Anda mungkin pernah mendengar istilah diet keto dan kisah-kisah sukses di balik menurunkan berat badan lewat diet ini, bukan? Terdengar menggiurkan dan menggoda, terutama sepanjang kehamilan penambahan berat badan yang Anda alami cukup banyak. Namun sebelum memutuskan mencoba menjalani diet keto, ketahui dulu risikonya bila dilakukan saat sedang menyusui.
Manfaat dan Risiko Diet Keto
Diet keto adalah pola makan yang memfokuskan diri pada komposisi makanan yang mengandung banyak lemak sehat, cukup protein dan sangat sedikit karbohidrat. Tujuan dari diet keto adalah untuk mendapatkan lebih banyak kalori dari lemak daripada dari karbohidrat.
Diet keto bekerja dengan menghabiskan cadangan gula di dalam tubuh, yang menyebabkan tubuh mulai memecah lemak untuk energi. Proses ini menghasilkan produksi molekul yang disebut keton, yang digunakan tubuh sebagai bahan bakar alih-alih menggunakan glukosa dari karbohidrat, yang kemudian menyebabkan penurunan berat badan.
Selain itu, menu makanan diet keto membuat Anda kenyang dan mengurangi hormon perangsang rasa lapar, inilah sebabnya ketika menjalani diet ini nafsu makan akan berkurang dan berat badan lebih cepat turun.
Di sisi lain, diet keto jangka panjang memiliki efek buruk bagi kesehatan, di antaranya:
- Pembentukan batu ginjal
- Kelebihan protein di dalam darah
- Kekurangan mineral dan vitamin
- Penumpukan lemak di hati
Ketahui Efek Diet Keto pada Ibu Menyusui
ASI sendiri memberikan banyak manfaat bagi bayi, seperti melindungi bayi dari infeksi dan penyakit, serta memberikan manfaat kesehatan jangka panjang. Untuk itulah Anda harus makan makanan seimbang saat menyusui. Agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi melalui ASI, variasi makanan haruslah menjadi prioritas bagi ibu menyusui. Apalagi jika ibu memberikan ASI eksklusif selama enam bulan, maka ASI harus cukup mengandung energi, nutrisi dan cairan yang dibutuhkan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.
Setiap harinya, ibu menyusui membutuhkan lebih banyak kalori untuk memenuhi nutrisi selama menyusui, yaitu sekitar 2.000 hingga 2.800 kkal. Yang bisa diperoleh melalui variasi makanan yang beragam. Sedangkan pada diet keto, mendapatkan asupan rendah karbohidrat dan tinggi lemak dilakukan untuk menyebabkan tubuh memasuki keadaan ketogenik yang disebut ketosis, sehingga tubuh akan menggunakan simpanan lemak untuk energi dan bukan glukosa.
Berikut adalah beberapa hal yang sebaiknya menjadi pertimbangan bagi ibu menyusui untuk menjalani diet keto:
- Diet keto menyebabkan variasi makanan menjadi terbatas, Anda tidak diijinkan mengonsumsi beberapa jenis kacang, polong-polongan, sayuran yang berbentuk umbi, semua buah-buahan, dan masih banyak makanan bergizi lain yang harus ditinggalkan. Cara memotong kalori untuk berat badan seperti ini, dapat mempengaruhi suplai ASI.
- Diet keto menuntut kebutuhan cairan tubuh yang lebih banyak, di mana ketika tubuh kekurangan cairan maka produksi ASI akan menurun
- Diet rendah karbohidrat dapat menyebabkan tubuh ibu menyusui melepaskan keton yang dapat menimbulkan risiko bagi bayi. Keton adalah bahan kimia yang dibuat tubuh ketika tidak memiliki cukup insulin di aliran darah. Penumpukan keton berisiko menyebabkan penyakit serius bahkan koma ketika jumlahnya terlalu banyak.
- Diet keto juga menyebabkan efek samping yang dikenal dengan istilah keto flu, yang ditandai dengan sembelit, kelelahan, tekanan darah rendah, mual, muntah, sakit kepala, bau napas tak sedap, urin berbau tak sedap dan gangguan pencernaan.
Pola makan yang serba terbatas memang kurang tepat diterapkan oleh ibu menyusui, terutama di saat tubuh membutuhkan lebih banyak nutrisi untuk mencukupi kebutuhan bayi. Diskusikan dengan dokter apabila selama menyusui Anda juga ingin menurunkan berat badan. Pilihan pola makan yang sehat dan penurunanan berat badan tetap bisa dilakukan selama menyusui tanpa harus membatasi asupan kalori yang memang dibutuhkan.
Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!
- dr Anita Larasati Priyono