Brand/Nama Lain
OBH Nellco, OBH Molex, OB Combi Batuk Pilek.
Cara Kerja
Amonium klorida bekerja meningkatkan keasaman dalam tubuh dengan meningkatkan jumlah konsentrasi ion hydrogen (H+). Selain itu, amonium klorida juga biasa digunakan sebagai agen ekspektoran (obat pengencer dahak) dalam obat batuk karena efek iritasinya pada mukosa bronkus (saluran pernapasan). Efek ini menyebabkan produksi cairan saluran pernapasan yang membantu merangsang batuk efektif dan mempermudah pengeluaran dahak.
Indikasi
Amonium klorida digunakan sebagai agen ekspektoran pada obat batuk berdahak dan juga untuk mengatasi kondisi alkalosis metabolik (kondisi dimana pH darah > 7,45 (basa), biasanya disebabkan oleh muntah hebat dan dehidrasi).
Kontraindikasi
- Pasien dengan gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat.
- Amonium klorida tidak boleh diberikan bila alkalosis metabolik disertai dengan hilangnya natrium (ekskresi natrium bikarbonat dalam urin).
Efek Samping
- Signifikan: Toksisitas/keracunan amonia (gejala: pucat, keringat dingin, gangguan irama jantung, muntah-muntah).
- Reaksi tempat injeksi/penyuntikan (misalnya nyeri, iritasi, flebitis (peradangan pembuluh darah), trombosis vena (terbentuk bekuan darah di pembuluh vena), infeksi).
- Gangguan metabolisme dan nutrisi: Hiperglikemia (kadar gula darah tinggi).
- Gangguan sistem saraf: nyeri kepala, hiperrefleksia (refleks berlebihan).
- Gangguan psikiatri: hiperventilasi (kondisi nafas menjadi terlalu cepat), kebingungan.
- Gangguan ginjal dan kemih: Glikosuria (kondisi dimana terdapat glukosa (gula) di dalam urin).
- Gangguan kulit dan jaringan di bawah kulit: ruam.
Sediaan
Amonium klorida tersedia dalam bentuk sirup (sebagai agen ekspektoran dalam obat batuk) dan suntikan (untuk indikasi alkalosis metabolik).
Dosis
- Sebagai ekspektoran dalam obat batuk: dosis mengikuti anjuran pemakaian obat batuk.
- Dosis untuk mengatasi kondisi alkalosis metabolik tergantung pada tingkat keparahan kondisi dan toleransi pasien. Dosis juga dapat ditentukan berdasarkan tingkat daya kombinasi karbon dioksida dan defisit (kekurangan) klorida.
Keamanan
- Pasien yang menerima amonium klorida harus dipantau secara berkala untuk gejala toksisitas amonia (pucat, berkeringat dingin, muntah, pernapasan tidak teratur, gangguan irama jantung, dan kejang).
- Pemberian suntikan melalui pembuluh darah vena (intravena) harus secara perlahan untuk menghindari iritasi lokal dan efek toksik.
- Kehamilan Kategori C: Studi reproduksi hewan telah menunjukkan efek buruk pada janin dan tidak ada studi yang memadai pada manusia. Amonium klorida dapat diberikan kepada wanita hamil hanya jika benar-benar dibutuhkan.
Interaksi Obat
- Dapat meningkatkan efek samping jika digunakan bersamaan dengan obat diuretik hemat Kalium.
- Dapat meningkatkan konsentrasi serum obat chlorpropamide dan salisilat.
- Dapat menurunkan konsentrasi serum obat amantadine, amphetamines, mecamylamine, dan α/β-agonists.
- dr Nadia Opmalina