Menjelang menstruasi, wanita akan mengalami berbagai keluhan yang dikenal dengan PMS atau sindrom pramenstruasi. Gejala yang dapat dirasakan saat pramenstruasi di antaranya payudara terasa nyeri atau bengkak, sakit pinggang, badan kelelahan, perubahan suasana hati hingga kram perut. Salah satu keluhan lain yang sering dialami adalah insomnia atau susah tidur.
Penyebab Susah Tidur saat Pramenstruasi (PMS)
Wanita memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami masalah tidur bila dibandingkan pria. Salah satu dugaan penyebabnya adalah perubahan hormon pada siklus menstruasi. Kondisi ini dapat terjadi di hari-hari sebelum menstruasi dan umumya akan semakin parah menjelang menstruasi.
Dilansir dari WebMD, masalah yang sering dihadapi ketika menstruasi umumnya bukan sulit tidur, melainkan mereka tidak merasa segar saat bangun pagi atau butuh tidur lebih lama dari biasanya agar badan terasa segar. Selain itu, banyak juga wanita yang melaporkan bahwa mereka lebih mudah lelah menjelang menstruasi.
Biasanya hal ini terjadi 4-5 hari sebelum menstruasi hingga 1-2 hari pertama menstruasi.
Baca Juga: Masalah Menstruasi yang Sering Dialami Remaja
Dilansir dari Sleep Foundation, beberapa penelitian mengungkapkan bahwa wanita umumnya mengalami susah tidur di fase luteal akhir atau fase terakhir pada siklus menstruasi. Dipercaya naik-turunnya kadar hormon yang terjadi bisa mengganggu kualitas tidur wanita.
Salah satu efek dari perubahan hormon yang terjadi selama menstruasi adalah peningkatan suhu tubuh. Selain itu, hormon melatonin yang juga mengatur ritme sirkadian dan jadwal tidur akan berubah. Perubahan ini yang juga menyebabkan wanita mengalami susah tidur di masa PMS.
Pada wanita dengan gejala PMS yang parah (PMDD, premenstrual dysphoric disorder) hingga menyebabkan perubahan suasana hati, wanita bisa cenderung turut mengalami insomnia serta peningkatan rasa kantuk di siang hari. Masalah emosional dan suasana hati yang menjadi gejala PMS bisa menurunkan kualitas tidur. Ketika Anda terbangun keesokannya, karena sulit tidur, suasana hati Anda bisa menjadi lebih buruk.
Meskipun sejumlah penelitian menujukkan bahwa perubahan hormon estrogen dan progesteron memengaruhi tidur Anda, namun para ahli masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengungkapkan hubungan antara susah tidur dengan masa PMS.
Baca Juga: Sindrom Pramenstruasi - Definisi, Penyebab dan Faktor Risiko.
Tips Mengatasi Susah Tidur Menjelang PMS
Susah tidur membuat aktivitas Anda terganggu. Selain membuat badan Anda tidak bertenaga dan tidak segar, kurang tidur dapat memperparah perubahan suasana hati menjadi mudah menangis, marah dan stres.
Untuk mengatasi sulit tidur saat PMS, berikut ini beberapa tips yang bisa Anda lakukan:
1. Menerapkan rutinitas tidur yang sehat
Tidur adalah waktu yang penting bagi tubuh manusia. Untuk mendapatkan tidur sesuai kebutuhan, Anda dapat menerapkan rutinitas tidur yang sehat seperti tidur di jam yang sama, menjaga kebersihan kamar tidur, dan tidur dengan lampu gelap atau temaram.
2. Mengurangi asupan kafein
Menjelang menstruasi, sebaiknya hindari mengonsumsi kafein berlebih terutama di malam hari. Kandungan kafein dapat membuat Anda terjaga di malam hari. Sebaiknya ganti minuman Anda dengan minuman yang menyegarkan seperti jus buah atau air putih. Memperbanyak minum air putih menjelang menstruasi dapat membuat tubuh lebih segar sehingga Anda merasa tidur lebih nyenyak.
Beberapa wanita mengalami gangguan susah tidur saat menjelang menstruasi. Kondisi ini terjadi di masa pramenstruasi lalu mereda ketika memasuki masa menstruasi seiring dengan perubahan hormon. Apabila gangguan tidur yang Anda rasakan tidak kunjung mereda, sebaiknya segera periksakan ke dokter agar mendapat penanganan yang sesuai.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma