Kasus hilangnya pendengaran akibat ciuman atau disebut kiss of deaf sebenarnya tidak terlalu dikenal secara medis. Walaupun sudah ada beberapa kasus yang terjadi, namun kondisi ini termasuk langka.
Bagaimana sebuah ciuman bisa menyebabkan hilangnya pendengaran?
Apa itu Kiss of Deaf
Kiss of deaf digambarkan sebagai keluhan tinitus parah atau gangguan pendengaran mendadak (SSHL) yang terjadi setelah adanya ciuman disertai isapan kencang di area lubang telinga. Meskipun jarang terjadi, ciuman ekstrem pada telinga juga bisa berpotensi menyebabkan infeksi telinga.
Ciuman yang kuat pada telinga mungkin juga menyebabkan perubahan tekanan di dalam telinga serta gangguan aliran darah ke telinga. Pada gilirannya, menyebabkan tinitus atau gangguan pendengaran mendadak baik yang bersifat sementara (SSHL) maupun permanen.
Pada kiss of deaf, tidak terlihat ada tanda-tanda trauma seperti benturan baik di dalam maupun bagian luar telinga. Bahkan, dengan pemeriksaan CT Scan maupun MRI, tidak ditemukan kelainan yang signifikan.
Baca Juga: Penyebab Telinga Sering Berdenging
Gejala Kiss of Deaf
Gejala yang menyertai kiss of deaf secara umum mirip dengan tinitus maupun SSHL, di antaranya:
- Suara dengung, gemuruh, klik, desis atau bersenandung di telinga
- Kesulitan mengikuti percakapan dengan lebih dari satu orang
- Suara percakapan teredam
- Ketidakmampuan untuk mendengar dengan baik ketika ada banyak kebisingan
- Kesulitan mendengar suara bernada tinggi
- Pusing
- Masalah keseimbangan
Baca Juga: Stroke Telinga, Benarkah Ada?
Apa yang Harus Dilakukan saat Tiba-Tiba Kehilangan Pendengaran?
Ketika Anda kehilangan pendengaran dalam waktu kurang dari 72 jam, maka Anda perlu segera mencari pertolongan medis. Sebelumnya, penting untuk diketahui bahwa tidak semua kasus kehilangan pendengaran mendadak (SSHL) dapat disembuhkan sepenuhnya. Tingkat kesembuhan sangat bervariasi, tergantung pada penyebab, parahnya kondisi saat didiagnosis, serta respons tubuh saat mendapatkan pengobatan.
Pada beberapa kasus, SSHL bisa sembuh dengan sendirinya tanpa perawatan dalam beberapa minggu. Sedangkan pada kondisi yang lebih buruk, perawatan medis diberikan untuk meningkatkan peluang pemulihan pendengaran.
Kehilangan pendengaran mendadak biasanya melibatkan terapi kortikosteroid untuk membantu mengurangi peradangan dan pembengkakan di dalam telinga. Namun, pengobatan ini akan lebih efektif jika diberikan segera setelah gejala muncul.
Di sisi lain, beberapa pasien SSHL mungkin tidak meresponss pengobatan atau tidak mengalami perbaikan yang signifikan dalam pendengaran mereka, khususnya jika pertolongan diberikan terlambat. Inilah mengapa mereka berisiko kehilangan pendengaran permanen.
Jika Anda atau orang yang Anda kenal mengalami gejala kehilangan pendengaran mendadak, sebaiknya segera cari pertolongan medis darurat. Makin cepat pertolongan diberikan, maka peluang untuk pulih akan meningkat.
Konsultasikan dengan dokter THT terkait gejala hilangnya pendengaran atau manfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim
National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (2023). Tinnitus. Available from: https://www.nidcd.nih.gov/health/tinnitus
Lokesh Goyal, et all (2022). Tinnitus and Mild Hearing Loss From a Kiss. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC9187293/
Mayo Clinic (2023). Hearing loss. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hearing-loss/symptoms-causes/syc-20373072
Ann Pietrangelo (2018). Sudden Sensorineural Hearing Loss (SSHL). Available from: https://www.healthline.com/health/sensorineural-deafness
Mayo Clinic (2022). Tinnitus. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tinnitus/symptoms-causes/syc-20350156
Mount Sinai. Sudden Hearing Loss. Available from: https://www.mountsinai.org/locations/center-hearing-balance/conditions/sudden-hearing-loss