Brand/nama lain
Folavit
Cara Kerja
Folvait mengandung asam folat yang berperan dalam pembentukan materi genetik DNA di dalam tubuh. Selain itu, berperan sebagai pembentuk sel-sel darah merah baru.
Indikasi
- Suplemen makanan harian
- Profilaksis (pencegahan) kelainan pembentukan tabung saraf pada janin bagi ibu hamil
- Anemia megaloblastik (kekurangan sel darah merah akibat kekurangan asam folat)
Kontraindikasi
Riwayat alergi atau hipersensitif terhadap asam folat atau penyusun sediannya (misalnya biduran atau bengkak pada wajah dan kelopak mata).
Efek Samping
Hampir jarang menimbulkan efek samping yang bermakna pada penggunaan vitamin B9. Akan tetapi, efek samping yang mungkin timbul dapat berupa keluhan saluran cerna, seperti mual, muntah, nyeri perut, kembung atau hilang nafsu makan.
Sediaan
Tablet 400 mcg, 1000 mcg.
Dosis
Pencegahan defisiensi (kekurangan) asam folat
Dosis disesuaikan dengan angka kecukupan gizi harian
- Bayi usia 0 – 6 bulan: 65 mcg/hari
- Anak usia 7 – 12 bulan: 80 mcg/hari
- Anak usia 1 – 4 tahun: 150 mcg/hari (batas atas: 300 mcg/hari)
- Anak usia 4 – 9 tahun: 200 mcg/hari (batas atas: 400 mcg/hari)
- Anak usia 9 – 14 tahun: 300 mcg/hari
- Anak usia 14 – 18 tahun dan dewasa: 400 mcg/hari
- Ibu hamil: 600 mcg/hari
- Ibu menyusui: 500 mcg/hari
Dosis folavit secara umum adalah sebagai berikut:
- Konsumsi harian untuk dewasa: 400 – 500 mcg per hari
- Defisiensi asam folat: dosis awal 0,25 – 1 mg per hari dilanjutkan dosis pemeliharaan 0,25 mg per hari (0,8 mg pada ibu hamil dan menyusui)
- Suplemen pada masa kehamilan: 0,1 – 1 mg per hari
Keamanan
Kehamilan:
Termasuk FDA kategori A (terdapat penelitian terkontrol baik dan memadai yang tidak menunjukkan adanya risiko pada janin dari ibu hamil sehingga aman dikonsumsi) apabila dosis sesuai angka kecukupan gizi.
Interaksi Obat
Obat aminosalisilat, misanya sulfasalazine dapat menghambat proses penyerapan asam folat di dalam tubuh.
- dr Ayu Munawaroh, MKK