Selama ini stres dikenal sebagai gangguan kesehatan mental yang dapat memengaruhi kondisi fisik dan aktivitas Anda sehari-hari. Namun sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa stres ternyata juga dapat memicu gangguan kesehatan mulut. Bagaimana stres dan gangguan kesehatan mulut berkaitan? Simak ulasannya berikut ini.

Stres dan Gangguan Kesehatan Mulut

Stres adalah perasaan ketegangan baik secara emosional ataupun fisik. Stres dapat datang dari peristiwa atau pemikiran apa pun yang membuat Anda merasa frustrasi, marah, gugup dan cemas.

Stres adalah reaksi tubuh Anda terhadap tantangan atau tekanan. Di satu sisi, stres yang hadir dapat berdampak positif karena meningkatkan kewaspadaaan Anda terhadap lingkungan sekitar. Namun ketika stres datang dan tidak dikelola dengan baik, hal itu dapat membahayakan kesehatan Anda.

Saat tubuh mengalami stres, tubuh akan berada dalam mekanisme waspada dan meningkatkan sistem pertahanan, termasuk pada rongga mulut. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan produksi air liur yang merupakan sistem pertahanan rongga mulut.

Namun di sisi lain, stres dapat meningkatkan risiko terjadinya lesi dan infeksi pada rongga mulut dan gusi. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa stes dapat menjadi awal berkembangnya penyakit serta menurunkan kesadaran untuk menjaga kesehatan mulut.

Beberapa masalah kesehatan mulut yang dapat dipicu stres antara lain:

Sariawan

Sariawan adalah munculnya lesi atau bintik luka dengan dasar putih keabu-abuan yang muncul di dalam mulut. Sariawan dapat muncul dalam jumlah sedikit atau berkelompok dan berukuran besar.

Stres diduga dapat memicu terjadinya sariawan karena saat stres Anda mengalami masalah dengan sistem kekebalan sehingga lebih rentan terhadap kuman. Selain itu, stres juga meningkatkan risiko seseorang terpapar bakteri dan virus.

Bruxism atau Kebiasaan Menggeretakkan Gigi

Bruxism adalah kebiasaan menggesekkan atau menggeretakkan gigi bagian atas dengan bawah yang terjadi tanpa disadari. Pasalnya kebiasaan ini muncul ketika Anda sedang tidur. Kondisi ini juga dapat diklasifikasikan sebagai salah satu gangguan tidur.

Namun, bruxism tidak hanya dapat muncul ketika tidur. Pada beberapa orang yang mengalami stres berlebihan juga dapat mengalami bruxism dalam keadaan terjaga (awake bruxism).

Pada tahap awal kondisi ini tidak membutuhkan penanganan khusus, namun dalam jangka panjang jika kondisi ini tidak ditangani dengan tepat dapat menyebabkan kerusakan gigi dan gangguan pada rahang.

Mulut Kering

Dilansir dari Anxiety Centre, gangguan kecemasan dan serangan panik dapat menyebabkan masalah kesehatan mulut seperti mulut kering, mulut kering kronis (xerostomia), bau napas tidak sedap, tenggorokan kering dan lidah yang kering dan lengket.

Kondisi ini disebabkan oleh stres kronis yang mengganggu kinerja sistem saraf pusat dan mengganggu kelenjar air liur. Ketika stres, kerja kelenjar air liur terganggu sehingga meningkatkan risiko kerusakan gigi dan gusi, lesi mulut serta infeksi pada mulut.

Kurangnya Kesadaran Menjaga Kesehatan Mulut

Ketika Anda mengalami stres, kesadaran untuk menjaga kesehatan mulut juga akan berkurang. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada gigi dan gusi, terlebih jika Anda sering melewatkan jadwal menyikat gigi dan pembersihan karang gigi.

Stres tanpa disadari bukan hanya memengaruhi kesehatan mental namun juga kesehatan rongga mulut. Apabila Anda mengalami gangguan kesehatan mulut akibat stres sebaiknya segera periksakan ke dokter, psikolog atau psikiater.

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!