Aneurisma adalah pembesaran pembuluh darah arteri yang disebabkan oleh lemahnya dinding pembuluh darah arteri. Aneurisma seringkali tidak diikuti dengan gejala, sehingga bila pecah dapat menyebabkan komplikasi yang fatal.
Dilansir Medical News Today, ada dua macam aneurisma:
- Fusiform aneurysms - yang menonjol di semua sisi dinding pembuluh darah
- Saccular aneurysms - yang menonjol di salah satu sisi dinding pembuluh darah
Aneurisma diklasifikasikan berdasarkan lokasi di dalam tubuh:
- Aneurisma aorta
Aorta adalah pembuluh darah arteri besar yang dimulai dari bilik kiri jantung dan melewati rongga dada dan perut. Diameter normal aorta adalah antara 2-3 cm tetapi dapat menonjol hingga lebih dari 5 cm apabila terjadi aneurisma.
Aneurisma aorta yang paling sering dialami adalah aneurisma aorta perut.
- Aneurisma serebral
Adalah aneurisma yang terjadi pada pembuluh darah arteri yang bertugas menyuplai darah ke otak, yang juga dikenal dengan istilah aneurisma intrakranial.
Ketika aneurisma di dalam otak ini pecah, maka dapat membahayakan kondisi pasien. Pasien harus segera dioperasi dalam jangka waktu 24 jam agar nyawanya dapat diselamatkan. Sayangnya dari kasus aneurisma yang ada, 66% pasien yang bertahahan hidup akan mengalami gangguan saraf.
- Aneurisma perifer adalah aneurisma yang terjadi pada pembuluh darah arteri perifer (bagian tepi), yang jenisnya dibagi lagi menjadi:
-
- Aneurisma poplitea - adalah aneurisma yang terjadi di belakang lutut
- Aneurisma limpa - adalah aneurisma yang terjadi di dekat limpa
- Aneurisma arteri mesenterika - adalah aneurisma yang terjadi pada pembuluh darah arteri yang mengangkut darah ke usus
- Aneurisma arteri femoralis - adalah aneurisma yang terjadi di selangkangan
- Aneurisma arteri karotis - adalah aneurisma yang terjadi di leher
- Aneurisma visceral - adalah aneurisma yang terjadi pada pembuluh darah arteri yang memasok darah ke usus atau ginjal
Dilansir WebMD, aneurisma disebabkan oleh melemahnya dinding arteri akibat aterosklerosis (peradangan pada pembuluh darah) dan tekanan darah tinggi. Selain itu, aneurisma juga dapat disebabkan oleh luka dalam dan infeksi serta bawaan lahir.
Untuk mendiagnosis aneurisma, dokter Anda akan mengajukan pertanyaan, termasuk apakah anggota lain dari keluarga Anda memilikinya. Kemudian, dokter akan memeriksa Anda. Pemeriksaan yang dapat dilakukan, antara lain:
- Detak jantung
- Tekanan darah
- Pembuluh darah arteri di leher
- Merasakan adanya gumpalan di perut atau tidak
- Memeriksa lutut bagian belakang
- USG
- CT Scan atau MRI
Pengobatan aneurisma
Satu-satunya cara untuk mengobati aneurisma adalah dengan memperbaikinya melalui operasi/pembedahan atau prosedur endovaskular.
Bila pembedahan tidak dapat dilakukan, maka dokter akan melakukan monitoring dan memberikan pengobatan berupa obat minum. Terlebih dahulu dokter akan mencari tahu, ukuran, tipe, dan lokasi aneurisma.
Operasi mungkin diperlukan jika dokter menemukan ukuran aneurisma menjadi lebih besar dan memiliki potensi bahaya.
Komplikasi aneurisma
Dilansir Medical News Today, aneurisma yang tidak segera terdeteksi dapat menimbulkan komplikasi tertentu, antara lain:
- Rasa sakit pada dada dan punggung
- Angina atau penyakit jantung koroner
- Nyeri kepala hebat yang timbul secara mendadak
Cara mencegah aneurisma
Aneurisma dapat dicegah dengan mengontrol tekanan darah. Jika di dalam riwayat keluarga ada yang menderita stroke atau penyakit jantung, maka dengan menjalankan kebiasaan hidup sehat akan sangat membantu menurunkan risikonya.
Berolahragalah secara teratur, pilih makanan yang sehat dan bergizi, jaga berat badan tetap ideal serta hentikan kebiasaan merokok.
- dr Nadia Opmalina
Brunilda Nazario, MD. 2021. What Is an Aneurysm?. Available from : https://www.webmd.com/heart-disease/understanding-aneurysm-basics
Markus MacGill. 2017. Causes and treatments of aneurysm. Available from : https://www.medicalnewstoday.com/articles/156993