Movement Mirror Disorder (MMD) adalah kondisi langka yang memengaruhi koordinasi motorik tubuh. Meskipun jarang terjadi, gangguan ini dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang membutuhkan gerakan yang terkontrol dan terpisah antar sisi tubuh.
Apa Itu Movement Mirror Disorder?
Movement Mirror Disorder (MMD) adalah kelainan neurologis yang langka, di mana gerakan tidak disengaja terjadi pada satu sisi tubuh saat sisi tubuh yang lain bergerak dengan sadar. Sebagai contoh, jika Anda menggerakkan tangan kanan, tangan kiri akan bergerak secara tak terkendali.
MMD umumnya merupakan kondisi bawaan sejak lahir atau yang dikenal sebagai Congenital Mirror Movement Disorder (CMMD), namun kondisi ini juga dapat berlangsung hingga dewasa.
Meskipun gangguan neurologis ini tidak selalu menyebabkan disabilitas yang serius, namun dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama yang melibatkan koordinasi tangan, seperti menulis, memainkan alat musik, berolahraga, dan kegiatan lain yang memerlukan ketepatan gerakan.
Penyebab Movement Mirror Disorder
Menurut para ahli, sebagian besar kasus MMD dan CMMD diwariskan dengan pola autosomal dominan. Artinya, seseorang hanya perlu mewarisi satu salinan gen yang bermutasi dari salah satu orang tua untuk mengidap kondisi ini.
Beberapa gen yang terkait dengan CMMD, seperti RAD51 dan DNM2, berperan dalam perkembangan jalur saraf motorik selama masa embrio. Ketika terjadi mutasi pada gen-gen ini, koneksi antara belahan otak kanan dan kiri menjadi abnormal, yang dapat mengganggu kontrol motorik pada kedua sisi tubuh.
Baca Juga: Mengenal Sensory Processing Disorder (SPD) dan Tanda-Tandanya
Penelitian lain menunjukkan bahwa CMMD dapat terjadi akibat kegagalan dalam diferensiasi jalur kortikospinal selama perkembangan janin. Jalur kortikospinal ini, pada umumnya, mengontrol gerakan secara terpisah antara sisi kanan dan kiri tubuh. Namun, karena adanya koneksi berlebihan pada jalur motorik kedua belahan otak, gerakan yang dimaksudkan hanya untuk satu sisi tubuh namun dapat tercermin pada sisi lainnya.
Selain itu, studi juga mengungkapkan bahwa aktivitas berlebihan pada korteks motorik primer juga berperan dalam munculnya MMD. Meskipun kondisi ini lebih sering terlihat pada tangan dan lengan, beberapa individu juga dapat mengalaminya pada area kaki.
Bagaimana Pengobatan Mirror Movement Disorder?
Gerakan MMD umumnya terlihat lebih jelas pada masa kanak-kanak dan bisa berkurang seiring bertambahnya usia. Jika anak sering mengalami gerakan cermin atau kesulitan dalam beraktivitas yang memerlukan koordinasi tangan secara terpisah, sebaiknya segera bawa anak untuk mendapatkan pemeriksaan.
Dokter anak biasanya akan merujuk anak ke dokter spesialis saraf untuk dilakukan evaluasi lebih lanjut. Beberapa pemeriksaan yang perlu dijalani antara lain:
- Pemeriksaan pengamatan aktivitas motorik halus.
- Tes elektrofisiologi.
- MRI untuk mendeteksi perubahan struktural di otak yang mungkin terkait dengan kondisi ini.
- Tes genetik untuk mengidentifikasi mutasi gen yang berhubungan dengan CMMD.
Baca Juga: Gejala Gangguan Kepribadian Avoidant Personality Disorder (AVPD)
Meskipun hingga saat ini belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan MMD sepenuhnya, namun dokter akan memberi rekomendasi beberapa jenis terapi untuk membantu mengelola gejalanya. Beberapa terapi yang dapat diterapkan antara lain:
- Terapi fisik dan okupasi - untuk membantu meningkatkan koordinasi dan kekuatan otot.
- Latihan motorik - untuk melatih keterampilan motorik halus dan kasar, serta meningkatkan kontrol gerakan tubuh.
- Penggunaan obat-obatan - untuk mendukung fungsi saraf motorik dan membantu mengurangi gejala yang muncul.
- Terapi psikologis - untuk membantu anak dan keluarga mengatasi dampak emosional yang timbul akibat kondisi ini.
Meskipun MMD adalah kondisi yang kompleks dan bisa memengaruhi kualitas hidup penderitanya, dengan pengelolaan yang tepat melalui terapi fisik, pengobatan, dan dukungan psikologis, penderita dapat tetap menjalani kehidupan dengan lebih baik.
Penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika gejala muncul. Anda juga bisa melakukan konsultasi bersama dokter dengan mengunduh aplikasi Ai Care di App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!
- dr Nadia Opmalina
Sabrina Schlienger, et all (2023). Genetics of mirror movements identifies a multifunctional complex required for Netrin-1 guidance and lateralization of motor control. Available from: https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10181192
Meagan L. Collins Hutchinson, MSc, et all (2024). Defining the Genetic Landscape of Congenital Mirror Movements in 80 Affected Individuals. Available from: https://movementdisorders.onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/mds.29669
Medline Plus (2015). Congenital mirror movement disorder. Available from: https://medlineplus.gov/genetics/condition/congenital-mirror-movement-disorder/#causes