Priapismus

Priapismus
credits: google.com

Bagikan :


Definisi

Priapismus adalah kondisi penis yang mengalami ereksi berkepanjangan. Priapismus merupakan kondisi yang langka, tetapi biasanya terjadi pada pria dalam dua kategori usia, yakni antara usia 5 hingga 10 tahun dan antara 20 hingga 50 tahun. 

Kondisi ereksi penuh atau setengah ereksi ini biasanya tidak disebabkan oleh rangsangan atau stimulasi seksual. Priapismus biasanya nyeri dan berlangsung lebih dari empat jam. Kondisi ini dapat berkembang ketika aliran darah di penis terperangkap dan tidak dapat keluar dari penis. Bila kondisi ini tidak ditangani dengan segera, hal ini dapat menyebabkan jaringan parut permanen dan gangguan ereksi permanen.

 

Penyebab

Penis yang normal dapat ereksi akibat rangsang fisik atau psikologis. Rangsang tersebut menyebabkan otot halus di sekitar penis untuk relaksasi, sehingga meningkatkan aliran darah pada penis dan terjadinya ereksi. Ketika rangsang tersebut selesai, aliran darah akan menurun dan penis akan selesai ereksi. Pada priapismus, kondisi ini tidak dapat terjadi. Sehingga, ereksi terjadi terus menerus dan aliran darah terus meningkat walaupun rangsang fisik atau psikologis telah selesai.

 

Faktor risiko

Beberapa faktor risiko priapismus antara lain:

  • Mengalami kelainan darah, seperti anemia sel sabit dan leukemia
  • Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat untuk disfungsi ereksi, dan obat anticemas, pengencer darah, dan antidepresan
  • Konsumsi alkohol dan obat-obatan seperti kokain dan mariyuana
  • Gigitan laba-laba jenis black widow
  • Cedera pada area genital
  • Tumor
  • Terapi hormon
  • Penyakit metabolik
  • Penyakit neurogenik
  • Kanker penis

 

Gejala

Gejala dari priapismus bergantung pada jenis priapismus yang dialami. Pada dasarnya, terjadinya ereksi tanpa rangsang yang jelas dapat disebut priapismus. Namun, terdapat gejala yang lebih spesifik sesuai dengan jenis priapismusnya, antara lain:

  • Priapismus iskemik

Priapismus iskemik atau disebut juga dengan priapismus aliran rendah. Kondisi ini lebih sering terjadi dan membutuhkan penanganan segera untuk menghindari komplikasi lebih lanjut akibat jaringan penis yang tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Gejalanya meliputi ereksi melebihi empat jam tanpa stimulasi, batang penis yang kaku namun ujung penis lunak, serta nyeri penis yang berkembang secara progresif.

Jenis priapismus lain bernama stuttering priapism atau priapismus rekuren juga termasuk ke dalam kategori priapismus iskemik. Kondisi ini termasuk jarang dan hanya terjadi pada priapismus berulang dalam episode priapismus iskemik yang berbeda. Jenis priapismus ini lebih sering terjadi pada pasien dengan anemia sel sabit dan biasa dimulai dari saat anak-anak.

  • Priapismus non iskemik

Priapismus non iskemik disebut juga priapismus aliran tinggi. Kondisi ini lebih sering terjadi akibat cedera dan trauma. Tanda dan gejala meliputi ereksi lebih dari empat jam tanpa rangsang seksual, ereksi terjadi tanpa batang penis yang sepenuhnya keras, dan tidak disertai dengan nyeri penis.

 

Diagnosis

Dokter akan melakukan pemeriksaan mulai dari sesi tanya jawab, pemeriksaan fisik umum, dan pemeriksaan fisik lokal. Pemeriksaan lokal pada bagian penis untuk melihat adanya kelainan bentuk, atau rasa nyeri pada bagian penis.

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah dengan mengambil sampel darah dari penis atau pemeriksaan aspirasi. Pengambilan sampel darah ini dapat bertujuan untuk melihat jenis priapismus mana yang dialami. Bila darah berwarna hitam, hal ini mengindikasikan bahwa pasien menderita priapismus iskemik. Sedangkan, bila berwarna merah segar, kemungkinan pasien mengalami priapismus non iskemik.

