Mengenal Apa itu Copycat Suicide

Ilustrasi masalah kesehatan mental. Credits: Freepik.

Bagikan :


Meningkatnya kasus bunuh diri seperti yang diangkat media massa belakangan ini menjadi masalah serius yang membutuhkan perhatian besar. Setiap kasus bunuh diri menjadi tragedi yang tidak hanya memengaruhi orang yang melakukan tindakan tersebut, namun juga memengaruhi keluarga dan teman-teman dari korban, serta masyarakat di sekitar.

Ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap munculnya keinginan bunuh diri pada seseorang, seperti masalah kesehatan mental, stres, tekanan emosional, isolasi sosial, dan kurangnya akses terhadap layanan kesehatan mental yang memadai. Jangkauan media yang luas saat ini ternyata juga memiliki pengaruh terhadap kasus bunuh diri. Penelitian menunjukkan bahwa berita bunuh diri yang diangkat media bisa memengaruhi peningkatan angka kasus copycat suicide.

 

Apa Itu Copycat Suicide?

Copcycat suicide (tindakan peniruan bunuh diri) sebenarnya istilah yang lebih tepat digunakan untuk menunjukkan tindakan peniruan bunuh diri yang muncul dan menyebar di antara kelompok teman. Namun, para ahli berpendapat perilaku bunuh diri ini juga bisa menjalar melalui berbagai bentuk media.

Pembahasan media yang begitu dramatis, eksplisit, sensasional dan emosional bisa memengaruhi orang lain untuk mengimitasi perilaku bunuh diri dengan cara yang sama. Media massa memang memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mengakses berita, namun pelaporan secara detail dan eksplisit bisa memengaruhi orang yang memiliki permasalahan yang sama.

Copycat suicide juga dikenal dengan istilah efek Werther (Werther Effect). Efek Werther dinamai berdasarkan novel karya Johann Wolfgang von Goethe, yang berjudul "The Sorrows of Young Werther", di mana karakter utamanya bunuh diri akibat gagal dalam percintaan Selanjutnya, banyak orang yang meniru kematiannya.

Ditemukan bahwa angka kasus bunuh diri di Amerika serikat meningkat setelah koran melaporkan suatu kasus bunuh diri. Semakin besar publisitas yang diberikan pada kasus bunuh diri. Selain itu, ada penelitian yang menyebutkan bahwa efek Werther dari kasus bunuh diri selebriti 14,3 kali besar pada kasus copycat suicide.

Baca Juga: Bunuh Diri pada Remaja, Ini yang Bisa Dilakukan Orang Tua

 

Waspadai Tanda-Tanda Keinginan Bunuh Diri di Sekitar Anda

Tidak semua orang yang bunuh diri terlihat jelas memiliki masalah. Sebagian di antara mereka justru hidupnya tampak baik-baik saja dari luar. Namun, ada banyak kasus di mana seseorang yang tampak baik-baik saja ternyata memiliki masalah internal yang tidak terlihat oleh orang lain. Mereka bisa menyembunyikan penderitaan yang dialami dengan baik.

Menurut para ahli, ada beberapa tanda peringatan keinginan bunuh diri yang mungkin terlihat pada orang di sekitar Anda. Beberapa di antaranya yang bisa Anda amati adalah:

  • Sering berbicara atau bercerita tentang kematian, sekarat atau bunuh diri
  • Memberikan komentar tentang perasaan putus asa, tidak berdaya atau tidak berharga
  • Ekspresi tidak memiliki alasan untuk hidup, misalnya dengan mengatakan "lebih baik aku tidak ada di sini"
  • Peningkatan penggunaan alkohol atau narkoba
  • Menarik diri dari teman, keluarga atau komunitas
  • Berbicara tentang menjadi beban atau terjebak di kondisi yang menyudutkan

Baca Juga: Depresi pada Ibu Rumah Tangga: Kenali Gejala dan Penanganannya

 

Apa yang Harus Dilakukan Bila Orang Terdekat Menunjukkan Tanda-Tanda Ingin Bunuh Diri?

Tidak mudah memahami alasan di balik seseorang memiliki pemikiran ingin bunuh diri. Sebagai orang yang terdekat, sebaiknya tidak membuat mereka makin merasa disudutkan. Anda perlu mendengarkan cerita mereka tanpa menghakimi atau menyalahkan, tunjukkan pula perhatian dan buka dialog untuk membahas perasaannya secara lebih dalam.

Jangan meninggalkan mereka sendirian dan bila perlu segera cari bantuan profesional dengan menghubungi hotlines bunuh diri di wilayah Anda atau menghubungi layanan darurat bila telah terjadi usaha bunuh diri.

Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Senin, 18 Desember 2023 | 16:07

American Psychiatric Association (2023). Suicide Prevention. Available from: https://www.psychiatry.org/patients-families/suicide-prevention 

Nalini Muhdi. Bunuh Diri Menular: The Werther Effect?. Available from: https://www.pdskji.org/article_det-34-bunuh-diri-menular-the-werther-effect.html 

Li-Hyun Kim, et all (2023). The Werther effect following the suicides of three korean celebrities (2017–2018): an ecological time-series study. Available from: https://bmcpublichealth.biomedcentral.com/articles/10.1186/s12889-023-16080-1 

Mind.org (2020). Suicidal feelings. Available from: https://www.mind.org.uk/information-support/types-of-mental-health-problems/suicidal-feelings/causes-of-suicidal-feelings/ 

Mayo Clinic (2022). Suicide and suicidal thoughts. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/suicide/symptoms-causes/syc-20378048 

Open Access Government (2018). The Werther effect – About the handling of suicide in the media. Available from: https://www.openaccessgovernment.org/the-werther-effect/42915/ 

Mayo Clinic (2023). Suicide: What to do when someone is thinking about suicide. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/suicide/in-depth/suicide/art-20044707