Sakit kepala bisa terjadi kapan saja, termasuk ketika Anda menggerakkan badan seperti menunduk atau berdiri. Sakit kepala saat membungkuk atau menunduk biasanya merupakan indikasi masalah kesehatan lainnya. Apa saja penyebab sakit kepala saat membungkuk dan bagaimana penanganannya? Simak ulasannya berikut ini.

Penyebab Sakit Kepala saat Membungkuk

Gerakan Anda dapat memperparah sakit kepala. Rasa sakit kepala yang muncul ketika Anda membungkuk mungkin akan terasa mengejutkan, terutama jika Anda jarang mengalami sakit kepala. Sakit kepala yang muncul dapat hilang dengan cepat, namun hal ini bisa mengindikasikan masalah kesehatan serius. Sebagian besar kondisi ini disebabkan oleh masalah kesehatan yang tidak serius.

Beberapa penyebab sakit kepala saat membungkuk antara lain:

Sinusitis

Sinusitis adalah peradangan pada sinus, yaitu rongga kecil di struktur area wajah yang berada di sekitar dahi dan hidung. Ketika terjadi infeksi di area sinus, salah satu gejala yang muncul adalah sakit kepala. Sakit yang dirasakan berupa nyeri konstan, tumpul, dan rasa tidak nyaman di balik bola mata, tulang pipi, dan bawah mata. Sakit kepala akan semakin memburuk ketika Anda menggerakkan kepala dan membungkuk.

Penanganan sinusitis dapat dilakukan dengan cara:

• Minum antibiotik jika sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri
• Minum obat pereda nyeri, dekongestan, atau antihistamin 
• Memperbanyak minum cairan atau makan makanan berkuah
• Kompres di area wajah yang nyeri seperti dahi, hidung, dan tulang pipi
• Berendam air panas
• Menggunakan humidifier

Baca Juga: Benarkah Makan Makanan Asin Bisa Memicu Sakit Kepala?

Dehidrasi

Ketidakseimbangan cairan saat dehidrasi bisa menyebabkan sakit kepala. Saat dehidrasi terjadi peningkatan tekanan di dalam otak yang menyebabkan pembuluh darah menyempit sehingga Anda merasa sakit kepala.

Dehidrasi dapat disebabkan oleh muntah, diare, dan kurang minum. Memenuhi kebutuhan cairan sebanyak 7-8 gelas per hari atau sesuai kebutuhan dan aktivitas Anda dapat membantu meredakan sakit kepala akibat dehidrasi. 

Batuk

Batuk dapat menyebabkan Anda mengalami sakit kepala. Jenis sakit kepala ini terjadi ketika Anda batuk, tetapi juga dapat terjadi saat Anda membungkuk, bersin, tertawa, menangis, atau mengejan. Sakit kepala batuk dapat mereda dalam beberapa menit namun pada beberapa kasus dapat bertahan selama 1-2 jam. 

Sakit kepala yang muncul umumnya berupa nyeri tajam dan menusuk serta terjadi di bagian belakang kepala dan di kedua sisi. Sakit kepala ini biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus. Anda bisa meredakan nyeri kepala dengan memperbanyak istirahat dan minum air putih. 

Baca Juga: Mengapa Marah dapat Memicu Sakit Kepala?

Migrain 

Pemicu migrain dapat bermacam-macam seperti faktor cuaca, makanan tertentu, stres, dan kurang tidur. Pada sebagian orang, membungkuk dapat memicu sakit kepala. Sakit kepala migrain ditandai dengan sakit kepala berdenyut dan biasanya terjadi di salah satu sisi kepala meskipun nyeri ini juga bisa dirasakan di sisi kelapa lainnya. 

Selain sakit kepala, gejala migrain yang dapat muncul antara lain penglihatan kabur, mual, muntah, pusing, pingsan, serta peningkatan sensitivitas pada cahaya, suara, dan aroma. Pengobatan migrain dapat berbeda-beda pada setiap orang, di antaranya minum obat, akupunktur, dan relaksasi. 

Sakit kepala posisional 

Sakit kepala posisional adalah sakit kepala yang memburuk ketika Anda duduk atau berdiri dan mereda saat Anda berbaring. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah sakit kepala ortostatik. Sakit kepala dapat muncul di bagian belakang kepala, tetapi nyeri juga bisa dirasakan di bagian kepala yang lain. 

Sakit kepala posisional adalah kasus yang jarang terjadi. Penyebab paling sering yaitu kebocoran cairan serebrospinal di otak atau tulang belakang, atau dapat terjadi sebagai sakit kepala servikogenik akibat gangguan jantung atau tumor otak.

Sebagian besar sakit kepala akibat membungkuk bukan merupakan kondisi serius. Namun jika Anda mengalami sakit kepala hingga mengganggu aktivitas, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Anda juga bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang dapat diunduh di App Store atau Play Store. 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!