Sejak pertengahan Oktober 2023 lalu, pneumonia misterius telah melanda China. Kasus pneumonia di China ini lebih banyak menyerang anak-anak daripada dewasa. Sekilas, gejala pneumonia mirip dengan gejala infeksi pernapasan lainnya. Untuk dapat membedakannya, Anda perlu mengenali gejala pneumonia yang sedang berkembang di China.
Gejala Pneumonia di China yang perlu Anda Ketahui
Pneumonia adalah infeksi yang membuat kantong udara (alveoli) meradang. Saat terjadi peradangan, kantong udara berisi cairan atau nanah sehingga sering disebut sebagai paru-paru basah.
Gejala khas pneumonia dapat bervariasi mulai dari yang ringan hingga berat. Hal ini dapat tergantung jenis kuman yang menginfeksi dan kondisi kesehatan Anda ketika terinfeksi pneumonia.
Gejala umum yang ditemui pada anak-anak yang terinfeksi pneumonia di China adalah demam. Namun, terdapat gejala lainnya seperti batuk, susah bernapas, nyeri tenggorokan, kehilangan nafsu makan serta mual dan muntah.
Pada beberapa kasus, gejala pnenumonia mungkin tidak memperlihatkan tanda khusus dan hanya terlihat seperti batuk dan gangguan pernapasan biasa.
Dilansir dari Healthline, penyebab tersering pneumonia adalah bakteri dan virus. Masing-masing memiliki gejala berbeda, yaitu:
1. Pneumonia Bakteri
Pneumonia bakteri adalah infeksi paru yang disebabkan oleh bakteri. Pada pneumonia bakteri, infeksi mungkin akan terjadi di bagian kecil atau seluruh paru-paru Anda. Pneumonia jenis ini bisa menimbulkan gejala yang berat tergantung dari bakteri yang menyerang dan seberapa cepat Anda didiagnosis.
Gejala khas pneumonia bakteri di antaranya batuk dengan dahak berwarna kuning, hijau atau mengandung darah. Demam hingga 40,5 derajat Celcius, nyeri seperti ditusuk-tusuk, laju napas meningkat dan sering merasa linglung, kebingungan, serta nyeri otot.
Pada anak-anak, gejala pneumonia bakteri dapat berbeda, namun umumnya gejala yang dirasakan sama seperti pada dewasa. Anak-anak yang mengalami pneumonia bakteri juga dapat mengalami kuku dan bibir yang membiru yang menandakan kekurangan oksigen.
Baca Juga: Mengenal Bronkopneumonia, Infeksi Paru pada Saluran Pernapasan
2. Pneumonia Virus
Selain bakteri, pneumonia juga dapat disebabkan oleh virus. Gejala awal pneumonia virus umumnya mirip gejala flu, yaitu demam, batuk kering, sakit kepala, lemas dan nyeri otot. Berbeda dengan batuk biasa, pneumonia virus umumnya menunjukkan gejala memburuk seperti batuk yang semakin parah, napas semakin pendek dan demam tinggi.
Menurut rilis WHO, untuk kasus pneumonia di China hingga saat ini belum dilaporkan adanya strain baru dari virus pneumonia yang banyak menginfeksi anak-anak.
Sambil menunggu perkembangan kasus lebih lanjut, WHO merekomendasikan penerapan protokol kesehatan untuk menekan laju kasus pneumonia China dengan cara melakukan vaksinasi, menjaga jarak dengan orang yang sedang sakit, memakai masker, memastikan ventilasi yang baik dan rajin mencuci tangan.
Baca Juga: Bisa Menular, Kenali Cara Penularan Pneumonia dan Pencegahannya
Selain bakteri dan virus, pneumonia juga dapat disebabkan oleh jamur dan lebih sering terjadi pada orang-orang dengan sistem imun yang lemah (imunodefisiensi) atau mengidap penyakit kronis. Jenis pneumonia juga dapat dibagi berdasarkan tempat terjadinya infeksi, seperti Hospital-Acquired Pneumonia (HAP), Community-Acquired Pneumonia (CAP) dan Aspiration Pneumonia.
Jika Anda mengalami gejala di atas dan memiliki faktor risiko seperti berusia di atas 65 tahun, memiliki daya tahan tubuh lemah atau masalah kesehatan lain, maka sebaiknya periksakan diri Anda untuk segera mendapat diagnosis penyakit dan penanganan. Bila membutuhkan konsultasi seputar kesehatan, Anda bisa berkonsultasi ke dokter atau memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina