Selain pembalut, tampon adalah salah satu alat yang bisa digunakan menyerap aliran darah menstruasi. Cara menggunakan tampon adalah dengan memasukkannya ke dalam vagina.
Tampon dilengkapi dengan benang panjang yang berperan membantu wanita untuk mengeluarkan tampon dari vagina. Alat ini hanya boleh digunakan sekali pakai kemudian dibuang.
Risiko Toxic Shock Syndrome saat Menggunakan Tampon
Tampon memiliki bentuk mirip seperti sumbat botol yang terbuat dari katun, rayon atau campuran keduanya. Serat-serat di dalamnya berguna untuk menyerap darah menstruasi sebelum mengalir keluar.
Meskipun praktis, Anda perlu waspada terhadap risiko toxic shock syndrome saat menggunakan tampon. Toxic shock syndrome adalah komplikasi langka yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan bisa menimbulkan sekumpulan gejala berat. Toksin yang dilepaskan bakteri tertentu masuk ke dalam aliran darah dan bisa menyebar ke organ-organ tubuh, sehingga infeksi ini dapat mengancam jiwa.
Penggunaan tampon dapat meningkatkan risiko toxic shock syndrome melalui dua hal berikut ini, yaitu:
- Tampon yang digunakan dalam waktu lama mendorong pertumbuhan bakteri
- Tampon mungkin menempel di dinding vagina terutama saat aliran darah sedikit, menyebabkan lecet yang memungkinkan bakteri masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka
Baca Juga: Tampon, Pembalut dan Menstrual Cup, Mana yang Lebih Baik?
Tanda-Tanda Toxic Shock Syndrome
Toxic shock syndrome biasanya disebabkan oleh racun yang diproduksi bakteri seperti Staphylococcus aureus atau Streptococcus grup A. Gejalanya ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Demam tinggi
- Menggigil
- Muntah
- Diare
- Ruam kulit pada seluruh tubuh
- Nyeri otot
- Sakit kepala
- Mata merah
- Kebingungan dan disorientasi
- Tekanan darah turun
- Penurunan fungsi hati dan ginjal
- Pingsan
Saat mengalami gejala seperti yang disebutkan di atas, Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter. Toxic shock syndrome yang tidak diobati dan dibiarkan berkembang dapat menyebabkan komplikasi seperti syok, gagal ginjal hingga kematian.
Baca Juga: Seberapa Sering Perlu Ganti Pembalut Saat Menstruasi?
Cara Mencegah Toxic Shock Syndrome
Tampon aman digunakan selama mengikuti aturan pemakaian yang tertera di label kemasan. Selain itu, berikut adalah beberapa langkah untuk mencegah toxic shock syndrome, di antaranya:
- Mengganti tampon secara teratur setidaknya setiap 4-8 jam
- Menggunakan pembalut bila aliran menstruasi terlalu sedikit
- Menghindari penggunaan tampon yang daya penyerapannya terlalu tinggi
- Buka bungkus tampon hanya di saat segera akan menggunakannya
- Jangan menggunakan tampon terlalu lama lebih dari yang dibutuhkan
- Cuci tangan dengan sabun dan air bersih sebelum dan sesudah memasukkan tampon
- Pasang dan keluarkan tampon dengan hati-hati dan lembut
- Hindari penggunaan aplikator tampon karena justru dapat mengikis dinding vagina
- Di malam hari, ganti tampon dengan pembalut
- Jaga kebersihan diri selama haid
- Jangan menggunakan tampon saat tidak menstruasi
Gunakan sedikit pelumas saat memasukkan tampon pada periode akhir menstruasi atau ketika aliran menstruasi sedikit
Selain tampon, Anda bisa mempertimbangkan produk kebersihan wanita lainnya seperti pembalut atau menstrual cup. Konsultasikan dengan dokter melalui aplikasi Ai Care tentang pemilihan alat kebersihan yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!