Hiperglikemia atau tingginya kadar gula darah terjadi ketika terlalu banyak kadar gula di dalam darah karena tubuh tidak memiliki cukup insulin (hormon pengatur gula dalam darah) atau insulin tidak mampu bekerja dengan baik. Kondisi ini seringkali dialami penderita diabetes.
Disebut hiperglikemia apabila kadar gula dalam darah di atas 125 mg/dL ketika berpuasa. Apabila kondisi hiperglikemia dibiarkan tanpa perawatan atau pengobatan, maka dapat menyebabkan kerusakan saraf dan pembuluh darah, serta kerusakan jaringan atau organ di dalam tubuh.
Gejala
Dilansir Mayo Clinic, berikut adalah gejala awal hiperglikemia:
- Rasa selalu ingin buang air kecil.
- Selalu merasa haus.
- Penglihatan buram.
- Mudah lelah.
- Sakit kepala.
Ketika tidak diobati dan dibiarkan, maka hiperglikemia dapat menyebabkan penumpukan asam beracun di dalam darah dan urin, yang ditandai dengan gejala:
- Ada aroma buah-buahan saat bernapas.
- Mual dan muntah.
- Sesak napas.
- Mulut kering.
- Tubuh lemah.
- Kebingungan.
- Pingsan dalam waktu yang lama.
- Sakit perut.
Penyebab
Dilansir Cleveland Clinic, berikut adalah faktor penyebab hiperglikemia bisa terjadi pada penderita diabetes:
- Dosis obat insulin atau obat diabetes tidak sesuai dengan kebutuhan Anda.
- Tubuh tidak menggunakan insulin alami secara efektif
- Karbohidrat yang dikonsumsi tidak seimbang dengan produksi insulin tubuh dan insulin yang disuntikkan ke dalam tubuh.
- Kurang aktif.
- Stres fisik contonya akibat infeksi atau sakit.
- Stres emosional contohnya akibat konflik keluarga, stres pekerjaan atau sekolah.
- Konsumsi obat-obatan yang mengandung steroid.
- Penyakit pankreas.
- Diabetes saat kehamilan.
- Trauma atau pembedahan.
Pencegahan
Berikut adalah beberapa cara mencegah hiperglikemia seperti dilansir Cleveland Clinic:
- Berolahraga teratur untuk membantu menurunkan gula darah.
- Mengikuti jadwal dan porsi makan yang telah direncanakan, jika ada.
- Menjaga berat badan.
- Berhenti merokok.
- Batasi konsumsi minuman beralkohol.
Komplikasi
Membiarkan hiperglikemia tanpa perawatan dan pengobatan dalam jangka waktu yang panjang dapat menyebabkan komplikasi. Seperti dilansir Mayo Clinic, berikut adalah komplikasi yang bisa berbahaya bagi Anda:
- Penyakit kardiovaskular.
- Kerusakan saraf.
- Kerusakan ginjal atau gagal ginjal.
- Kerusakan pembuluh darah retina yang bisa memicu kebutaan.
- Katarak.
- Kerusakan saraf kaki.
- Masalah sendi dan tulang.
- Infeksi gigi dan gusi.
Pengobatan
Jika rangkaian pencegahan tidak berhasil, atau ditemukan tanda ketoasidosis diabetikum (komplikasi diabetes) maka Anda harus segera mendapatkan pertolongan di rumah sakit. Berikut adalah pengobatan yang akan diberikan untuk mengatasi kondisi hiperglikemia berat:
- Penggantian cairan tubuh
Penggantian cairan yang biasanya dilakukan melalui pembuluh darah sampai cairan tubuh tercukupi. Cairan diberikan untuk membantu mengencerkan kelebihan gula darah di dalam tubuh.
- Penggantian elektrolit
Berkurangnya produksi insulin dapat menyebabkan penurunan kadar elektrolit di dalam darah. Elektrolit ini berfungsi untuk membantu menjaga jantung, otot dan sel saraf berfungsi dengan normal. Saat hiperglikemia terjadi, jantung, otot dan sel saraf berpotensi mengalami kerusakan. Untuk mencegah hal tersebut dibutuhkan penggantian elektrolit.
- Terapi insulin
Selain penggantian cairan tubuh dan elektrolit, Anda juga akan menerima terapi insulin sesuai dengan kondisi tubuh untuk membantu menyeimbangkan kembali kadar gula di dalam darah.
Untuk mencegah gula darah terlalu tinggi atau terlalu rendah, lakukan konsultasi dan pengecekan rutin di fasilitas kesehatan terdekat untuk membantu mengontrol kadar gula darah.
- dr Nadia Opmalina
Cleveland Clinic. Hyperglycemia (High Blood Sugar) (2020). Available from : https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/9815-hyperglycemia-high-blood-sugar
Mayo Clinic. Hyperglycemia in diabetes (2020). Available from : https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hyperglycemia/diagnosis-treatment/drc-20373635