Berbagai Penyebab Gusi Berdarah dan Cara Penangananya

Berbagai Penyebab Gusi Berdarah dan Cara Penangananya
Ilustrasi gusi berdarah. Credit: Freepik

Bagikan :


Gusi berdarah termasuk salah satu masalah kesehatan gigi dan mulut yang bisa dialami siapa saja. Penyebab gusi berdarah sangat beragam, mulai dari kurangnya kebersihan gigi dan mulut hingga kondisi medis atau penyakit lainnya. Simak artikel berikut untuk mengetahui gejala dan penyebab gusi berdarah beserta penanganan yang bisa Anda lakukan. 

 

Penyebab Gusi Berdarah

Gusi berdarah bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti menyikat gigi terlalu keras, menyikat gigi menggunakan sikat gigi dengan bulu keras, atau penggunaan gigi palsu yang tidak pas. Selain pengaruh kebiasan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut, gusi berdarah juga bisa disebabkan oleh kondisi medis yang mungkin membutuhkan perawatan khusus. 

Beberapa penyebab gusi berdarah antara lain:

Gingivitis

Gingivitis adalah peradangan gusi yang dapat memicu gusi berdarah. Peradangan ini disebabkan oleh buruknya kesehatan gigi dan gusi akibat penumpukan plak pada gigi. Penumpukan plak ini dapat menyebabkan pembengkakan di jaringan sekitar gusi. Plak yang menumpuk akan membentuk tartar yang mudah menarik bakteri dan mengiritasi garis gusi. Akibatnya gusi menjadi bengkak dan mudah berdarah.

Baca Juga: Gusi Gigi Bungsu Bengkak, Ini yang Harus Dilakukan

Periodontitis 

Periodontitis merupakan infeksi akibat gingivitis yang parah dan tidak ditangani dengan tepat. Pada periodontitis, infeksi terjadi pada gusi, rahang, dan jaringan sekitar gigi. Periodontitis bisa menyebabkan gigi longgar dan tanggal sehingga perlu penanganan tepat.

Kekurangan vitamin C dan K 

Kekurangan vitamin C dan K juga dapat menyebabkan gusi mudah berdarah. Bila perawatan gigi Anda baik namun masih mengalami gusi berdarah, periksakan ke dokter untuk mengetahui kemungkinan kekurangan vitamin.

Jika Anda kekurangan vitamin C atau K, Anda bisa memenuhinya dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C dan K seperti jeruk, brokoli, tomat, selada air, kangkung, dan bayam. 

Diabetes

Pengidap diabetes berisiko mengalami gusi berdarah. Bila kadar gula darah Anda tinggi akibat diabetes yang tidak terkendali, air liur di sekitar gigi dan di bawah gusi juga mengandung lebih banyak gula. Hal ini dapat mendorong pertumbuhan kuman dan plak yang kemudian mengiritasi gusi dan memicu penyakit gusi, kerusakan gigi, dan kehilangan gigi. Penyakit gusi membuat gusi berdarah, tampak merah, dan bengkak.

Leukemia

Gusi berdarah juga bisa menjadi tanda leukemia (kanker darah). Pada leukemia, jumlah trombosit darah menjadi lebih rendah. Trombosit berperan penting dalam menghentikan perdarahan. Inilah yang menyebabkan pengidap leukemia rentan mengalami gusi berdarah. 

Hemofilia 

Hemofilia adalah kondisi dimana Anda mengalami gangguan pembekuan darah. Jika gusi Anda berdarah ketika terluka kecil atau menjalani perawatan gigi, hal ini bisa mengindikasikan gangguan medis seperti hemofilia. 

Baca Juga: Gusi Turun, Bisakah Kembali Normal?

 

Penanganan Gusi Berdarah

Penanganan gusi berdarah perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Menjaga kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu langkah awal untuk mengatasi gusi berdarah. Beberapa penangan gusi berdarah yang bisa dilakukan antara lain:

  • Menggunakan sikat gigi yang lembut dan sesuai dengan rongga gigi atau mulut
  • Rutin menyikat gigi minimal 2 kali sehari dan menggunakan benang gigi
  • Menggunakan obat kumur antibakteri untuk meredakan gusi yang luka atau bengkak
  • Kumur air garam
  • Rutin melakukan pemeriksaan ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali

Untuk penyebab gusi berdarah akibat penyakit medis lainnya, dokter dapat menyesuaikan pengobatan dengan kondisi yang dialami. Pengidap diabetes perlu mengendalikan kadar gula dalam darah sesuai anjuran dokter. Sedangkan untuk kondisi seperti leukemia atau hemofilia, dokter akan melakukan pemeriksaan dan penanganan sesuai dengan tingkat penyakit. 

 

Jika Anda memiliki permasalahan gigi, sebaiknya periksakan ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store dan Play Store. 

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Jumat, 20 September 2024 | 12:30