Cetrorelix

Cetrorelix
Credit: Shutterstock.

Bagikan :


Brand/Nama Lain

Cetrotide.

 

Cara Kerja

Cetrorelix biasanya digunakan dalam kombinasi dengan hormon lain. Obat ini bekerja dengan menghalangi pelepasan hormon tertentu (hormon luteinizing). Cetrorelix menghentikan pelepasan sel telur terlalu dini dan memberi waktu bagi sel telur untuk tumbuh dengan baik.

 

Indikasi

Cetrorelix digunakan untuk mengobati infertilitas (gangguan reproduksi sehingga seseorang mengalami kesulitan untuk hamil) pada wanita.

 

Kontraindikasi

  • Riwayat alergi cetrorelix atau obat yang mengandung gonadotropin releasing hormone (GnRH; salah satu hormon yang berperan penting dalam kesehatan reproduksi dan kesuburan).
  • Ganggauan fungsi ginjal derajat sedang hingga berat.
  • Ganggauan fungsi hati derajat sedang hingga berat.
  • Kehamilan dan menyusui.

 

Efek Samping

  • Mual, sakit kepala, dan nyeri/memar/kemerahan/bengkak/gatal di tempat suntikan dapat terjadi. Jika salah satu dari efek ini menetap atau memburuk, beri tahu dokter Anda segera.
  • Obat ini dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai sindrom hiperstimulasi ovarium / ovarian hyperstimulation syndrome (OHSS). Kondisi ini dapat terjadi selama atau setelah perawatan. Dapatkan bantuan medis segera jika Anda mengalami efek samping berikut: nyeri hebat atau pembengkakan di daerah perut bagian bawah (panggul), mual/muntah, kenaikan berat badan yang tiba-tiba/cepat, atau penurunan frekuensi buang air kecil / volume urine.
  • Reaksi alergi yang sangat serius terhadap obat ini jarang terjadi. Namun, segera dapatkan bantuan medis jika Anda mengalami gejala reaksi alergi yang serius, termasuk: ruam, gatal/bengkak (terutama pada wajah/lidah/tenggorokan), pusing hebat, dan kesulitan bernapas.

 

Sediaan

Cetrorelix tersedia dalam bentuk obat suntik.

 

Dosis

0,25 mg sekali sehari disuntikkan ke dinding perut bagian bawah. Obat ini disuntikkan oleh dokter atau tenaga kesehatan lain di bawah pengawasan dokter spesialis kandungan, biasanya disuntikkan sekali sehari selama beberapa hari. Ikuti petunjuk dokter Anda dengan hati-hati tentang kapan harus memulai dan menghentikan obat ini.

 

Keamanan

  • Hentikan penggunaan obat ini saat Anda hamil. Obat ini tidak boleh digunakan selama kehamilan. Jika Anda berpikir Anda mungkin sedang hamil, beri tahu dokter Anda segera.
  • Belum diketahui apakah obat ini masuk ke dalam ASI. Karena memiliki kemungkinan berdampak negatif pada bayi, menyusui saat menggunakan obat ini tidak dianjurkan.

 

Interaksi Obat

Tidak diketahui apakah obat ini memiliki interaksi dengan obat lain. Sebelum menggunakan obat ini, beri tahu dokter Anda mengenai semua obat yang sedang Anda gunakan (seperti obat resep, obat nonresep, dan produk herbal).

 

Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr David Wiliam
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 16:37