Fibromyalgia adalah sindrom umum dan kronis yang dapat menyebabkan nyeri atau rasa sakit di seluruh tubuh, kelelahan disertai tekanan mental. Gejalanya cukup mirip dengan arthritis atau peradangan sendi, namun pada fibromyalgia tidak ditemukan penyebab peradangan dan kerusakan sendi atau otot.
Orang dengan fibromyalgia cenderung lebih sensitif terhadap rasa sakit dibandingkan orang yang tidak memilikinya.
Gejala fibromyalgia
Gejala fibromyalgia umumnya dimulai setelah suatu peristiwa seperti trauma fisik, pembedahan, infeksi atau stres psikologis yang signifikan. Dikatakan pula bahwa gejala fibromyalgia umumnya lebih parah dialami oleh wanita ketimbang pria. Wanita memiliki rasa sakit yang lebih luas, dan cenderung merasa kelelahan di pagi hari.
Menurut survey tahun 2018 yang diterbitkan dalam American Journal of Public Health, fibromyalgia pada pria juga menyebabkan adanya rasa sakit yang parah dan gejala emosional yang dapat mempengaruhi kualitas hidup, karier, dan hubungan. Namun, tidak banyak pria yang mampu menghadapi rasa malu untuk pergi ke dokter dan melakukan pemeriksaan atas keluhannya karena takut dianggap tidak serius.
Gejala primer
- Rasa sakit yang meluas, yang digambarkan sebagai nyeri tumpul konstan yang telah berlangsung setidaknya selama tiga bulan
- Sering merasa kelelahan, bahkan ketika bangun tidur dalam jangka waktu yang lama
- Adanya gangguan kognitif yang mempengaruhi kemampuan untuk fokus, memperhatikan dan berkonsentrasi pada tugas-tugas mental
Selain gejala di atas, seperti dilansir American College of Rheumatology, sebagian pasien fibromyalgia juga mengalami beberapa hal berikut:
- Depresi atau kecemasan
- Migrain
- Problem pencernaan seperti GERD, sindrom iritasi usus
- Kandung kemih yang terlalu aktif
- Nyeri panggul
- Gangguan temporomandibular yang sering disebut TMJ (serangkaian gejala termasuk nyeri wajah atau rahang, klik rahang, dan telinga berdenging)
Gejala lain yang mungkin menyertai di antaranya:
- Gangguan penglihatan
- Mual
- Kenaikan berat badan
- Pusing
- Gejala seperti flu
- Gangguan kulit
- Gangguan pernapasan
Gejala dapat muncul kapan saja, namun gejala ini paling sering dilaporkan pada pasien berusia 45 tahun.
Penyebab fibromyalgia
Tidak diketahui pasti apa yang dapat menyebabkan fibromyalgia, karena penyebab pada setiap orang bisa berbeda-beda. Namun, penelitian menemukan beberapa faktor berikut dapat meningkatkan risiko fibromyalgia.
- Sistem saraf - penelitian menunjukkan bahwa pada fibromyalgia ada keterlibatan sistem saraf, terutama sistem saraf pusat.
- Faktor genetik - fibromyalgia juga mungkin diturunkan dalam keluarga, yang membuat orang lebih rentan terkena fibromyalgia dan masalah kesehatan lain.
- Trauma fisik - trauma fisik seperti masalah tulang belakang, radang sendi, cedera, stres fisik juga dapat menyebabkan fibromyalgia
- Stres emosional - seperti halnya trauma, stres emosional dapat mempengaruhi kondisi tubuh. Stres yang terkait dengan perubahan hormon, disebut menjadi salah satu penyebab fibromyalgia, hanya saja para dokter tidak sepenuhnya memahami apa yang menyebabkan nyeri fibromyalgia kronis dan meluas.
- Autoimun - pada penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis dan multiple sclerosis, tubuh sering keliru menargetkan jaringannya sendiri dengan protein yang disebut autoantibodi. Gejala fibromyalgia terlihat sangat mirip dengan gangguan autoimun. Walaupun sulit dibuktikan karena tidak ada peradangan pada fibromyalgia, namun teori menyebutkan bahwa fibromyalgia bisa menjadi kondisi autoimun.
Tidak ada pengobatan yang dapat menyembuhkan fibromyalgia. Dokter merekomendasikan terapi perawatan di rumah untuk mengurangi gejala dan keluhan dengan melakukan meditasi dan perubahan gaya hidup.
- dr Anita Larasati Priyono