Ingrown hair adalah ketika rambut tumbuh kembali menembus kulit atau melengkung ke dalam folikel rambut, bukan keluar dari permukaan kulit. Ingrown hair menyebabkan benjolan atau pembengkakan yang bisa terasa nyeri maupun gatal.

Walau terdengar seperti bukan hal yang berbahaya, ingrown hair yang tidak ditangani dengan benar atau saat terjadi infeksi bisa menyebabkan komplikasi pada kulit.

Tanda-Tanda Ingrown Hair

Ingrown hair biasanya ditandai dengan beberapa hal, di antaranya:

• Iritasi pada kulit
• Benjolan kecil dengan rambut di tengah (papula)
• Rasa nyeri pada benjolan
• Perubahan warna merah, cokelat atau keunguan
• Rasa gatal di kulit di mana rambut tumbuh kembali ke dalam

Baca Juga: Rambut Kemaluan Tumbuh ke Dalam, ini Cara Mengatasinya

Komplikasi Ingrown Hair yang Mungkin Terjadi

Apabila ingrown hair tidak diatasi dengan baik atau mengalami infeksi, maka berisiko terjadi komplikasi. Komplikasi tersebut di antaranya:

Folikulitis

Folikulitis adalah infeksi bakteri, jamur atau iritasi pada folikel rambut yang bisa disebabkan oleh banyak hal termasuk ingrown hair. Gejalanya bisa bervariasi, termasuk munculnya benjolan di sekitar folikel rambut, lepuhan berisi nanah yang pecah dan mengeras, kulit gatal dan terbakar, kulit yang nyeri serta benjolan yang terlihat meradang.

Hiperpigmentasi pascainflamasi (PIH)

Hiperpigmentasi pasca inflamasi adalah kondisi di mana kulit memproduksi melanin secara berlebihan sebagai respons terhadap iritasi atau luka. Hal ini menyebabkan warna kulit yang lebih gelap di area yang terkena.

Ingrown hair menjadi salah satu pemicu utama hiperpigmentasi pascainflamasi. Untuk mengatasinya Anda mungkin membutuhkan krim yang mengandung pencerah kulit, retinoid dan steroid, juga zat yang membantu pengelupasan dan menghilangkan sel kulit dengan melanin berlebih.

Baca Juga: Benarkah Bercukur Membuat Rambut Tumbuh Lebih Lebat?

Keloid

Keloid merupakan jenis jaringan parut yang terbentuk sebagai respons terhadap luka, salah satunya yang disebabkan ingrown hair. Keloid ditandai dengan penumpukan jaringan parut berlebihan dengan ukuran yang lebih besar, timbul dan bisa memiliki warna yang berbeda-beda.

Keloid cenderung terasa gatal, nyeri atau terasa sensitif saat disentuh. Untuk mengatasinya, Anda mungkin perlu mendapatkan terapi laser, injeksi kortikosteroid, atau pengangkatan keloid.

Razor bumps

Razor bumps atau disebut Pseudofolliculitis barbae disebabkan oleh pertumbuhan rambut kembali ke dalam kulit yang umumnya terjadi setelah bercukur. Kondisi ini sering terjadi terutama pada area dengan rambut yang lebih kasar seperti di kulit wajah atau leher.

Kondisi ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan, rasa gatal, nyeri, serta peradangan. Untuk mengurangi risiko razor bumps, disarankan untuk menggunakan pisau cukur tajam dan menggunakan produk yang disarankan untuk merawat kulit setelah bercukur.

Bekas luka halus

Ingrown hair juga dapat menyebabkan munculnya bekas luka halus yang terlihat seperti lubang kecil atau cekungan. Pengelolaan bekas luka ini bisa dilakukan dengan penggunaan produk yang mengandung retinoid, vitamin C atau asam hialuronat yang dapat memperbaiki tekstur kulit dan penampilan bekas luka.

Secara umum masalah ingrown hair akan sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 minggu. Namun apabila Anda menyadari tanda-tanda infeksi seperti terbentuknya nanah, atau rasa nyeri dan hangat di sekitar area yang terkena, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.

Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi dengan dokter terkait perawatan ingrown hair melalui aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!