Sariawan: Aneka Penyebab dan Cara Mengatasinya

Bagikan :


Saat mengalami sariawan, selain sulit berbicara biasanya Anda juga akan jadi malas makan. Luka kecil yang bisa muncul di gusi, pipi bagian dalam, langit-langit mulut atau bibir ini memang cukup mengganggu dan terkadang menimbulkan ketidaknyamanan saat beraktivitas.

Dalam bahasa medis, sariawan dikenal dengan nama ulkus aftosa atau stomatitis aftosa. Umumnya sariawan ini tidak berbahaya. Sariawan mulut dapat sembuh dengan sendirinya setidaknya satu minggu.

Penyebab

Sebenarnya tidak diketahui pasti apa yang dapat menyebabkan sariawan. Dilansir NCBI dan Cleveland Clinic, sariawan tidak disebabkan oleh infeksi akut sehingga tidak bersifat menular. Ada beberapa faktor yang berkontribusi menimbulkan luka sariawan di mulut:

  • Cedera kecil di jaringan mulut akibat perawatan gigi atau tidak sengaja menggigit bagian dalam pipi atau lidah
  • Reaksi alergi terhadap bakteri tertentu dan sensitivitas terhadap pasta gigi atau makanan
  • Penggunaan kawat gigi
  • Kekurangan vitamin B1, D atau zinc
  • Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang kandungan asamnya tinggi
  • Perubahan hormon saat menstruasi
  • Perubahan mikroba mulut
  • Stres
  • Kekurangan tidur
  • Kebiasaan merokok
  • Kebersihan mulut yang buruk

Cara mencegah sariawan

Tidak ada obat yang benar-benar ampuh menyembuhkan sariawan karena pada dasarnya, sariawan ini bisa kambuh dan datang lagi. Namun, bukan berarti sariawan tidak dapat dicegah, karena ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala atau keparahannya.

  • Mengonsumsi air yang cukup sesuai kebutuhan tubuh
  • Menjaga kebersihan rongga mulut dengan baik
  • Berkumur dengan air garam hangat beberapa kali setiap hari
  • Menghindari makanan yang terlalu panas dan pedas saat sariawan kambuh
  • Menyikat gigi dua kali sehari selama 2 menit setiap kalinya, dan membersihkan sela-sela gigi
  • Gunakan sikat gigi dengan bulu sikat yang halus untuk mencegah iritasi
  • Mengonsumsi makanan bergizi dan memperbanyak asupan buah-buahan dan sayur-mayur
  • Mengunjungi dokter gigi setiap 1-2 kali setahun untuk menjaga kebersihan rongga mulut

Kapan harus ke dokter

  • Apabila sariawan tak kunjung sembuh dalam 10-14 hari atau lebih
  • Apabila sariawan mempengaruhi bibir bagian luar
  • Apabila nyeri tidak membaik dengan pengobatan di rumah
  • Apabila lukanya semakin besar
  • Apabila luka tidak menimbulkan rasa sakit
  • Apabila sariawan disertai demam atau diare

Selain memeriksakan dan melakukan konsultasi dengan dokter, ada baiknya menghindari makanan yang terlalu asam, pedas dan panas selama masa penyembuhan agar luka sariawan lekas sembuh.

Fletcher J. Everything you need to know about mouth ulcers. Medical News Today (2018). Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/317984

Mouth Ulcer. Cleveland Clinic (2021). Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21766-mouth-ulcer

Plewa M, Chatterjee K. Aphthous Stomatitis. NCBI Statpearls (2021). Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431059/