Anda mungkin pernah mendengar atau melihat potongan video pertolongan pertama pada orang yang tersengat listrik dengan cara menepuk-nepukkan tongkat pada kaki korban untuk menyadarkannya. Namun, apakah cara tersebut merupakan langkah yang tepat untuk dilakukan?

Tersengat listrik

Pertama, kita harus mengetahui lebih dalam dulu mengenai sengatan listrik. Seseorang dapat tersengat listrik saat berkontak dengan arus listrik dari peralatan rumah tangga kecil, stop kontak, atau kabel ekstensi yang mungkin sudah mengelupas.

Sengatan listrik juga bisa bersumber dari berbagai benda di antaranya:

• Kabel barang elektronik rumah tangga yang terkelupas
• Barang elektronik di pusat perbelanjaan, seperti mesin penjual minuman atau cemilan otomatis
• Tidak sengaja memegang stop kontak, khususnya yang overload
• Menyentuh kabel atau peralatan listrik yang rusak
• Tersambar petir

Setelah tersengat listrik umumnya orang tersebut akan mengalami beberapa tanda seperti dilansir Healthline dan Very Well Health yaitu gejala ringan seperti sakit kepala, rasa baal atau kesemutan, spasme otot, sampai gejala berat seperti luka bakar, gangguan penglihatan atau pendengaran, masalah pada tanda vital dari irama jantung menjadi tidak teratur, gangguan pernapasan, kejang, sampai kehilangan kesadaran dan henti jantung.

Sengatan listrik juga dapat menyebabkan sindrom kompartemen, rasa nyeri hebat yang terjadi karena terdapat peningkatan tekanan pada otot, yang dapat mengganggu aliran darah dan menyebabkan kematian jaringan. Sindrom ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Sindrom ini umumnya tidak selalu langsung terlihat setelah syok.

Jenis sengatan listrik

Ada empat jenis luka akibat sengatan listrik seperti dilansir Medical News Today berikut:

• Cedera kilat, dapat menyebabkan luka bakar superfisial akibat ledakan listrik, arus listrik tidak akan menembus kulit

• Luka bakar,  cedera ini terjadi ketika kilatan listrik menyebabkan pakaian terbakar, dan arus listrik dapat menembus kulit

• Cedera petir, disebabkan oleh energi listrik tegangan tinggi namun sangat pendek, sehingga arus listrik mengalir melalui tubuh

• Cedera nyata (true injury), saat tersengat listrik tubuh korban menjadi bagian dari jalannya arus listrik, sehingga listrik dapat masuk dan keluar dari tubuh

Tersengat listrik dari alat-alat elektronik yang kecil jarang menyebabkan luka atau cedera serius. Namun, kontak berkepanjangan juga dapat menyebabkan bahaya bagi kesehatan.

Pertolongan pertama saat tersengat listrik

Jangan menepuk-nepuk kaki korban dengan tongkat atau kayu. Ketika Anda melihat seseorang yang tersengat listrik, baik sengatan kecil maupun besar, menurut CDC inilah hal-hal yang harus dilakukan:

• Jangan menyentuh tubuh orang yang tersengat atau ikut berkontak dengan sumber listrik
• Hubungi ambulans
• Apabila memungkinkan, matikan sumber listrik menggunakan bantuan benda yang tidak menghantarkan listrik seperti kayu, plastik, triplek, dan lain sebagainya
• Ketika sumber listrik berhasil dipadamkan, periksa denyut nadi serta pernapasan korban. Apabila korban tidak bernafas dan nadinya tidak teraba, Anda bisa memberikan bantuan CPR atau Resusitasi Jantung Paru sebagai pertolongan pertama
• Jika korban tidak sadarkan diri, baringkan dengan posisi kepala lebih rendah dari tubuh dan jaga agar posisi kaki lebih tinggi
• Jangan sentuh luka bakar atau membuka pakaian bekas luka bakar

Pertolongan yang paling tepat saat melihat seseorang tersengat listrik adalah dengan memanggil tenaga medis agar korban mendapatkan pertolongan medis yang tepat. Luka sengatan sedang hingga berat dapat menyebabkan ancaman jiwa, baik serangan jantung, henti jantung hingga koma. Berhati-hati saat berurusan dengan alat elektronik, dan pastikan instalasi listrik di rumah Anda cukup aman.