Pernahkah Anda mengalami migrain? Cukup mengganggu, bukan? Migrain seringkali ditandai dengan rasa nyeri yang berdenyut di satu sisi, baik di kepala, leher maupun wajah. Umumnya migrain juga dikaitkan dengan kepekaan pada cahaya dan bau. Migrain memang datang dan pergi, namun ternyata terdapat kondisi di mana migrain dapat berbahaya dan memerlukan penanganan segera.
Secara medis, migrain tidak tergolong dalam penyakit yang berbahaya. Namun, rasa sakit yang disebabkan oleh migrain seringkali mengganggu aktivitas apabila tidak segera dibantu dengan obat. Apabila rasa sakit yang dialami semakin meningkat, Anda disarankan segera mencari pertolongan medis ke Instalasi Gawat Darurat.
Dilansir healthline, inilah tanda-tanda Anda memerlukan pertolongan medis saat terjadi serangan migrain:
- Serangan sakit kepala datang begitu mendadak
- Kepala dan leher terasa kaku
- Demam tinggi
- Otot terasa lemah
- Gangguan pada penglihatan atau gangguan berbicara
- Mati rasa atau kesemutan
- Kejang
- Kebingungan dan penurunan kesadaran
Dalam kasus tertentu, migrain bisa menyebabkan komplikasi yang dalam dunia medis disebut infark migrain. Infark migrain adalah serangan stroke yang dialami tubuh, stroke memotong suplai darah pada otak sehingga menyebabkan sel-sel otak mati.
Migrain dengan aura, yang kerap ditandai dengan perubahan penglihatan atau gejala neurologis dapat meningkatkan resiko serangan stroke. Jika Anda memiliki riwayat stroke, penyakit jantung, penyakit hati atau ginjal, pertimbangkan mencari pertolongan medis apabila migrain menyerang.
Mencegah migrain dengan mengubah gaya hidup
Migrain sebenarnya dapat dicegah. Hal yang perlu Anda lakukan adalah merubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Seperti apakah itu? Beberapa hal berikut bisa membantu Anda.
- Kurangi asupan kafein
Sebelum terjadi serangan migrain, pembuluh darah seringkali terbuka lebar, kafein dapat mempersempiut dan menghilangkan rasa sakitnya. Namun, kafein juga memicu migrain datang berulang setelah efek kafeinnya hilang. Untuk itu, kurangi asupan kafein dalam keseharian Anda. Bolehlah sesekali menikmati minuman berkafein, namun jangan jadikan sebagai kebiasaan.
- Batasi konsumsi pereda nyeri
Migrain dapat diredakan dengan pereda nyeri, namun apabila Anda mengonsumsi pereda nyeri lebih dari dua kali seminggu, efeknya bisa sebaliknya. Sama seperti ketika Anda mengonsumsi kafein, ketika efek kafeinnya hilang maka migrain bisa datang kembali. Demikian pula saat Anda mengonsumsi pereda nyeri berlebihan, migrain bisa datang kembali saat efek obatnya hilang.
Lalu apa yang harus dilakukan bila migrain tak kunjung pergi walau sudah minum pereda nyeri? Inilah saat yang tepat untuk berkonsultasi dengan dokter.
- Waspada perubahan cuaca
Perubahan cuaca yang tiba-tiba dapat mempengaruhi zat kimia di dalam otak seperti serotonin menjadi tidak teatur, hal ini dapat memicu sakit kepala. Persiapkan diri Anda dengan meminum obat pereda nyeri saat gejala awal migrain datang, cukupkan istirahat, makan makanan bergizi dan olahraga secara teratur.
- Olahraga teratur
Olahraga secara teratur tak hanya bermanfaat untuk menjaga berat badan, namun juga berfungsi mengelola stres dan menjaga metabolisme tubuh. Ketika metabolisme tubuh dalam kondisi baik, migrain atau penyakit lainpun bisa dicegah.
- Tidur teratur dan cukup
Jangan remehkan soal tidur, tidur yang cukup dan berkualitas menjadi salah satu kunci hidup sehat dan hal ini memegang peranan penting dalam segala aspek kesehatan, termasuk migrain. Ciptakan suasana nyaman di dalam kamar, letakkan gadget jauh dari tempat tidur, redupkan lampu agar mata dapat beristirahat dengan nyaman.
Ditulis oleh Agatha | Diulas secara medis oleh dr. Ayu Munawaroh | Diperbarui pada 3 November 2021.
Sumber:
- Ratini M. Migraines Change Brain (2018). Available from: https://www.webmd.com/migraines-headaches/features/migraines-change-brain.
- Bernstein S. Migraine: Take Control (2020). Available from: https://www.webmd.com/migraines-headaches/manage-migraine-20-a/migraine-tips-take-control.
- Cherney K. ER For a Migraine (2020). Available from: https://www.healthline.com/health/migraine/er-for-a-migraine.