Pendarahan dalam adalah salah satu efek yang biasanya disebabkan oleh adanya trauma atau cedera. Pendarahan dalam yang ringan dapat berhenti sendiri tanpa perlu penanganan medis, namun ada pula yang membutuhkan penanganan segera.
Penyebab pendarahan dalam akibat trauma
Dilansir WebMD, pendarahan dalam yang disebabkan oleh trauma ada dua faktor penyebabnya:
- Blunt trauma - adalah trauma yang terjadi ketika tubuh bertabrakan dengan sesuatu dengan kecepatan tinggi
- Penetrating trauma - adalah trauma yang terjadi saat benda asing masuk menembus tubuh dan merobek satu atau lebih pembuluh darah
Pada beberapa kasus yang membahayakan jiwa, ada gejala yang nampak saat seseorang mengalami pendarahan dalam. Seperti dilansir Healthline, berikut adalah gejalanya:
- Pusing
- Tubuh sangat lemah
- Pingsan
- Tekanan darah turun
- Gangguan penglihatan akut
- Mati rasa
- Salah satu sisi tubuh terasa lemah
- Sakit kepala parah
- Sakit perut parah
- Napas pendek
- Sakit di bagian dada
- Mual
- Muntah
- Diare
Bahkan sebagian orang juga mengalami pendarahan saat sedang buang air besar, yang menandakan adanya pendarahan di organ pencernaan.
Secara umum, pendarahan dalam disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain seperti dilansir Healthline berikut:
- Kerusakan pada pembuluh darah
- Penyumbatan di dalam pembuluh darah
- Pengobatan tertentu
- Tekanan darah tinggi kronis
- Gangguan pendararahan bawaan
- Gastrointestinal
- Endometriosis
- Kebiasaan hidup tidak sehat
- Trauma akibat kecelakaan
- Aneurisme
- Patah tulang
- Kehamilan di luar rahim
- Pembedahan
Pendarahan dalam dapat diketahui lokasinya lewat pemeriksaan imaging, seperti X-ray, CT-scan, angiografi.
Untuk mengatasi pendarahan dalam, maka yang dilakukan pertama kali adalah:
- Mencari tahu penyebabnya
- Mencari bagian organ yang terluka
- Pemeriksaan kesehatan menyeluruh
Pendarahan dalam tidak dapat dipandang sebelah mata karena dapat menyebabkan beberapa kondisi serius seperti dilansir WebMD berikut:
- Trauma kepala akibat pendarahan dalam (intracranial hemorrhage)
- Pendarahan pada paru-paru (hemothorax)
- Pendarahan pada area jantung (hemopericardium dan cardiac tamponade)
- Robeknya pembuluh darah di area tubuh (aorta, superior vena, inferior vena cava, dan cabang pembuluh darah lainnya)
- Kerusakan pada perut seperti kerusakan hati atau robeknya limpa
Apabila tidak ada luka luar dan ada gejala-gejala sebagai berikut, maka kemungkinan ada pendarahan dalam yang membutuhkan pertolongan medis segera. Seperti dilansir WebMD, inilah gejalanya:
- Rasa sakit pada perut dan adanya pembengkakan yang biasanya menunjukkan adanya pendarahan yang memburuk pada hati atau limpa
- Kepala terasa ringan, pusing dan pingsan yang menunjukkan adanya pendarahan dalam
- Ecchymosis atau adanya memar merah keunguan yang menunjukkan adanya pendarahan yang telah merembes ke jaringan kulit
- Pembengkakan, kekakuan pada paha yang menunjukkan adanya pendarahan pada kaki yang umumnya disebabkan fraktur atau patah tulang
- Sakit kepala, kejang, kehilangan kesadaran yang disebabkan adanya pendarahan otak
Untuk mengatasi pendarahan dibutuhkan pembedahan untuk menjahit luka dalam dan menghentikan pendarahan. Berikut adalah beberapa operasi yang bertujuan menghentikan pendarahan di dalam tubuh:
- Exploratory laparotomy - membuat sayatan pada perut dan menemukan sumber pendarahan
- Thoracotomy - membuat sayatan pada rusuk atau payudara untuk menemukan pendarahan yang berada di jantung atau paru-paru
- Craniotomy - membuat sayatan dan lubang pada tengkorak untuk menemukan dan menghentikan pendarahan pada otak
- Fasciotomy - membuat sayatan pada paha untuk menurunkan tekanan yang disebabkan oleh pendarahan dalam
Felson, Sabrina MD. (2019). Internal Bleeding Due to Trauma. WebMD. Available from : https://www.webmd.com/first-aid/bleeding-cuts-wounds
Holland, Kimberly. (2019). Internal Bleeding: Causes, Treatments, and More. Healthline. Available from : https://www.healthline.com/health/internal-bleeding