Brand/Nama Lain
Brexel, Docetaxel, Docetere, Doxetasan, Taceedo, Taxotere.
Cara Kerja
Docetaxel adalah obat antineoplasma atau antikanker yang digunakan dalam kemoterapi. Obat ini memiliki mekanisme kerja yang unik sebagai penghambat replikasi atau perbanyakan sel kanker. Docetaxel akan menghambat pembentukan materi genetik (DNA dan RNA) sel serta proteinnya.
Indikasi
Docetaxel digunakan sebagai pengobatan dari:
- Pengobatan lini pertama kanker prostat bersama obat kemoterapi cisplatin.
- Terapi tambahan standar pada pasien pengobatan kanker payudara.
- Meningkatkan kemungkinan bertahan hidup pasien kanker paru non-small cell yang sudah menyebar ke organ lain.
- Kanker kepala dan leher.
Kontraindikasi
Docetaxel dikontraindikasikan pada pasien dengan kondisi medis berikut:
- Memiliki riwayat alergi atau hipersensitivitas terhadap docetaxel pada penggunaan sebelumnya.
- Kerusakan organ hati berat.
- Kadar sel darah putih neutrofil <1500 sel/mm3.
- Ibu hamil dan menyusui.
- Memiliki penyakit paru sebelumnya seperti penyakit paru obstruktif kronis.
Efek Samping
Beberapa efek samping yang bisa muncul dari pemberian obat ini di antaranya:
- Penurunan kadar trombosit (keping darah) atau hemoglobin.
- Mual atau muntah.
- Diare.
- Nyeri otot.
- Sesak napas.
- Rambut rontok.
- Gagal ginjal.
- Reaksi alergi berat (sesak napas, bengkak atau ruam kulit di seluruh tubuh).
- Kerusakan organ hati.
Sediaan
Docetaxel tersedia dalam bentuk obat suntik pada botol vial. Terkadang docetaxel juga disertai dengan cairan pelarut obat. Satu vial bisa mengandung docetaxel sebanyak 20 mg atau 80 mg.
Dosis
Dosis docetaxel yang diberikan tergantung dengan jenis kanker dan agresivitas pengobatan. Dosis juga bisa disesuaikan dokter setiap minggunya. Obat kemoterapi umumnya diberikan melalui pembuluh darah vena dalam beberapa siklus terapi. Docetaxel juga bisa dikombinasikan bersama obat kemoterapi lain.
Kanker Payudara
- Dosis 60–100 mg/mm2 diberikan selama 1 jam setiap 3 minggu sekali. Dosis ini bisa berubah bila docetaxel dikombinasikan dengan obat lain.
Kanker Lain
- Pada jenis kanker lain seperti kanker kepala dan leher, kanker prostat, kanker paru non-small cell, atau adenokarsinoma lambung, umumnya dosis 75 mg/mm2 selama 1 jam setiap 3 minggu sekali.
Keamanan
Docetaxel tergolong ke dalam obat keras. Konsumsi dan penggunaan docetaxel wajib menggunakan resep dokter. Pada kehamilan, dolutegravir termasuk ke dalam kategori keamanan D menurut FDA, sehingga obat ini tidak boleh diberikan pada ibu hamil dan menyusui. Ada bukti positif docetaxel memengaruhi perkembangan janin dalam kandungan ibu.
Pria dalam pengobatan docetaxel disarankan untuk tidak memiliki anak selama pengobatan hingga 6 bulan setelah terapi. Docetaxel juga memiliki efek genotoksik (bisa menimbulkan perubahan pada materi genetik) dan dapat memengaruhi kesuburan pria, sehingga segala efek pengobatan perlu dikonsultasikan dengan dokter. Obat ini hanya diberikan bila manfaatnya dianggap lebih besar dari risiko yang bisa timbul.
Interaksi Obat
- Toksisitas docetaxel dapat meningkat saat diberikan bersamaan dengan antiretrovirus ritonavir.
- Metabolisme obat docetaxel dapat terganggu bila obat ini berinteraksi dengan obat:
- Penekan sistem imun siklospoin
- Antiperadangan terfenadin
- Antijamur ketokonazol
- Antibiotik eritromisin atau troleandomisin
Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma
Docetaxel. (2022). Retrieved 01 August 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/docetaxel?mtype=generic
Dosetaksel. (2022). Retrieved 02 August 2022, from https://pionas.pom.go.id/monografi/dosetaksel
Docetaxel. (2022). Retrived 02 August 2022, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537242/
Docetaxel. (2020). Retrived 02 August 2022. From https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK548899/
Docetaxel Pregnancy and Breastfeeding Warnings. (2021). Retrived 02 August 2022. From https://www.drugs.com/pregnancy/docetaxel.html#:~:text=Comments%3A,potential%20harm%20to%20the%20fetus