Perlukah Pria Mendapat Vaksin HPV?

Credit: Freepik

Bagikan :


Pemberian vaksin HPV (human papillomavirus) merupakan salah satu cara efektif untuk mencegah kanker serviks. Meskipun kanker serviks umumnya menyerang perempuan, namun infeksi HPV penyebab kanker serviks juga dapat menyerang pria dan menyebabkan kanker anus atau penis. Lantas, perlukah pria mendapat vaksin HPV?

 

Apa itu Infeksi HPV (human papillomavirus)?

Infeksi HPV merupakan infeksi akibat virus HPV (human papillomavirus) yang menyerang permukaan kulit. Virus HPV dapat menular melalui hubungan seksual atau kontak melalui kulit. Saat berhubungan seksual, tidak diperlukan penetrasi penuh untuk dapat menularkan virus HPV. Hanya dengan sentuhan, virus ini dapat masuk ke dalam tubuh dan mulai menginfeksi.

Virus HPV sebenarnya dapat mati dengan sendirinya. Namun jika daya tahan tubuh menurun, virus HPV akan merusak sel, menyebabkan sel tumbuh secara abnormal dan terjadilah kanker.

 

Baca juga: Kenali Gejala HPV yang Dapat Memicu Kanker Serviks

 

Vaksin HPV untuk Pria

Banyak yang beranggapan bahwa virus HPV hanya dapat membahayakan para wanita. Faktanya, meski umumnya infeksi HPV dialami oleh wanita, namun para pria juga berisiko terkena infeksi HPV. Pada perempuan, infeksi HPV dapat menyebabkan kanker serviks serta kutil di wajah, kelamin dan di permukaan kulit lainnya. Sedangkan pada pria, infeksi HPV juga dapat menyebabkan kanker anus, kanker penis dan kanker orofaring.

Ketika pertama kali vaksin HPV dirilis, vaksin ini sebagian besar ditujukan untuk perempuan. Namun sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa baik pria dan wanita sama-sama memerlukan vaksin HPV untuk mencegah infeksi HPV yang berpotensi berkembang menjadi kanker di area kelamin.

Dilansir dari Verywell Health, sekitar 30% kasus kanker penis terkait dengan virus HPV tipe 16 dan 18, yaitu jenis virus yang menjadi target vaksin HPV. Oleh karena itu, untuk saat ini CDC merekomendasikan pemberian vaksin HPV tidak hanya bagi pria namun juga bagi wanita.

Pemberian vaksin dapat dilakukan sejak anak-anak berusia 11-12 tahun. Vaksin akan bekerja lebih optimal jika diberikan pada anak-anak yang belum pernah melakukan hubungan seksual dibandingkan dengan pemberian vaksin pada orang yang sudah terinfeksi HPV. Selain itu, pemberian vaksin pada pria juga dapat melindungi pasangannya dari risiko infeksi HPV yang parah.

 

Siapa saja yang sebaiknya mendapatkan vaksin HPV?

Dilansir dari laman Perdoski, vaksin HPV dapat diberikan pada kelompok berikut:

  1. Anak laki-laki usia 10-12 tahun
  2. Pria dengan risiko tinggi mendapatkan infeksi HPV, misalnya pria yang sering berganti-ganti pasangan
  3. Pria yang dinyatakan mengidap HIV dengan sistem kekebalan tubuh lemah selama usia 26 tahun jika belum mendapatkan vaksin HPV di saat muda

 

Berapa kali dosis vaksin HPV dapat diberikan?

Dilansir dari CDC, vaksin HPV jenis Gardasil dapat diberikan pada anak laki-laki usia 9-14 tahun dengan 2 kali dosis dalam jawak waktu 6-12 bulan. Sedangkan jika vaksin diberikan pada usia 15-26 tahun, maka vaksin dapat diberikan dengan jarak antara dosis pertama dan kedua 1-2 bulan lalu dosis ketiga berjarak 6 bulan setelah dosis pertama.

 

Efek samping vaksin HPV pada pria

Vaksin HPV dinyatakan aman dan tidak menimbulkan efek samping serius. Beberapa efek samping yang dapat muncul antara lain:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Nyeri otot dan sendi
  • Bengkak di area bekas suntikan

Efek samping di atas bersifat sementara dan akan mereda setelah beberapa saat. Apabila efek samping yang dirasakan tidak kunjung mereda maka sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

 

Meskipun direkomendasikan untuk wanita, namun pria juga dapat menerima vaksin HPV untuk meningkatkan perlindungan. Pemberian vaksin HPV sebaiknya diberikan pada usia pra remaja atau dewasa yang belum berhubungan seksual agar lebih efektif mengurangi risiko terjadinya kanker akibat infeksi HPV. Bagi Anda yang sudah berusia di atas 26 tahun dan ingin menerima vaksin HPV maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum menerima vaksin.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Rabu, 12 April 2023 | 15:30

IDAI. (2017). Sekilas Tentang Vaksin HPV. Available from: https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/sekilas-tentang-vaksin-hpv

Perdoski. (2017). Apakah Pria Juga Butuh Vaksin HPV?. Available from: https://perdoski.id/article/detail/155-apakah-pria-juga-butuh-vaksin-hpv

CDC. HPV and Men - Fact Sheet. Available from: https://www.cdc.gov/std/hpv/stdfact-hpv-and-men.htm

CDC. Human Papillomavirus (HPV) Vaccination: What Everyone Should Know. Available from: https://www.cdc.gov/vaccines/vpd/hpv/public/index.html#

Mayo Clinic Staff. HPV Vaccine: Who Needs It, How It Works. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hpv-infection/in-depth/hpv-vaccine/art-20047292?pg=2

Miller, K. (2020). Should Men Get the HPV Vaccine?. Available from: https://www.verywellhealth.com/should-men-get-the-hpv-vaccine-5087312

Fayed, L. HPV Vaccine Gardasil 9 for Boys. Available from: https://www.verywellhealth.com/hpv-vaccine-for-boys-514147

Hoffman, M. (2021). HPV Vaccine for Adults. Available from: https://www.webmd.com/vaccines/adult-hpv-vaccine-guidelines

Mayo Clinic. HPV Infection. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hpv-infection/symptoms-causes/syc-20351596