Mengapa Luka pada Orang dengan Diabetes Lama Sembuhnya?

Credits: Freepik. Penderita diabetes dapat mengalami kesulitan dalam penyembuhan luka.

Bagikan :


Diabetes adalah gangguan metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah (hiperglikemia). Tingginya kadar gula darah yang terjadi terus-menerus dapat merusak organ dan jaringan tubuh. 

Semakin tinggi kadar gula darah dan lama Anda memiliki kondisi tersebut, maka semakin besar juga risiko komplikasi yang dapat Anda alami. 

Komplikasi diabetes yang dapat terjadi, antara lain penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, dan kerusakan pada kaki (seperti luka atau infeksi yang tidak sembuh). 

 

Gejala Diabetes 

Gejala diabetes setiap orang tidak sama, tergantung pada seberapa tinggi kadar gula yang dialami dan jenis diabetes yang dimiliki. Menurut Mayo Clinic, orang dengan diabetes tipe 1 cenderung memiliki gejala yang berkembang cepat dan juga lebih parah dibandingkan diabetes tipe 2. 

Beberapa gejala yang seringkali dirasakan orang dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2 di antaranya: 

  • Sering merasa haus lebih dari biasanya
  • Sering buang air kecil 
  • Berat badan turun tanpa alasan apapun 
  • Adanya keton di dalam urine (zat yang dihasilkan dari penguraian otot dan lemak ketika tidak cukup insulin di dalam tubuh) 
  • Mudah lelah dan tubuh terasa lemah 
  • Mudah marah dan mengalami perubahan suasana hati yang cepat 
  • Penglihatan kabur 
  • Mudah mengalami infeksi seperti infeksi pada gusi, kulit atau vagina 
  • Penyembuhan luka yang lambat

 

Penyembuhan Luka pada Orang dengan Diabetes 

Penyembuhan luka yang lambat adalah salah satu gejala yang paling mudah diamati pada orang dengan diabetes. Walaupun mungkin luka telah diobati dengan cara yang benar, namun luka lebih cepat berkembang menjadi borok atau ulkus diabetik. 

Ulkus kaki sering menjadi penyebab umum perawatan di rumah sakit, karena butuh waktu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan untuk menyembuhkan borok kaki. 

Penyembuhan luka pada orang dengan diabetes lebih lama karena adanya pengaruh dari beberapa hal, di antaranya:

 

Tingginya Kadar Gula Darah

Kadar gula yang tinggi menjadi faktor utama penyebab luka tidak bisa cepat sembuh. Kadar gula darah yang tinggi (hiperglikemia) biasanya tidak menimbulkan gejala apapun, hingga kadar gula berada di atas 180-200mg/dL. 

Ketika gula darah di dalam tubuh lebih tinggi dari angka normalnya, maka kadar gula akan memengaruhi beberapa hal di dalam tubuh, seperti: 

  • Mencegah nutrisi dan oksigen masuk ke sel tubuh
  • Penurunan sistem kekebalan tubuh
  • Meningkatkan peradangan pada sel-sel di tubuh 

 

Terjadinya Kerusakan Saraf 

Kerusakan saraf yang disebut neuropati perifer dapat terjadi akibat kadar gula darah yang secara konsisten lebih tinggi daripada biasanya. Seiring waktu, kerusakan yang terjadi pada saraf dan pembuluh darah ini menyebabkan area tubuh kehilangan sensasinya, sehingga Anda tidak bisa merasakan adanya luka. 

 

Sirkulasi Darah yang Buruk

Orang dengan diabetes berpotensi dua kali lipat menderita penyakit pembuluh darah perifer, yang menyebabkan sirkulasi darah memburuk.

Penyakit ini dapat menyebabkan pembuluh darah menyempit sehingga mengurangi aliran darah ke seluruh tubuh. Akibatnya, sel darah merah akan sulit melewati pembuluh darah. Kadar gula darah yang tinggi juga dapat menyebabkan darah menjadi kental dan memengaruhi alirannya. 

 

Penurunan Sistem Kekebalan Tubuh 

Orang dengan diabetes juga cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang menurun. Di mana sistem kekebalan tubuh tidak mampu secara efektif membantu menyembuhkan luka sebagaimana mestinya. 

 

Infeksi

Saat sistem kekebalan tubuh menurun dan tidak bekerja dengan baik, maka tubuh akan mudah mengalami infeksi. Dengan adanya infeksi yang menyebar lebih cepat dan tidak ditangani dengan baik, maka Anda bisa mengalami komplikasi seperti gangren atau sepsis. 

 

Mengatasi Luka pada Orang dengan Diabetes

Penderita diabetes saat mengalami luka, baik itu luka sayatan kecil maupun luka robekan, maka luka harus cepat diobati sebelum mengalami infeksi. Luka harus dibersihkan dengan sabun dan air mengalir, kemudian dikeringkan. 

Selanjutnya luka harus diolesi salep antibiotik untuk mencegah berkembangnya kuman. Untuk jenis luka sayatan atau robekan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter sebelum 48 jam. Luka mungkin akan sembuh dalam waktu 2-3 minggu apabila diobati dengan benar. Waspadai pula tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, rasa sakit, dan rasa yang lebih hangat di sekitar luka.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 
Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 09:26
Jedha Dening (2022). What’s the Connection Between Diabetes and Wound Healing?. Available from: https://www.healthline.com/health/diabetes/diabetes-and-wound-healing
 
 
Medline Plus (2022). Diabetes - foot ulcers. Available from: https://medlineplus.gov/ency/patientinstructions/000077.htm
 
Mayo Clinic (2022). Hyperglycemia in diabetes. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hyperglycemia/symptoms-causes/syc-20373631

 

Beth W. Orenstein (2013). Tips for Diabetes Wound Care. Available from: https://www.everydayhealth.com/type-2-diabetes/treatment/tips-for-diabetes-wound-care/