Selain itu, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan penunjang lain berupa laboratorium darah untuk melihat adanya kelainan darah, melakukan analisa gas darah, melakukan pemeriksaan USG doppler untuk melihat aliran darah pada penis, dan melakukan pemeriksaan radiologi bernama arteriogram. Arteriogram dilakukan dengan memasukkan cairan berwarna pada pembuluh darah penis dan dokter akan melihat aliran darah tersebut.

 

Tata Laksana

Tata laksana dari priapismus adalah untuk membuat ereksi hilang dan mencegah disfungsi ereksi. Opsi yang dapat dilakukan sebagai tata laksana priapismus antara lain sebagai berikut:

  • Kompres es: Kompres es dapat membantu untuk mengurangi bengkak terutama pada priapismus aliran tinggi.
  • Menghilangkan darah: Dengan menggunakan anestesi pada area penis, dokter akan melakukan pengambilan darah yang menumpuk pada penis untuk mengurangi tekanan dan pembengkakan di penis.
  • Pengobatan: Untuk priapismus aliran rendah, dokter dapat memberikan obat melalui suntikan. Obat yang termasuk ke golongan alfa agonis ini dapat membantu untuk menyempitkan pembuluh darah. Opsi pengobatan melalui jalur minum juga dapat diberikan oleh dokter.
  • Embolisasi arteri: Dokter dapat memblokir pembuluh darah yang menyebabkan masalah melalui prosedur bernama embolisasi arteri. Biasa digunakan untuk priapismus aliran tinggi.
  • Operasi ligasi: Ketika priapismus disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah arteri, dokter akan melakukan operasi ligasi guna mengikat arteri yang pecah tersebut. Prosedur ini juga biasa dilakukan untuk priapismus aliran tinggi.
  • Operasi shunt: Prosedur ini dilakukan dengan membuat jalur di penis untuk membiarkan darah tersaring sehingga aliran darah kembali lancar. Prosedur ini biasa dilakukan untuk priapismus aliran rendah, namun berisiko untuk terjadi disfungsi ereksi.

 

Komplikasi

Priapismus iskemik dapat menyebabkan komplikasi yang serius. Darah yang terperangkap di penis adalah darah yang miskin oksigen, ketika ereksi berjalan terlalu lama atau lebih dari empat jam, kekurangan oksigen ini dapat menghancurkan jaringan di sekitar penis, sehingga jaringan penis menjadi mati dan tidak dapat berfungsi kembali. Selain itu, priapismus yang tidak ditangani juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi permanen.

 

Pencegahan

Tidak ada cara khusus untuk mencegah terjadinya priapismus, tetapi bila sebelumnya Anda memiliki riwayat priapismus, Anda dapat melakukan cara di bawah ini untuk mencegah episode priapismus berulang kedepannya:

  • Obati kondisi penyebab priapismus dengan baik, seperti anemia sel sabit atau kelainan darah lain
  • Menggunakan obat-obatan dari dokter secara teratur terutama untuk mengatasi disfungsi ereksi
  • Menggunakan obat penghambat hormon sesuai dengan anjuran dan pengawasan dokter
  • Menghindari konsumsi alkohol dan zat psikoaktif
  • Menghindari penggunaan obat-obatan tertentu tanpa resep dan pengawasan dokter

 

Kapan Harus ke Dokter?

Anda harus ke dokter bila mengalami ereksi lebih dari empat jam. Segera ke instalasi gawat darurat baik itu priapismus yang dialami adalah priapismus iskemik ataupun non iskemik. Selain itu, bila Anda mengalami ereksi tanpa rangsang seksual yang berulang dan disertai dengan nyeri penis, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Lovira Ai Care
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 06:28

Cleveland Clinic - Priapism. (2019). Retrieved 1 September 2022, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/10042-priapism#management-and-treatment

Healthline - Priapism. 2018). Retrieved 1 September 2022, from https://www.healthline.com/health/priapism#diagnosis

Medscape - Priapism. (2021). Retrieved 1 September 2022, from https://emedicine.medscape.com/article/437237-overview

Mayo Clinic - Priapism. (2021). Retrieved 1 September 2022, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/priapism/symptoms-causes/syc-20352005

National Healthcare Services (NHS) - Priapism (Painful Erections) (2020). Retrieved 1 September 2022, from https://www.nhs.uk/conditions/priapism-painful-erections/

WebMD - Erectile Dysfunction and Priapism. (2021). Retrieved 1 September 2022, from https://www.webmd.com/erectile-dysfunction/erectile-dysfunction-priapism