Hidrofobia dan aquafobia sama-sama memiliki rasa takut terhadap air. Namun, keduanya merujuk pada kondisi yang berbeda. Penyebab dan sifatnya juga berbeda, demikian pula penanganannya. Ketahui lebih lanjut apa perbedaan mendasar di antara keduanya.

Apa itu Hidrofobia

Hidrofobia atau disebut juga hidrofobia spasmodik adalah gejala khas dari rabies. Gejala ini terjadi akibat kerusakan pada sistem saraf yang disebabkan infeksi virus rabies.

Hidrofobia muncul sebagai gejala tahap akhir penyakit rabies di mana muncul kejang paroksismal pada otot faring. Kontraksi paroksismal ini menyebabkan kesulitan menelan dan refleks tak terkendali yang memicu kejang hebat saat mencoba menelan atau melihat air. Inilah yang menciptakan asosiasi antara air dan rasa takut yang kuat, yang sering kali disebut sebagai hidrofobia.

Baca Juga: Rabies Menular pada Manusia, Inilah Gejalanya

Apa itu Aquafobia

Sedangkan aquafobia adalah kondisi ketakutan ekstrem terhadap air atau situasi yang melibatkan air. Orang yang mengalami aquafobia cenderung memiliki ketakutan dan kecemasan berlebih saat memikirkan atau melihat air, termasuk air kolam renang, danau, sungai, bak mandi, dan lain sebagainya.

Mereka juga akan berusaha menghindari tempat-tempat atau situasi yang terkait dengan air. Bahkan mungkin merasa tidak nyaman dan merasa panik saat berada di dekat air. Dalam beberapa kasus yang parah, mereka dapat menghindari mandi, berenang, atau menggunakan air untuk kebutuhan sehari-hari seperti mencuci muka atau menyikat gigi.

Baca Juga: Cara Membantu Anak Mengatasi Fobia Akan Kuman

Penyebab Aquafobia

Aquafobia dapat memengaruhi siapa saja tanpa memandang usia, jenis kelamin atau latar belakang sosial. Namun, ada beberapa faktor yang menyebabkan aquafobia, di antaranya:

• Pengalaman traumatis terkait air, misalnya hampir tenggelam, kecelakaan di dalam air atau peristiwa lain yang menakutkan yang mengembangkan aquafobia
• Pengalaman tidak menyenangkan saat masa kecil yang melibatkan air
• Faktor genetik keluarga
• Faktor lingkungan misalnya sering terpapar cerita negatif tentang air

Cara Mengatasi Hidrofobia dan Aquafobia

Jika seseorang mengalami gejala hidrofobia yang terkait dengan rabies, langkah yang paling penting adalah mencari pertolongan medis segera. Rabies adalah penyakit yang serius dan fatal, dan tidak ada pengobatan yang efektif setelah gejala muncul.

Perawatan medis yang dibutuhkan adalah profilaksis pascapaparan yang meliputi pemberian vaksinasi rabies dan imunoglobulin rabies. Pemberian imunoglobulin rabies biasanya diberikan segera setelah paparan, diikuti dengan vaksinasi rabies. Jika seseorang merasa telah terpapar rabies, penting untuk mencari perawatan medis segera untuk memulai profilaksis pasca paparan yang tepat.

Sedangkan pengobatan aquafobia melibatkan berbagai pendekatan terapi, termasuk terapi perilaku kognitif, terapi eksposur, terapi relaksasi dan juga obat-obatan. Yang tak kalah penting adalah Anda perlu memahami apa akar penyebab ketakutan dan mengenali bahwa ketakutan tersebut tidak beralasan.

Berkonsultasilah dengan profesional kesehatan mental yang berpengalaman, seperti psikolog atau psikiater. Mereka dapat memberikan evaluasi yang mendalam dan rekomendasi perawatan yang tepat sesuai dengan kebutuhan individu Anda. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan melalui aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di Play Store atau App Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!