Mengenal Prosedur Transplantasi Rambut dan Efek Sampingnya

Bagikan :


Kebotakan dan kerusakan rambut dapat menyebabkan seseorang merasa tidak percaya diri. Salah satu upaya untuk mengatasi masalah kebotakan adalah dengan menjalani transplantasi rambut atau yang dikenal juga dengan istilah cangkok rambut. Seperti apa metode transplantasi rambut dan apa efek sampingnya bagi kesehatan rambut?

Apa itu transplantasi rambut?

Dilansir dari WebMD, transplantasi rambut adalah salah satu jenis operasi untuk mengatasi kebotakan yang dilakukan dengan cara mengembalikan rambut pada area kulit kepala yang mengalami kebotakan atau penipisan rambut.

Transplantasi rambut umumnya direkomendasikan pada pria yang mengalami masalah kebotakan, perempuan yang mengalami penipisan rambut dan orang yang mengalami kehilangan rambut akibat cedera atau luka bakar. Hasil transplantasi rambut terlihat natural sehingga metode ini banyak dipilih untuk mengembalikan kepercayaan diri mereka yang memiliki masalah rambut.

Dilansir dari AAD, ada beberapa kondisi yang perlu dipertimbangkan bagi pasien yang akan menjalani transplantasi rambut di antaranya:

- Memiliki rambut yang sehat dan cukup untuk dilakukan transplantasi di area yang dibutuhkan

- Kemampuan untuk menumbuhkan rambut di area yang mengalami penipisan rambut

Prosedur transplantasi rambut

Dilansir dari Healthline, teknik transplantasi rambut dapat dilakukan dengan metode follicular unit transplantation (FUT) dan follicular unit extraction (FUE). Sebelum memulai operasi, kulit kepala pasien akan dibersihkan terlebih dahulu, kemudian dokter akan melakukan bius lokal untuk memulai operasi.

1. Metode follicular unit transplantation (FUT)

Pada metode ini, dokter akan mengangkat potongan kulit kepala dari bagian belakang kulit kepala yang berukuran 6-10 inchi. Bagian ini kemudian ditutup dengan jahitan sehingga tertutup dan disembunyikan dengan rambut di sekitarnya. Sementara itu, bagian kulit kepala yang diangkat kemudian dipotong-potong  menjadi beberapa bagian cangkokan kecil dan ditanamkan ke area yang diinginkan. Bagian transplantasi ini diharapkan dapat membuat rambut tumbuh natural.

2. Metode follicular unit extraction (FUE)

Berbeda dengan metode FUT, metode FUE dilakukan dengan mengambil langsung folikel rambut dari bagian belakang kepala dengan sayatan-sayatan kecil. Dokter kemudian membuat lubang-lubang kecil di area yang akan ditanami rambut. Setelah itu, rambut akan ditransplantasikan di area tersebut lalu ditutup dengan kasa atau perban selama beberapa hari.

Prosedur transplantasi rambut dapat berjalan selama 4 jam atau lebih. Jahitan pada operasi transplantasi umumnya dapat dibuka setelah 10 hari operasi. Pada beberapa kasus, tranplantasi rambut dapat dilakukan selama beberapa sesi untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Efek samping setelah transplantasi rambut

Operasi transplantasi rambut merupakan operasi yang relatif aman, namun prosedur ini dapat memunculkan efek samping seperti operasi pada umumnya yaitu pendarahan dan infeksi. Terkadang beberapa rambut juga dapat tumbuh tidak natural.

Ketika rambut mulai tumbuh, beberapa orang dapat mengalami peradangan atau infeksi pada folikel rambut yang dikenal dengan istilah folliculitis. Namun kondisi ini dapat diatasi dengan minum antibiotik dan kompres.

Secara umum, operasi transplantasi rambut dapat dikatakan aman dan cocok untuk Anda yang mengalami masalah kebotakan, penipisan rambut dan lain-lain. Konsultasikan dengan dokter mengenai risiko operasi tranplantasi dan kebutuhan transplantasi sesuai dengan kondisi kesehatan Anda. 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 22:55

Hannan, C (2019). Hair Transplant. Available from: https://www.healthline.com/health/hair-transplant#outlook

Amercian Academy of Dermatology Association. Available from: https://www.aad.org/public/diseases/hair-loss/treatment/transplant

Dunkin, M (2021). Hair Transplants: What to Expect. Available from: https://www.webmd.com/skin-problems-and-treatments/hair-loss/hair-transplants