Panduan Memilih Obat Pilek untuk Ibu Menyusui

Panduan Memilih Obat Pilek untuk Ibu Menyusui
Credits: Freepik

Bagikan :


Pilek termasuk penyakit yang tidak berbahaya karena biasanya akan membaik dengan sendirinya atau dengan bantuan obat pilek yang dijual bebas. Tetapi ketika Anda sedang menyusui, Anda tidak bisa sembarangan minum obat. Anda perlu memperhatikan obat apa yang dikonsumsi, termasuk obat pilek. Beberapa obat mungkin dapat berpindah ke dalam ASI dan masuk ke dalam tubuh bayi.

 

Gejala Pilek pada Ibu Menyusui

Gejala pilek pada ibu menyusui sama seperti gejala pilek pada umumnya, di antaranya:

  • Hidung tersumbat atau berair
  • Tenggorokan gatal atau terasa sakit
  • Batuk
  • Badan terasa nyeri
  • Sakit kepala ringan
  • Bersin-bersin
  • Mata berair
  • Demam ringan
  • Kelelahan ringan

Baca Juga: Kesalahan yang Sering Terjadi saat Menyusui

 

Panduan Umum Memilih Obat Pilek saat Menyusui

Pada dasarnya pilek bukanlah penyakit yang bisa disembuhkan dengan obat. Karena pilek disebabkan oleh virus, maka pilek biasanya akan membaik dengan sendirinya dalam beberapa hari. Anda mungkin disarankan untuk minum cukup air, berkumur air garam, beristirahat cukup, makan yang bergizi dan cukup atau menggunakan nasal spray.

Namun sebagai ibu menyusui mungkin Anda tidak bisa mengatasi pilek hanya dengan istirahat cukup karena harus mengurus dan menyusui bayi. Untuk itu, Anda mungkin membutuhkan obat untuk membantu mengelola gejala pilek.

Baca Juga: Diet Keto tidak Cocok untuk Ibu Menyusui, Ini Alasannya

 

Adapun obat yang direkomendasikan untuk ibu menyusui di antaranya:

Parasetamol dan ibuprofen

Parasetamol adalah obat yang sering direkomendasikan untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang, demam, dan sakit kepala yang dialami saat sedang pilek. Obat ini aman digunakan selama menyusui dan bisa membantu mengurangi gejala pilek yang tidak menyenangkan. Anda cukup mengikuti dosis yang disarankan yang tercantum di kemasan atau atas petunjuk dokter.

Ibuprofen aman digunakan oleh ibu menyusui, namun ada beberapa catatan penting yang perlu diingat, yaitu:

  • Anda hanya boleh minum ibuprofen sesuai dosis yang dianjurkan dan tidak boleh melebihi dosis maksimum harian
  • Anda perlu menghindari obat kombinasi yang mengandung ibuprofen dan parasetamol sekaligus
  • Hindari obat dengan kekuatan ekstra. Gunakan saja obat dengan kekuatan standar atau dosis yang lebih kecil

Antihistamin

Antihistamin diperlukan untuk mengurangi gejala alergi seperti mata gatal, bersin dan pilek. Beberapa jenis antihistamin aman dikonsumsi ibu menyusui karena tidak berdampak negatif pada bayi atau suplai ASI. Beberapa pilihan obat yang disarankan seperti loratadine, cetirizine, dan fexofenadine.

Obat batuk

Batuk sering kali menyertai pilek. Beberapa bahan obat batuk aman dikonsumsi jangka pendek selama menyusui. Beberapa obat tersebut di antaranya:

  • Dextromethorphan yang berfungsi menekan batuk
  • Guaifenesin yang membantu melonggarkan tenggorokan dan mengencerkan lendir di saluran pernapasan

Semprotan hidung dekongestan

Dekongestan oral seperti pseudoephedrine dan phenylephrine mungkin tidak aman dikonsumsi ibu menyusui karena dapat memengaruhi suplai ASI. Zat aktif di dalamnya juga mungkin diserap ke dalam darah dan bisa masuk ke dalam ASI.

Untuk meredakan hidung tersumbat saat pilek, lebih aman menggunakan semprotan hidung dekongestan yang digunakan secara langsung ke hidung. Penggunaan dekongestan semprot memiliki kemungkinan kecil untuk memasuki aliran darah atau memengaruhi produksi ASI.

Selama menyusui, Anda perlu menghindari obat dengan kandungan tertentu seperti codeine, diphenhydramine, doxylamine, hydrocodone, phenylephrine dan pseudoephedrine. Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat apa pun saat menyusui, termasuk semprotan hidung dekongestan untuk memastikan keamanan penggunaannya.

Anda bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Rabu, 8 Mei 2024 | 06:53