Rabies Menular pada Manusia, Inilah Gejalanya

Credits: Freepik

Bagikan :


Rabies adalah penyakit hewan yang bisa menular pada manusia. Rabies awalnya menyerang hewan, baik hewan piaraan maupun hewan liar.

Rabies dapat menyebar melalui air liur, gigitan, cakaran atau kontak langsung dengan mukosa seperti mata, mulut dan luka terbuka. Anak-anak berusia 5-14 tahun lebih sering tertular rabies. Seperti apa gejala yang bisa dikenali saat tertular rabies?

 

Apa itu Penyakit Rabies

Penyakit rabies disebabkan oleh virus mematikan yang bisa menyebar dari hewan ke hewan dan hewan ke manusia. Virus ini lebih sering ditularkan ke manusia melalui gigitan.

Adapun hewan yang dapat bisa menularkan rabies seperti kelelawar, anjing, rubah, rakun, dan sigung.

Rabies adalah penyakit yang fatal namun bisa dicegah dengan vaksin.

 

Baca Juga: Rabies Hingga Infeksi Coronavirus, Kenali 6 Jenis Penyakit Zoonosis yang Ditularkan dari Hewan ke Manusia

 

Gejala dan Tanda Penyakit Rabies

Virus rabies masuk melalui luka terbuka kemudian masuk ke dalam otak. Masa inkubasi virus dari saat terpapar hingga munculnya gejala membutuhkan waktu berhari-hari dan berminggu-minggu sampai pada akhirnya masuk ke sistem saraf.

Gejala awal rabies mirip seperti gejala flu di awal perkembangannya, yang bisa dirasakan selama beberapa hari.

Gejalanya awal infeksi rabies sebagai berikut:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Rasa terbakar, gatal, nyeri, mati rasa di bekas gigitan
  • Batuk
  • Sakit tenggorokan
  • Mual
  • Muntah
  • Nyeri otot
  • Diare

Gejala rabies akan makin berkembang dan bisa memengaruhi sistem saraf serta bagian tubuh lain, di antaranya:

  • Kecemasan
  • Gelisah
  • Mudah marah
  • Kejang
  • Kedutan
  • Jantung berdebar
  • Hiperventilasi (napas cepat)
  • Pupil berbeda ukuran
  • Kebingungan
  • Hiperaktif
  • Kesulitan menelan
  • Air liur berlebihan
  • Ketakutan yang ditimbulkan oleh upaya untuk minum cairan karena kesulitan menelan air
  • Ketakutan saat melihat air
  • Ketakutan yang ditimbulkan oleh udara yang tertiup di wajah
  • Halusinasi
  • Insomnia
  • Delirium
  • Kelumpuhan pada sebagian wajah atau tubuh

 

Baca Juga: Selain Anjing, Hewan Ini Juga Dapat Menularkan Virus Rabies

Kapan Perlu ke Dokter?

Sebaiknya tidak menunggu sampai gejala rabies muncul setelah digigit binatang yang berisiko menularkan rabies. Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter bila digigit oleh hewan yang berisiko menularkan rabies.

Setelah gigitan, dokter akan melakukan diagnosis dengan memberikan beberapa pertanyaan, di antaranya:

  • Bagaimana Anda mendapatkan luka?
  • Hewan apa yang telah menggigit Anda?
  • Apakah perlu memeriksa hewan yang telah menggigit Anda?

Setelah itu, dokter akan memutuskan untuk memberikan serangkaian tes lanjutan untuk memastikan dugaan rabies berdasarkan kondisi Anda. Adapun tes yang dilakukan meliputi:

  • Tes air liur
  • Biopsi kulit
  • Tes darah
  • MRI
  • Tes cairan serebrospinal

Tidak ada obat rumahan atau obat bebas yang bisa mengatasi infeksi rabies secara mandiri di rumah. Langkah pertama yang perlu dilakukan setelah digigit hewan adalah mencuci luka dengan sabun dan air bersih. Kemudian, Anda perlu pergi ke dokter untuk mendapatkan vaksin yang dapat mencegah virus rabies menginfeksi tubuh.

 

Konsultasikan dengan dokter melalui aplikasi Ai Care apabila setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit Anda masih mengalami gejala mencurigakan lainnya.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Selasa, 10 Oktober 2023 | 11:34

Mayo Clinic (2021). Rabies. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/rabies/symptoms-causes/syc-20351821 

WHO (2023). Rabies. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/rabies 

Cleveland Clinic (2022). Rabies. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/13848-rabies