Sibling rivalry (persaingan antara saudara kandung) mungkin adalah hal yang wajar pada masa kanak-kanak. Namun, persaingan ini bisa berlanjut hingga usia dewasa dan menimbulkan konflik yang memengaruhi hubungan jangka panjang.
Sibling rivalry yang tidak terselesaikan di masa kanak-kanak bisa berkembang menjadi perasaan iri, persaingan, atau bahkan kebencian. Kenali tanda-tanda permasalahan sibling rivalry ini.
Apa itu Sibling Rivalry?
Sibling rivalry adalah persaingan antara saudara yang sering muncul dalam bentuk cemburu, persaingan, atau ketegangan emosional. Biasanya persaingan ini terjadi selama masa kanak-kanak, namun bisa berlanjut hingga dewasa.
Pola perilaku yang terbentuk selama masa kanak-kanak mungkin sulit diubah. Jika konflik dan persaingan antar saudara tidak ditangani dengan baik, ini bisa menjadi kebiasaan yang terus berlanjut hingga dewasa.
Selain itu, ketidakpuasan, rasa sakit, atau luka emosional yang dialami selama masa kanak-kanak bisa tetap ada dan memengaruhi hubungan di masa dewasa. Akibatnya, saat dewasa pun pertengkaran dan persaingan itu tetap ada.
Tanda-Tanda Masalah Sibling Rivalry Ketika Dewasa
Persaingan antara saudara kandung bisa tetap ada hingga usia dewasa. Ini biasanya ditandai dengan beberapa hal, di antaranya:
Saling bersaing dalam pencapaian
Salah satu tanda rivalitas antar saudara di usia dewasa adalah persaingan yang terus-menerus dalam pencapaian hidup, seperti dalam hal karier, pendidikan, atau status sosial. Saudara kandung yang terjebak dalam rivalitas seringkali merasa perlu untuk selalu unggul dibandingkan saudaranya.
Contohnya, seseorang mungkin merasa terdorong untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, memiliki mobil yang lebih mewah, atau rumah yang lebih besar daripada saudaranya. Persaingan semacam ini dapat memicu ketegangan, terutama jika salah satu pihak merasa cemburu terhadap kesuksesan yang diraih oleh saudaranya.
Iri hati dan perasaan tidak adil
Rasa iri yang mendalam terhadap saudara kandung seringkali menjadi tanda dari rivalitas saudara yang belum terselesaikan. Iri hati ini bisa muncul akibat perasaan bahwa orang tua atau anggota keluarga lainnya lebih menyayangi saudaranya.
Perasaan tidak adil ini dapat terbawa hingga usia dewasa dan terus menimbulkan perasaan negatif, terutama ketika saudara mendapatkan perhatian, dukungan, atau pujian dari orang lain. Rasa iri sering kali membuat seseorang meremehkan pencapaian saudaranya, bahkan dalam hal-hal yang terkesan sepele sekalipun.
Baca Juga: Faktor Utama Penyebab Sibling Rivalry
Minimnya komunikasi
Saudara kandung yang terjebak dalam sibling rivalry seringkali kesulitan membangun komunikasi yang sehat. Mereka cenderung enggan berkomunikasi, atau hanya melakukannya saat benar-benar diperlukan.
Bahkan, beberapa di antaranya mungkin menghindari pertemuan keluarga atau acara bersama, dengan alasan untuk menghindari pertemuan dengan saudaranya. Minimnya komunikasi ini dapat menyebabkan hubungan semakin renggang dan terasa jauh.
Perasaan kurang percaya diri
Sibling rivalry yang berlanjut hingga dewasa dapat menyebabkan rasa kurang percaya diri. Individu yang terlibat dalam persaingan ini mungkin merasa gagal memenuhi ekspektasi atau standar yang telah dicapai oleh saudaranya.
Perasaan ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, memicu kecemasan, stres, dan perasaan rendah diri yang mendalam.
Baca Juga: Kebiasaan Ini Baik untuk Meningkatkan Kesehatan Mental
Mencari pengakuan orang tua
Beberapa orang mungkin terus berusaha mencari pengakuan dari orang tua ketika masalah sibling rivalry belum terselesaikan. Pengakuan dari orang tua bisa menjadi validasi yang membuktikan bahwa dirinya lebih unggul dibandingkan saudaranya.
Mengungkit masalah lama
Permasalahan sibling rivalry yang tidak terselesaikan bisa membuat seseorang terus-menerus mengungkit-ungkit masalah yang sudah berlalu. Mereka mungkin sering mengingatkan kesalahan yang terjadi di masa lalu sebagai bentuk "balas dendam" atau pembenaran atas perasaan negatif yang dirasakan.
Mengenali tanda-tanda sibling rivalry pada orang dewasa sangat penting karena hal ini dapat memengaruhi hubungan keluarga, kesehatan mental, dan kualitas kehidupan. Bila Anda menyadari adanya tanda-tanda sibling rivalry, coba untuk berbicara dengan saudara mengenai perasaan Anda. Anda juga bisa mencari bantuan konseling keluarga untuk mengatasi konflik yang belum terselesaikan.
Memiliki pertanyaan lain terkait sibling rivalry atau masalah kesehatan mental? Anda bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!
- dr Nadia Opmalina