Saat bercermin apakah Anda pernah menyadari adanya benjolan putih kecil yang muncul di sekitar hidung, pipi atau dagu? Benjolan kecil tersebut dinamakan milia.
Apakah milia berbahaya bagi kulit? Mari ketahui lebih lanjut apakah milia itu.
Apa itu Milia
Milia terlihat seperti benjolan kecil putih di kulit namun ini bukanlah jerawat atau komedo. Milia adalah jenis kista yang paling umum ditemukan di kulit wajah.
Milia tidak berbahaya dan hanya memengaruhi penampilan. Benjolan ini juga sama sekali tidak terasa sakit atau gatal. Milia terbentuk dari sel-sel kulit mati yang terperangkap dan membentuk kista di bawah permukaan kulit.
Tubuh secara alami menghilangkan sel-sel kulit mati dengan membuangnya untuk memberi ruang bagi sel-sel baru untuk tumbuh dan menggantikannya. Saat sel-sel kulit mati tidak terlepas dari kulit sebagaimana mestinya, kulit baru akan tumbuh di atasnya dan menjebak sel-sel kulit mati di bawahnya. Sel kulit mati tersebut kemudian akan mengeras dan berubah menjadi kista.
Milia bisa memengaruhi semua bagian kulit tubuh tidak hanya wajah. Milia bisa ditemukan di beberapa tempat, di antaranya:
- Di kelopak mata
- Pipi
- Dahi
- Hidung
- Lengan atau kaki
- Penis
- Di dalam rongga mulut
- Dada
Baca Juga: Masker Putih Telur untuk Kulit Wajah, Ketahui Manfaat dan Risikonya
Cara Mengatasi Milia
Menghilangkan milia dengan cara memencetnya akan menyebabkan perdarahan dan bekas luka. Dengan luka terbuka, kulit juga berisiko terpapar kuman dan terinfeksi. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menghilangkan sekaligus mencegah milia.
Membersihkan area kulit
Jaga kebersihan kulit dengan mencuci wajah dua kali sehari menggunakan sabun berformula lembut. Hindari menggunakan produk mengandung minyak agar tidak menyumbat pori-pori.
Sabun berformula lembut memiliki sejumlah manfaat bagi kulit, di antaranya:
- Menghilangkan kotoran dan minyak berlebih
- Menjaga keseimbangan kelembapan kulit
- Melindungi lapisan luar kulit
- Mengurangi risiko iritasi
Meskipun pada dasarnya sabun tidak menghilangkan milia, namun membersihkan wajah dengan rutin dapat mencegah milia tumbuh semakin banyak.
Menguapi wajah
Menguapi wajah di rumah bisa menjadi salah satu cara untuk merawat kulit dan membersihkan pori-pori. Uap hangat dapat membantu membuka pori-pori kulit serta memungkinkan mengeluarkan kotoran, minyak berlebih dan sisa sel-sel kulit mati yang terperangkap di dalamnya.
Menguapi wajah dapat membantu mencegah penyumbatan pori-pori dan mengurangi risiko terjadinya milia, komedo dan jerawat.
Baca Juga: Komedo Putih dan Komedo Hitam Tidak Sama, Ini Perbedaannya
Melakukan eksfoliasi
Pengelupasan kulit yang lembut dapat menjadi bagian dari rutinitas perawatan kulit yang membantu menjaga kulit tetap sehat dan bebas dari iritasi yang dapat menyebabkan milia. Pengelupasan kulit membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang dapat menyumbat pori-pori dan mencegah pembentukan milia.
Yang tak kalah penting adalah untuk menggunakan metode pengelupasan yang sesuai dan menghindari pengelupasan yang terlalu agresif terutama pada kulit yang sensitif.
Gunakan produk pengelupasan yang dirancang khusus untuk kulit wajah dan cocok dengan jenis kulit Anda. Pilih produk yang mengandung bahan-bahan lembut seperti asam salisilat, asam glikolat, atau enzim pengelupas alami. Saat melakukan pengelupasan, hindari menggosok kulit terlalu keras atau terlalu lama. Lakukan gerakan lembut dengan tekanan ringan untuk menghindari iritasi.
Jika semua hal di atas sudah dilakukan dan milia justru makin banyak, konsultasikan dengan dokter melalui aplikasi Ai Care atau lakukan kunjungan ke dokter kulit untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan di sana.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!