Jenis Cacing yang Bisa Masuk dan Hidup di Tubuh Manusia

Credits: Freepik

Bagikan :


Cacing adalah hewan parasit yang bisa menginfeksi tubuh manusia. Mereka bisa hidup di berbagai organ tubuh atau sistem pencernaan dan mengambil nutrisi dari inang.

Infeksi cacing parasit lebih umum terjadi di daerah pedesaan terutama di tempat dengan sanitasi yang kurang memadai. Penyebaran cacing parasit lebih mudah melalui air, makanan atau lingkungan yang terkontaminasi.

 

Jenis Cacing yang Bisa Hidup di Tubuh Manusia

Ada berbagai jenis cacing parasit yang bisa hidup di dalam tubuh manusia, di antaranya:

Cacing kremi (Pinworms)

Cacing kremi atau yang bernama latin Enterobius vermicularis juga dikenal sebagai cacing benang atau pinworms. Cacing berwarna putih tipis ini hidup di usus besar dan rektum dengan panjang kira-kira sebesar staples. Saat orang yang terinfeksi tidur, cacing kremi betina akan meninggalkan usus melalui anus dan meletakkan telurnya di area kulit sekitarnya.

Infeksi cacing kremi biasanya ditandai dengan rasa gatal atau nyeri di sekitar anus dan terkadang disertai mual. Gejala infeksi cacing kremi biasanya cukup ringan dan tidak perlu dikhawatirkan.

 

Cacing gelang (Ascariasis)

Cacing gelang berwarna merah muda atau putih dengan ujung yang runcing. Cacing gelang betina bisa mencapai ukuran panjang lebih dari 40 sentimeter dengan diameter 6 milimeter, sedangkan cacing gelang jantan umumnya berukuran lebih kecil.

Cacing gelang bisa menginfeksi berbagai bagian tubuh manusia. Saat menginfeksi paru-paru Anda mungkin mengalami gejala mirip asma atau pneumonia seperti batuk terus-menerus, sesak napas dan mengi.

Ketika cacing gelang menginfeksi usus, Anda mungkin mengalami mual dan muntah, diare disertai perdarahan, serta sakit perut. Gejalanya akan memburuk jika di dalam usus ada lebih banyak cacing gelang.

 

Baca Juga: Kenali Penyebab Anak Cacingan dan Cara Mengatasinya

 

Cacing tambang (Hookworms)

Cacing tambang adalah parasit yang biasanya menginfeksi usus. Telur cacing bisa masuk melalui kulit saat seseorang bertelanjang kaki di tempat yang tanahnya terkontaminasi. Saat mencapai usus, telur cacing tambang akan menetas di sana. Andapun akan mulai merasakan beberapa gejala seperti ruam yang gatal, sakit perut, diare, penurunan berat badan, demam, kehilangan selera makan, kelelahan serta anemia.

Cacing tambang hidup dengan memakan darah di dalam usus. Bila tidak diobati, infeksinya akan makin parah sehingga menyebabkan kekurangan darah, anemia dan kekurangan protein.

 

Strongyloidiasis

Strongyloidiasis adalah jenis cacing gelang yang lebih kecil. Cara penularannya sama seperti cacing gelang pada umumnya. Saat terinfeksi Strongyloidiasis Anda mungkin mengalami sakit perut, kembung, maag, diare, sembelit, batuk kering dan ruam di kulit.

 

Trichinella

Trichinella adalah jenis cacing gelang yang bisa menular jika memakan daging mentah atau setengah matang yang terinfeksi. Cacing akan masuk ke dalam usus, tumbuh, kawin dan bertelur di sana. Cacing muda yang menetas akan melewati darah dan menuju otot menyebabkan mual dan muntah, diare, kelelahan, demam, sakit kepala serta pembengkakan di bagian yang terkena.

 

Baca Juga: Serba-Serbi Tentang Cacing Kremi

 

Cacing pita (Tapeworms)

Cacing pita menular melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Saat tertelan, telur cacing pita bisa hidup dan tinggal di tubuh seseorang hingga 30 tahun. Infeksi cacing pita menimbulkan gejala mual, kelemahan, kehilangan selera makan, sakit perut, diare, pusing, penurunan berat badan, sakit kepala, dan kejang.

 

Filariasis limfatik

Cacing yang hidup di daerah tropis dan subtropis ini memiliki bentuk seperti benang yang bisa hidup di dalam tubuh manusia hingga 7 tahun. Cacing ini menginfeksi sistem getah bening dan bisa menular melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.

Infeksi cacing ini menyebabkan kerusakan pada sistem getah bening, pembengkakan dan kesulitan tubuh dalam melawan infeksi.

 

Infeksi cacing bisa disembuhkan dengan pengobatan tertentu, namun jika cacing menyerang otot atau tinggal di dalam beberapa organ Anda mungkin membutuhkan pembedahan. Periksakan diri dan konsultasikan dengan dokter bila Anda mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Senin, 4 September 2023 | 11:03

Ann Pietrangelo (2023). What You Need to Know About Parasitic Worms in Humans. Available from: https://www.healthline.com/health/worms-in-humans 

Health Direct (2021). Worms in humans. Available from: https://www.healthdirect.gov.au/worms-in-humans 

Kendall K. Morgan (2022). Worms People Can Get. Available from: https://www.webmd.com/a-to-z-guides/ss/slideshow-worms-people-can-get 

CDC (2020). Pinworm Infection FAQs. Available from: https://www.cdc.gov/parasites/pinworm/gen_info/faqs.html 

Mayo Clinic (2022). Ascariasis. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/ascariasis/symptoms-causes/syc-20369593 

Cleveland Clinic (2021). Hookworm Disease. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/articles/14072-hookworm-disease 

CDC (2023). Strongyloidiasis Infection FAQs. Available from: https://www.cdc.gov/parasites/strongyloides/gen_info/faqs.html 

Prashanth Rawla and Sandeep Sharma (2023). Trichinella spiralis Infection. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538511/ 

Mayo Clinic (2023). Tapeworm infection. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tapeworm/symptoms-causes/syc-20378174 

WHO (2023). Lymphatic filariasis. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/lymphatic-filariasis