Dupilumab

Dupilumab
Credit: MPR. Dupilumab akan menghambat pelepasan senyawa peradangan.

Bagikan :


Brand/Nama Lain

Merek dagang dari obat ini adalah Dupixent.

 

Cara Kerja

Dupilumab adalah obat antibodi monoklonal yang berkerja dengan berikatan pada reseptor (tempat penempelan) kelompok protein yang berperan dalam proses peradangan. Senyawa peradangan IL-4 dan IL-13 yang seharusnya dilepaskan tubuh saat terjadi proses peradangan akan dihambat. Obat ini dapat menghambat peradangan agar tidak muncul dan meredakan gejala peradangan yang ada.

 

Indikasi

Obat ini digunakan untuk pengobatan beberapa penyakit seperti di bawah ini:

  • Tambahan pengobatan asma derajat sedang dan berat yang tidak terkontrol dengan pengobatan asma saat ini.
  • Rhinosinusitis kronis yang disertai polip hidung.
  • Dermatitis atopi pada orang dewasa dan anak-anak yang berusia di atas 6 bulan.
  • Esofagitis eosinofilik pada dewasa dan anak >12 tahun, kondisi alergi yang membuat kerongkongan meradang dan menyempit.

 

Kontraindikasi

Tidak dapat menggunakan obat ini jika memiliki alergi terhadap dupilumab atau kandungannya. Selain itu, jangan menerima vaksin hidup (MMR, polio oral, varicella, rotavirus, BCG).

Walaupun masih bisa mendapat obat ini, terdapat beberapa kondisi medis tertentu yang perlu perhatian khusus saat menggunakan dupilumab, yaitu:

  • Sedang mengalami infeksi cacing
  • Memiliki gangguan penglihatan.
  • Serangan akut asma.
  • Wanita hamil dan menyusui.

 

Efek Samping

Berikut ini adalah efek samping yang dapat terjadi setelah menggunakan dupilumab, di antaranya:

  • Nyeri pada tenggorokan.
  • Adanya luka pada mulut.
  • Gangguan tidur seperti insomnia.
  • Sakit pada gigi, mulut atau tenggorokan.
  • Nyeri sendi.
  • Infeksi cacing.
  • Gatal dan kemerahan pada mata.
  • Mata kering.
  • Nyeri kepala.
  • Reaksi peradangan pada lokasi penyuntikan.

Segera cari bantuan medis bila Anda mengalami reaksi alergi berat seperti ruam kulit di seluruh tubuh, bengkak pada mata, mulut, atau tenggorokan, sesak napas, sampai penurunan kesadaran.

 

Sediaan

Obat ini tersedia dalam bentuk cairan suntik 300 mg/2 mL.

 

Dosis

Obat ini diberikan dengan cara menyuntikkannya ke bawah kulit. Pengobatan bisa dipertimbangkan untuk dihentikan jika selama 16 minggu tidak menunjukkan perbaikan. Pemakaian obat ini harus mengikuti petunjuk dari dokter. Dosis obat bergantung dengan tujuan pengobatan seperti di bawah ini.

 

Dermatitis Atopi

  • Penyakit ini merujuk pada reaksi peradangan pada kulit yang timbul karena faktor alergi. Dupilumab bisa diberikan pada dermatitis atopi derajat sedang sampai berat.
  • Dewasa
    • Dosis awal sebesar 600 mg yang disuntikan pada dua lokasi yang berbeda di tubuh, dengan masing-masing dosis sebesar 300 mg. Kemudian, setiap minggunya dapat diberikan dosis sebesar 300 mg.
  • Anak-anak usia 12-17 tahun
    • Memiliki berat badan <60 kg, dosis dimulai dari 400 mg dibagi menjadi dua dosis sebesar 200 mg yang disuntikan pada dua lokasi yang berbeda. Selanjutnya bisa mendapat dosis 200 mg setiap minggu.
    • Memiliki berat badan >60 kg, dosis sama dengan dewasa.

 

Asma

  • Dewasa, dosis permulaan sebesar 400 mg yang disuntikkan pada dua lokasi yang berbeda, dengan masing-masing suntikan mengandung dosis 200 mg.
  • Anak, sama dengan dosis dewasa.

 

Keamanan

Berdasarkan data yang ada, tidak ada risiko spesifik yang dapat terjadi pada janin. Namun obat ini termasuk dalam golongan antibodi yang dapat melewati plasenta, sehingga obat ini dapat masuk ke dalam sirkulasi darah janin.

Selain itu, obat ini juga belum diketahui dapat masuk ke dalam ASI atau tidak. Oleh karena itu, jika Anda sedang hamil atau menyusui sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu penggunaan obat ini dengan dokter.

 

Interaksi Obat

Interaksi obat ini dengan vaksin hidup dapat meningkatkan risiko terjadinya efek samping dari dupilumab.

 

Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Luluk Ummaimah A
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 20:37