung berbagai zat aditif seperti pewarna buatan, penyedap dan natrium dalam jumlah tinggi. Meski tidak selalu berbahaya, mengonsumsi makanan yang mengandung zat aditif dapat menyebabkan efek samping seperti sakit kepala, diare, masalah pernapasan, gatal-gatal dan masalah kesehatan lainnya.

Tips sarapan sehat dengan sereal

Banyak anak tergoda membeli sereal karena kemasannya menggunakan warna cerah dan karakter yang menarik perhatian anak. Sebagai orang tua, tugas Anda adalah bijaksana dalam memilih dan menyajikan sereal bagi anak. Dilansir dari WebMD, berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan,  seperti:

1. Perhatikan kalori per penyajian

Saran penyajian sereal umumnya bervariasai mulai dari 1/2 cup atau lebih, namun anak-anak umumnya mengonsumsi sereal lebih dari takaran yang dianjurkan. Untuk mengontrol asupan kalori anak, pilih sereal yang memiliki kalori kurang dari 200 kalori per penyajian. Gunakan gelas ukur untuk menjaga takaran sesuai dengan saran penyajian.

2. Pilih sereal yang mengandung serat tinggi

Sereal yang terbuat dari gandum utuh mengandung sejumlah vitamin, mineral dan serat yang baik untuk mengurangi risiko serangan penyakit jantung. Kandungan serat yang tinggi juga baik untuk membuat anak kenyang lebih lama, sehingga terhindar dari keinginan menyantap camilan lainnya.

3. Pilih sereal yang diperkaya vitamin dam mineral

Proses pengolahan makanan cenderung menghilangkan nutrisi alami dari makanan tersebut. Dalam memilih sereal, dianjurkan untuk memilih sereal yang mengandung vitamin dan mineral. Periksa kembali label kemasan sereal Anda, pastikan sereal tesebut sudah mengandung tambahan kalsium, vitamin D, asam folat, dan mineral lainnya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak.

4. Gunakan susu rendah lemak

Hindari menggunakan krimer kental manis dalam menyajikan sereal untuk anak. Apabila kalori dan lemak yang terkandng dalam cereal cukup tinggi, Anda bisa menyajikan sereal dengan susu rendah lemak untuk mengimbangi kandungan gizi dalam sereal.

 

Sarapan memiliki fungsi penting bagi pertumbuhan anak. Bukan hanya untuk mengatasi kelaparan, namun sarapan juga bermanfaat sebagai sumber energi bagi kegiatan anak di sekolah. Meskipun sarapan sereal terbilang praktis dan disukai anak-anak, namun sebaiknya batasi konsumsi sereal sebagai sarapan setiap hari. Sajikan alternatif sarapan lain yang mengandung nutrisi lebih sehat seperti telur, buah segar, labu, dan sayuran lainnya.

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 16:29

Sadler, A. 2018. Is Cereal Really the Worst Thing to Feed Your Kids for Breakfast?. Available from: https://www.healthline.com/health/food-nutrition/is-cereal-healthy

Palsdottir, H. 2019. Breakfast Cereals: Healthy or Unhealthy?. Available from: https://www.healthline.com/nutrition/are-breakfast-cereals-healthy

Better Health. 2012. Food Additives. Available from: https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/food-additives

Booth, S. 2014. 7 Tips for Choosing the Best Breakfast Cereal. Available from: https://www.webmd.com/food-recipes/features/breakfast-cereal