Kelebihan berat badan yang dibiarkan terus-menerus dapat berkembang menjadi obesitas. Disebut obesitas apabila ada terlalu banyak lemak di dalam tubuh, dan lemak ini berisiko membahayakan kesehatan dengan meningkatkan risiko penyakit kronis lainnya.
Indeks Massa Tubuh untuk Mengetahui Obesitas
Obesitas sendiri dapat diketahui dengan menghitung indeks massa tubuh, begini rumusnya:
Indeks massa tubuh (IMT) = berat badan (kg) : tinggi badan (m) x tinggi badan (m)
Keterangan:
- Hasil < 18,5 artinya kekurangan berat badan
- Hasil 18,5-24,9 artinya berat badan normal
- Hasil 25,0-29,9 artinya kelebihan berat badan
- Hasil > 30,00, artinya obesitas
Dampak Obesitas bagi Kesehatan Tubuh
Obesitas tidak bisa dianggap sebagai hal yang remeh, karena obesitas meningkatkan banyak risiko kondisi kesehatan seperti:
- Tekanan darah tinggi
- Penyakit jantung dan stroke
- Diabetes tipe 2
- Kolesterol tinggi
- Permasalahan pada sendi
- Kesulitan bernapas dan gangguan pernapasan, misalnya seperti sleep apnea
- Terbentuknya batu ginjal
Untuk meminimalisir risiko tersebut, Anda disarankan untuk menurunkan berat badan dengan mengubah pola diet sehat dan juga berolahraga.
Manfaat dan Risiko Berolahraga bagi Penderita Obesitas
American Heart Association (AHA) merekomendasikan agar setiap orang berolahraga sedang setidaknya 150 menit per minggu atau berolahraga berat 75 menit per minggu. Anda bisa membaginya menjadi 30 menit latihan per hari, lima hari dalam seminggu.
Olahraga rutin akan membantu menurunkan kelebihan berat badan yang pada akhirnya menurunkan risiko terhadap penyakit kronis yang mungkin terjadi saat mengalami obesitas.
Meskipun demikian, Anda tetap disarankan untuk memeriksakan diri dan mendiskusikan terlebih dahulu dengan dokter, jenis olahraga yang aman bagi penderita obesitas. Sembarangan memilih aktivitas berolahraga dapat meningkatkan risiko diantaranya sebagai berikut:
Masalah Jantung
Olahraga memang memberikan manfaat bagi orang dengan masalah jantung, seperti menurunkan berat badan, membantu menurunkan tekanan darah tinggi, meningkatkan aliran darah dan memperkuat otot jantung. Namun, olahraga berat juga cenderung memicu lonjakan tekanan darah yang sama bahayanya bagi orang gemuk dengan masalah jantung.
Inilah mengapa sangat penting untuk berdiskusi dengan dokter, jenis olahraga apa yang aman dilakukan, berapa lama durasi olahraga aman dilakukan, dan persiapan apa yang dibutuhkan selama olahraga.
Masalah Pernapasan
Orang dengan kelebihan berat badan atau obesitas sering merasa sesak napas bahkan setelah melakukan aktivitas fisik dalam jumlah kecil. Artinya ketika melakukan aktivitas berat, paru-paru akan kesulitan untuk mengembang penuh sehingga menyebabkan kesulitan bernapas.
Anda harus menghentikan aktivitas olahraga dan mungkin mencari jenis aktivitas olahraga yang lebih ringan dan tidak membebani pernapasan.
Cedera pada Sendi
Berlari memang dapat membantu menurunkan berat badan dengan cepat, namun berlari tidak aman dilakukan semua orang, terutama orang dengan berat badan berlebih atau obesitas. American College of Sports Medicine mengatakan bahwa berlari memberi tekanan yang signifikan pada persendian termasuk lutut, sehingga orang dengan obesitas sebaiknya menghindari jenis latihan ini.
Untuk menurunkan risiko cedera pada sendi, Anda bisa memilih jenis latihan aerobik air atau berenang yang lebih aman dilakukan.
Kelelahan Akibat Kepanasan
Orang yang memiliki berat badan berlebih cenderung mengalami kesulitan mengatur suhu tubuh, sehingga lebih rentan kelelahan dan merasa kepanasan. Untuk mencegah kelelahan akibat kepanasan, sebaiknya hindari berolahraga di luar ruangan saat cuaca sedang panas. Pilih jenis pakaian yang ringan dan menyerap keringat serta cukupi kebutuhan cairan tubuh agar tidak dehidrasi.
Dehidrasi
Karena kesulitan mengelola suhu tubuh, orang dengan kelebihan berat badan cenderung berkeringat lebih banyak sehingga meningkatkan risiko dehidrasi. Sebaiknya Anda menghindari berolahraga di bawah cuaca panas untuk mencegah dehidrasi, dan cukupi kebutuhan air minum setelah berolahraga.
Agar dapat menurunkan berat badan dengan aman dan tidak memengaruhi kondisi kesehatan, lebih baik bicarakan dengan dokter sebelum memulai program diet dan berolahraga.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina