Demensia sering dikenal dengan pikun oleh orang awam karena penyakit ini sering melibatkan penurunan daya ingat atau kehilangan ingatan, walaupun kehilangan ingatan sendiri bisa disebabkan oleh berbagai penyebab. Biasanya kondisi ini dialami oleh kelompok usia lansia. Namun, para peneliti mengungkapkan bahwa pada keadaan yang jarang terjadi, kelompok usia muda juga bisa mengalami demensia.
Apa Itu Demensia?
Demensia adalah terminologi yang menjelaskan mengenai sekelompok gejala yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam mengingat, berpikir, bertingkah laku, dan berkomunikasi. Pengidap demennsia mengalami penurunan kemampuan dalam bernalar, mengingat, berbahasa, berkoordinasi dan mengelola suasana hati, sehingga mereka bisa mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Demensia mencakup berbagai kondisi medis yang menyebabkan perubahan abnormal di otak. Demensia bisa disebabkan oleh suatu infeksi atau penyakit pada otak yang mengatur bagian tersebut, salah satu penyebab utamanya adalah penyakit Alzheimer.
Biasanya demensia dialami oleh lansia berusia di atas 65 tahun, namun sekitar 3-4% pasien ditemukan mengalami demensia sebelum memasuki usia 65 tahun. Seperti halnya gejala demensia pada lansia, demensia pada usia muda juga memiliki gejala yang beragam sehingga gejalanya perlu dikenali dengan baik.
Baca Juga: Kenali Jenis Demensia, Ternyata Penyebab dan Gejalanya Beragam
Bisakah Usia Muda Terkena Demensia?
Demensia adalah kondisi yang lebih banyak ditemukan pada lansia. Oleh karena itu, demensia yang ditemukan pada individu yang berusia di bawah 65 tahun dikenal dengan istilah early onset demensia atau demensia onset dini. Dilansir dari Medical News Today, sebuah penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa prevalensi demensia pada rentang usia 30-64 tahun adalah 119 per 100.000 orang.
Walaupun gejala yang muncul tidak terlalu berbeda, demensia bisa memberikan dampak yang signifikan pada kelompok usia muda. Hal ini dikarenakan pada rentang usia ini mereka masih aktif bekerja dan mengasuh keluarga. Karena muncul pada usia produktif, gejala demensia juga bisa menjadi lebih sulit dikenali.
Beberapa hal yang menyebabkan demensia pada orang muda sulit dikenali adalah
- Usia mereka terlalu muda saat demensia mulai berkembang
- Mengalami jenis demensia yang tidak umum ditemukan
- Progresivitas penyakit dan waktu timbulnya gejala bisa berbeda pada setiap pasien
Baca Juga: Sama-Sama Bergejala Pikun, Ini Beda Demensia dan Alzheimer
Gejala dan Penyebab Demensia di Usia Muda
Beberapa gejala demensia yang bisa ditemukan pada kelompok usia muda antara lain:
- Kehilangan memori yang mengganggu kehidupan sehari-hari
- Kebingungan
Kesulitan melakukan tugas-tugas yang selama ini dilakukan - Perilaku berulang atau mengalami perubahan perilaku
- Menarik diri dari teman dan keluarga
- Kehilangan kemampuan untuk berpikir jernih atau bernalar dan membuat penilaian
- Mengalami kesulitan berbahasa
Gejala ini perlu diperhatikan karena dapat menimbulkan ada kondisi medis dengan gejala yang mirip dengan demensia. Contoh kondisi medis tersebut antara lain kekurangan vitamin dan hormon, depresi, efek samping pengobatan, infeksi, atau tumor otak.
Berbagai jenis demensia dapat menyerang kelompok usia yang lebih muda. Setiap jenis demensia memiliki gejalanya sendiri dan disebabkan oleh jenis perubahan tertentu di otak. Beberapa penyebab demensia onset dini adalah:
- Penyakit Alzheimer, merupakan penyebab demensia paling umum pada orang muda
- Adanya masalah dengan aliran darah ke otak (demensia vaskular)
- Kerusakan pada bagian depan otak (demensia frontotemporal)
- Penyakit seperti demensia badan Lewy, penyakit Parkinson, sklerosis multipel atau infeksi HIV
- Penyalahgunaan alkohol kronis selama bertahun-tahun
Meskipun sangat jarang terjadi, namun demensia dapat dialami oleh kelompok usia muda. Jika Anda memiliki riwayat demensia dalam keluarga dan mulai mengalami gejala demensia sebaiknya segera periksakan ke dokter.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma