• Beranda
  • penyakit
  • Bersin Saat Bepergian Keluar Rumah, Mungkinkah Karena Rhinitis Alergi?

Bersin Saat Bepergian Keluar Rumah, Mungkinkah Karena Rhinitis Alergi?

Bersin Saat Bepergian Keluar Rumah, Mungkinkah Karena Rhinitis Alergi?

Bagikan :


Hay fever atau rhinitis alergi memiliki gejala yang mirip dengan flu, antara lain hidung berair, mata terasa gatal, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tekanan pada sinus.

Mengenal rhinitis alergi

Tak seperti flu, rhinitis alergi tidak disebabkan oleh infeksi virus. Umumnya rhinitis alergi disebabkan karena reaksi alergi pada alergen baik di dalam maupun di luar ruangan, seperti serbuk sari, tungau debu, atau bintik-bintik kecil dan air liur yang dikeluarkan hewan piaraan berbulu seperti kucing atau anjing.

Dilansir Mayo Clinic, berikut adalah gejala rhinitis alergi:

  • Hidung berair dan tersumbat
  • Mata berair, gatal dan kemerahan
  • Bersin-bersin
  • Batuk
  • Hidung terasa gatal, demikian juga di langit-langit mulut atau tenggorokan
  • Pembengkakan berwarna kebiruan di bawah mata
  • Kelelahan
  • Produksi lendir berlebih

Rhinitis alergi meningkat khususnya saat musim penyerbukan, dan bisa dialami siapa saja. Alergi ini diturunkan secara genetik dan kondisinya diperburuk apabila menderita asma atau eksim.

Dilansir Cleveland Clinic, beberapa hal ini memicu rhinitis alergi:

  • Tungau debu yang hidup di karpet, gorden, tempat tidur, sofa, atau furnitur lainnya
  • Serbuk sari dari pohon, rumput dan gulma
  • Bulu hewan piaraan
  • Spora jamur
  • Kecoa: air liur dan kotorannya

Rhinitis alergi didiagnosa dengan evaluasi dan tes darah. Adanya immunoglobulin E (IgE) dapat mendeteksi antibodi spesifik alergen.

Untuk mengetahui alergen pemicunya Anda juga bisa melakukan skin prick test.

Pengobatan rhinitis alergi

Sebaiknya Anda tidak sembarangan mengonsumsi obat untuk mengatasi keluhan rhinistis alergi. Konsultasikan setiap obat yang akan digunakan, khususnya pada anak-anak. Berikut adalah obat yang diberikan untuk meredakan gejala rhinitis alergi seperti dilansir Mayo Clinic:

  • Nasal corticosteroids - nasal spray dengan kandungan kortikosteroid dapat mencegah dan mengobati peradangan di dalam saluran hidung.
  • Antihistamin - obat ini dapat meringankan rasa gatal dan bersin-bersin serta hidung berair.
  • Dekongestan - obat ini dapat membantu melegakan hidung.
  • Cromolyn sodium - membantu menurunkan gejala rhinitis alergi dengan mencegah pelepasan histamine di dalam tubuh.
  • Leukotriene modifier - zat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang disebabkan produksi lendir berlebihan.
  • Nasal ipratropium - membantu meredakan hidung berair dan mencegah kelenjar di dalam hidung memproduksi cairan berlebih.
  • Kortikosteroid oral - pil dengan kandungan kortikosteroid untuk meredakan gejala yang memburuk.
  • Immunotherapy - jika obat tidak dapat meredakan gejala atau menyebabkan efek samping berlebih maka dokter akan menginjeksikan immunotherapy.
  • Tablet alergi sublingual - obat alergi yang dapat dikonsumsi harian.
  • Bilas hidung - membilas hidung dapat membantu mensterilkan dari bakteri dan sisa-sisa lendir atau alergen dari dalam hidung.
Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 09:47

Mayo Clinic Staff. Hay fever. Mayo Clinic. July 2020. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hay-fever/diagnosis-treatment/drc-20373045

 

Allergic Rhinitis (Hay Fever). Cleveland Clinic. July 2020. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/8622-allergic-rhinitis-hay-fever