• Beranda
  • penyakit
  • Pelonggaran Pemakaian Masker, Waspada Terhadap Penyakit yang Dapat Menular Melalui Udara

Pelonggaran Pemakaian Masker, Waspada Terhadap Penyakit yang Dapat Menular Melalui Udara

Pelonggaran Pemakaian Masker, Waspada Terhadap Penyakit yang Dapat Menular Melalui Udara
Credits: Freepik

Bagikan :


Saat ini pemerintah Republik Indonesia tengah melakukan upaya transisi dari pandemi ke endemi dengan mengeluarkan kebijakan pelonggaran pemakaian masker. Hal tersebut disampaikan presiden Joko Widodo dalam keterangan persnya, Selasa (17/05).

Masyarakat diperbolehkan tidak menggunakan masker saat berkegiatan di ruang terbuka, dan tetap harus menggunakan masker saat beraktivitas di ruang tertutup, di dalam transportasi publik, adalah lansia, atau memiliki komorbid tertentu.

Sekalipun sudah ada pelonggaran masker, Anda tentunya tetap harus waspada dengan adanya penyakit yang dapat menular melalui udara. Selain Covid-19, ada beberapa jenis penyakit lain yang dapat menular melalui udara, di antaranya:

 

Influenza

Influenza adalah infeksi virus yang dapat menyerang sistem pernapasan Anda. Sering dikenal dengan sebutan flu, bagi kebanyakan orang penyakit ini memang bisa sembuh dengan sendirinya. Namun perlu dicatat bahwa terkadang influenza dan komplikasinya dapat membahayakan jiwa, khususnya bagi anak-anak di bawah 5 tahun, lansia, ibu hamil, orang dengan penurunan kekebalan tubuh (penderita kanker, HIV/AIDS, penyakit autoimun), orang dengan penyakit kronis atau orang obesitas dengan indeks massa tubuh di atas 40.

 

Common Cold

Orang sering mengira bahwa influenza dan common cold adalah penyakit yang sama. Common cold atau batuk-pilek biasanya disebabkan oleh infeksi virus, dengan virus penyebab terbanyak adalah rhinovirus. Infeksi virus ini menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan atas. Umumnya seseorang akan sembuh sendiri dari common cold dalam 7-10 hari.

 

Cacar Air

Cacar air disebabkan oleh virus varicella-zoster yang ditandai dengan adanya ruam gatal dan lepuhan kecil berisi cairan. Cacar air sangat menular baik melalui kontak langsung dengan cairan dari lepuhan maupun droplets yang terbawa saat batuk atau bersin.

Umumnya cacar air adalah penyakit yang tidak membahayakan jiwa dan akan sembuh apabila lepuhan telah mengering dan hilang sepenuhnya. Namun pada cacar air bisa terjadi komplikasi serius seperti infeksi bakteri pada kulit atau bagian tubuh lain, dehidrasi, pneumonia, peradangan pada otak, sindrom Reye bila anak-anak atau remaja mengonsumsi aspirin selama cacar air, hingga kematian. Untuk itu, anak-anak disarankan mendapatkan vaksinasi cacar sesuai dosis dan jadwal untuk menurunkan risiko infeksinya.

 

Gondong

Gondong atau parotitis disebabkan oleh infeksi virus yang memengaruhi kelenjar penghasil air liur di dekat telinga Anda. Gondongan menyebabkan pembengkakan pada salah satu atau kedua kelenjar di dekat telinga. Selain itu, gondongan ditandai dengan nyeri saat makan, demam, sakit kepala, nyeri otot, kehilangan nafsu makan dan tubuh melemah.

Penyakit ini menyebar dengan mudah dari orang ke orang melalui air liur yang terinfeksi. Jika kekebalan tubuh Anda sedang melemah, Anda dapat tertular gondong saat menghirup droplets orang yang terinfeksi.

 

Campak

Campak adalah infeksi pada anak-anak yang disebabkan oleh virus. Campak menyebar dengan mudah dan bisa menjadi serius atau bahkan fatal bagi anak kecil. Walaupun tingkat kematiannya telah turun di seluruh dunia, namun penyakit ini masih membunuh lebih dari 200 ribu orang per tahun, yang sebagian besar adalah anak-anak.

Masa inkubasinya berlangsung sekitar 10-14 hari setelah terpapar, kemudian virus akan menyebar ke seluruh tubuh. Setelah terinfeksi, Anda mungkin akan merasakan demam ringan, batuk, hidung berair, mata merah dan sakit tenggorokan yang bertahan selama 2-3 hari. Kemudian ruam kemerahan akan muncul di kulit disertai dengan demam tinggi. Ruam kemerahan akan bertahan selama 7 hari dan akan perlahan pudar.

Penyakit ini menyebar melalui udara saat tidak sengaja menghirup droplets orang yang terinfeksi.

 

Tuberkulosis

Hingga saat ini tuberkulosis (TB) masih menjadi penyakit menular yang berpotensi serius dan selalu diwaspadai. Bakteri penyebab TB menyebar melalui droplets yang dilepaskan ke udara melalui batuk dan bersin. Pengobatan akan TB bahkan diberikan secara gratis di puskesmas untuk mencegah penyebaran dan penularannya.

 

Umumnya untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh virus dan disebarkan melalui udara, Anda disarankan untuk banyak beristirahat dan minum cukup cairan. Anda mungkin juga membutuhkan antivirus, antibiotik, atau bahkan perawatan di rumah sakit. Agar terhindar dari ancaman infeksi virus maupun bakteri yang menyebar melalui udara, tetap gunakan masker saat bepergian dan melakukan kegiatan terutama di tempat dengan banyak orang.

 

Mau tahu informasi dan artikel kesehatan mengenai penyakit Covid-19? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 02:37

Mayo Clinic (2021). Influenza (flu). Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/flu/symptoms-causes/syc-20351719

Mayo Clinic (2021). Common cold. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/common-cold/symptoms-causes/syc-20351605

Mayo Clinic (2021). Chickenpox. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/chickenpox/symptoms-causes/syc-20351282

Mayo Clinic (2020). Mumps. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/mumps/symptoms-causes/syc-20375361

Mayo Clinic (2022). Measles. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/measles/symptoms-causes/syc-20374857

Mayo Clinic (2021). Tuberculosis. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/tuberculosis/symptoms-causes/syc-20351250