Pentingnya Mengenali Tanda-Tanda Perimenopause

Credits: Freepik

ADS

287 x 220

Bagikan :


Perimenopause adalah fase transisi yang terjadi sebelum masuk ke tahap menopause. Dalam periode peralihan ini, tubuh perempuan mulai mengalami perubahan hormon dan gejala terkait menopause. Menstruasi masih terjadi, namun periode ini menjadi tanda bahwa masa subur akan berakhir.

Perimenopause bisa berlangsung mulai dari 2 hingga 10 tahun. Seorang wanita bisa mulai mengalami perimenopause dari pertengahan 30 tahun atau saat pertengahan 50 tahun. Mengenali tanda-tanda perimenopause penting untuk membantu mengatasi gejala yang muncul, menyiapkan diri secara psikologis dan mengelola kesehatan secara umum.

 

Tanda-Tanda Perimenopause

Menstruasi tidak teratur

Salah satu tanda pertama yang sering muncul selama perimenopause adalah menstruasi yang tidak teratur. Perubahan pola menstruasi bisa terjadi karena adanya fluktuasi hormon selama fase transisi ini. Beberapa wanita mungkin mengalami siklus menstruasi yang lebih pendek atau lebih lama dari biasanya, atau mungkin mengalami perdarahan yang lebih berat maupun lebih ringan dari sebelumnya.

Tetapi penting untuk diingat bahwa menstruasi tidak teratur tidak selalu menandakan perimenopause. Beberapa kondisi lain seperti masalah tiroid atau adanya gangguan hormonal juga dapat memengaruhi pola menstruasi.

 

Hot flashes

Hot flashes adalah sensasi hangat mendadak yang terutama dirasakan pada bagian atas tubuh, menjadi salah satu gejala umum perimenopause. Sensasi panas ini biasanya menjalar dari dada atas ke wajah, leher, dan seluruh tubuh. Gejalanya sering kali disertai dengan kemerahan pada kulit dan juga keringat berlebih terutama di daerah wajah dan leher.

Hot flashes bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan karena sebenarnya merupakan hasil fluktuasi hormon, terutama penurunan estrogen. Fluktuasi hormon ini bisa memengaruhi tubuh menjadi lebih sensitif pada perubahan suhu tubuh. Namun bila gejala ini mengganggu aktivitas sehari-hari dan memengaruhi kualitas hidup, maka sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan saran dan pengobatan.

Baca Juga: Berbagai Kondisi yang Memengaruhi pH Vagina

 

Kekeringan vagina dan ketidaknyamanan saat berhubungan seks

Penurunan kadar hormon estrogen selama perimenopause dapat memengaruhi lapisan lendir vagina, menyebabkan penurunan produksi lendir yang melumasi vagina secara alami dan mengurangi elastisitas dinding vagina. Akibatnya, vagina bisa menjadi lebih kering dan kurang nyaman, terutama selama aktivitas seksual. Kekeringan ini menyebabkan gesekan selama aktivitas seksual menjadi lebih tidak nyaman atau menyakitkan.

 

Buang air kecil lebih sering

Penurunan kadar hormon estrogen selama perimenopause juga dapat memengaruhi saluran kemih, di mana wanita bisa menjadi lebih rentan mengalami infeksi saluran kemih. Perubahan pada tonus jaringan kandung kemih juga dapat berkontribusi terhadap perubahan dalam frekuensi dan urgensi buang air kecil.

Anda mungkin merasa perlu buang air kecil lebih sering, bahkan jika jumlah urine yang keluar tidak banyak. Anda juga mungkin lebih sering buang air kecil di malam hari.

Beberapa wanita, bahkan mungkin mengalami inkontinensia ringan, yaitu kehilangan kontrol atas buang air kecil saat batuk, bersin, tertawa atau bergerak.

Baca Juga: Pentingnya Buang Air Kecil Setelah Berhubungan Intim

 

Insomnia atau gangguan tidur

Insomnia atau gangguan tidur adalah salah satu gejala yang perlu dikenali selama perimenopause terjadi. Insomnia selama perimenopause dapat dipengaruhi oleh fluktuasi hormon, kecemasan, perubahan suhu tubuh yang terkait dengan hot flashes, serta stres dan perubahan hidup yang terjadi selama fase transisi ini.

Insomnia selama periode waktu ini bisa menjadi masalah yang mengganggu kualitas tidur Anda dan memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Anda, bahkan perlu berkonsultasi dengan dokter bila gangguan tidur ini sangat mengganggu aktivitas dan memengaruhi kesehatan Anda.

 

Saat mulai mengalami gejala perimenopause sebaiknya buat catatan gejala dan pola perubahan yang terjadi. Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter untuk mendapatkan evaluasi kesehatan dan saran serta pengobatan untuk mengelola gejalanya.

Jika Anda masih membutuhkan informasi lain terkait perimenopause atau gejala kesehatan lainnya, Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store dan Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Selasa, 22 Agustus 2023 | 16:52

John Hopkins Medicine. Perimenopause. Available from: https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/perimenopause 

Mayo Clinic (2023). Perimenopause. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/perimenopause/diagnosis-treatment/drc-20354671 

Cleveland Clinic (2021). Perimenopause. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21608-perimenopause 

Mayo Clinic (2022). Hot flashes. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hot-flashes/symptoms-causes/syc-20352790 

Health Direct (2021). Vaginal dryness. Available from: https://www.healthdirect.gov.au/vaginal-dryness 

NHS UK (2023). Urinary incontinence. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/urinary-incontinence/