Brand/nama lain
Merk dagang yang mengandung alfuzosin hydrochloride di Indonesia hingga saat ini adalah Xatral XL.
Cara Kerja
Alfuzosin hydrochloride merupakan obat yang biasa dimanfaatkan untuk pengobatan kondisi medis hiperplasia prostat jinak (BPH), yaitu gangguan berupa pembesaran kelenjar prostat yang sering terjadi pada laki-laki usia lanjut. BPH tidak bersifat ganas dan tidak tergolong ke dalam kanker. Pembesaran kelenjar prostat ini dapat menekan kandung kemih. Hal ini membuat pasien BPH sering mengalami gangguan dalam buang air kecil.
Alfuzosin hydrochloride bekerja dengan cara merelaksasi otot-otot yang ada di leher kandung kemih dan kelenjar prostat, sehingga aliran kemih menjadi lancar kembali.
Indikasi
Obat ini digunakan pada kondisi medis pembesaran prostat jinak. Selain itu, obat ini juga dimanfaatkan sebagai terapi tambahan pada prosedur pemasangan kateter, dalam kondisi sulit buang air kecil akibat pembesaran prostat jinak laki-laki usia lanjut.
Kontraindikasi
Kontraindikasi penggunaan alfuzosin hydrochloride berupa:
- Riwayat hipersensitivitas atau alergi terhadap alfuzosin hydrochloride, dengan gejala seperti biduran atau ruam kulit setelah penggunaan obat
- Riwayat hipotensi ortostatik atau penurunan tekanan darah saat anda berdiri dari posisi duduk atau berbaring
- Gangguan liver berat
- Gangguan ginjal berat
- Obat tidak boleh digunakan bersamaan dengan anti jamur ketoconazole atau itraconazole
Efek Samping
Efek samping umumnya jarang terjadi. Meskipun demikian, ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi, misalnya:
- Berdebar-debar
- Infeksi saluran pernapasan atas
- Nyeri dada
- Diare
- Sakit kepala
- Pusing berputar
- Gatal-gatal
- Biduran
- Pusing
- Sakit perut
Sediaan
Sediaan alfuzosin hydrochloride yang dapat ditemukan hingga saat ini adalah tablet pelepasan lambat 10 mg.
Dosis
- Dosis dewasa: 2,5 mg dalam 3 kali sehari, dosis maksimal hariannya sebesar 10 mg, dosis pertama dianjurkan sebelum tidur malam
- Dosis usia lanjut: 2,5 mg dalam 2 kali sehari selama 3 – 4 hari
Keamanan
Kehamilan:
Termasuk FDA Kategori B (penelitian pada hewan tidak menunjukkan adanya kelainan pada janin dan belum ada penelitian yang cukup dan terkontrol dengan baik pada ibu hamil) sehingga penggunaannya perlu dipertimbangkan dan cenderung aman pada ibu hamil.
Interaksi Obat
Obat-obatan antijamur (ketoconazole atau itraconazole)
Penggunaan obat alfuzosin hydrochloride bersamaan dengan antijamur (ketokonazole) dapat meningkatkan kadar alfuzosin hydrochloride di dalam darah, sehingga kejadian efek samping berisiko lebih tinggi terjadi. Oleh karena itu, penggunaan alfuzosin hydrochloride bersamaan dengan ketoconazole ini perlu diawasi secara langsung oleh dokter.
- dr Hanifa Rahma