Sakit kepala tegang (tension type headache) dan migrain merupakan jenis sakit kepala primer, yaitu sakit kepala yang terjadi tanpa adanya penyakit lain. Meskipun sama-sama sakit kepala, namun keduanya memiliki ciri khas yang berbeda. Mengetahui perbedaan antara keduanya sangat penting untuk penanganan yang lebih tepat dan efektif.

Perbedaan Sakit Kepala Tegang dan Migrain

Sakit kepala tegang atau tension type headache merupakan salah satu jenis sakit kepala yang paling sering terjadi. Jenis sakit kepala ini dapat terjadi sesekali lalu hilang atau berlangsung sepanjang hari. Sakit kepala tegang membuat Anda merasa tidak nyaman, namun umumnya tidak parah dan Anda masih bisa menjalani aktivitas sehari-hari.

Sedangkan, migrain adalah sakit kepala yang terasa intens dan umumnya terjadi di salah satu sisi kepala. Intensitas migrain biasanya sedang hingga berat, sehingga menyebabkan Anda sulit beraktivitas sehari-hari. Rasa nyeri pada penyakit migrain dapat berlangsung dari 4 jam hingga 3 hari.

Berikut ini beberapa perbedaan lainnya dari sakit kepala tegang dan migrain:

Baca Juga: Apa Beda Migrain Aura dan Migrain Tanpa Aura?

Gejala 

Sakit kepala tegang dan migrain memiliki perbedaan dalam gejalanya. Pada sakit kepala tegang, rasa sakit dirasakan di kedua sisi kepala, dengan sensasi seperti tekanan yang kuat, meskipun intensitasnya tidak terlalu parah. Anda bisa merasakan seperti kepala diremas atau ditekan di sekelilingnya, disertai ketegangan di leher dan bahu, dan mungkin nyeri di pelipis.

Sementara itu, migrain ditandai dengan sakit kepala berdenyut yang intensitasnya bisa sedang hingga berat. Nyeri biasanya dirasakan di sekitar mata atau pelipis, dan sering kali disertai dengan sensitivitas terhadap cahaya, suara, dan bau. Migrain juga bisa memunculkan gejala tambahan seperti mual.

Penyebab

Sakit kepala tegang biasanya disebabkan oleh stres atau kelelahan, yang menyebabkan otot-otot di leher dan rahang tegang, sehingga memicu rasa sakit. Selain itu, beberapa faktor gaya hidup juga bisa menjadi pemicu sakit kepala tegang, antara lain:

• Menatap layar terlalu lama, yang menyebabkan ketegangan pada mata dan kepala.
• Konsumsi alkohol yang berlebihan.
• Minum kafein dalam jumlah banyak.
• Menggertakkan gigi, yang dapat menyebabkan ketegangan di rahang.

Sementara itu, penyebab migrain hingga saat ini masih belum sepenuhnya dipahami, namun para ahli meyakini bahwa faktor lingkungan dan genetik berperan penting. Migrain terjadi ketika ada perubahan pada saraf di pembuluh darah yang mengirimkan sinyal pelepasan zat kimia yang memicu peradangan di otak. Beberapa pemicu migrain antara lain:

• Kurang tidur.
• Perubahan kadar hormon.
• Paparan cahaya terang.
• Stres.

Baca Juga: Migrain Disertai Demam, Ini Kemungkinan Penyebabnya

Penanganan 

Sakit kepala tegang dapat diredakan dengan minum obat pereda nyeri yang dijual bebas. Selain minum obat, pengelolaan stres yang baik dan teknik relaksasi juga diketahui dapat meredakan sakit kepala tegang. 

Sedangkan, penanganan migrain bisa dilakukan dengan menghindari pemicunya seperti makanan atau minuman tertentu, kurang tidur, atau perubahan cuaca. Minum obat sakit kepala yang dijual bebas juga dapat membantu meredakan migrain. Apabila migrain Anda sering kambuh, dokter juga dapat meresepkan obat-obatan untuk mencegah migrain datang kembali.

Sakit kepala tegang dan migrain merupakan sakit kepala yang umum terjadi. Jika Anda memiliki pertanyaan seputar sakit kepala, Anda bisa konsultasi ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store dan Play Store. 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!