Mengonsumsi suplemen kesehatan sudah menjadi bagian dari banyak masyarakat Indonesia. Sering kali kita mengombinasikan suplemen vitamin dengan obat-obatan dengan harapan agar penyakit dan keluhan yang dirasakan semakin cepat mereda. Namun ternyata bila asal minum suplemen bersamaan dengan obat dapat menimbulkan efek yang tidak baik bagi tubuh serta memengaruhi efek obat.
Tidak Semua Suplemen Bisa Diminum Bersamaan Dengan Obat
Mengonsumsi suplemen dapat memberikan manfaat pada orang-orang yang kekurangan vitamin atau mineral dari makanan yang mereka makan. Suplemen makanan sendiri banyak digunakan dan bisa mengandung vitamin, mineral, asam amino, atau bahan turunan botani.
Namun perlu diketahui bahwa ketika Anda meminum obat dan suplemen bersamaan, obat Anda bisa berinterasi dengan satu atau banyak zat, seperti vitamin dan mineral yang terkandung dalam suplemen tersebut.
Tidak semua jenis suplemen bisa diminum bersamaan dengan obat. Beberapa efek samping mengonsumsi suplemen bersamaan dengan obat di antaranya mengurangi efektivitas kerja obat, menurunkan atau meningkatkan jumlah nutrisi yang diserap oleh tubuh dari seharusnya. Interaksi obat dengan suplemen juga dapat memengaruhi penyerapan obat. Hal ini bisa membuat obat kurang bekerja secara maksimal, atau bahkan memberi efek yang besar sehingga dapat menimbulkan efek samping.
Pada beberapa jenis obat jika diminum dengan suplemen juga bisa menimbulkan efek samping seperti sakit kepala, badan lemas, pusing, hinga efek serius seperti perdarahan.
Baca Juga: Bahaya Dietilen Glikol dan Etilen Glikol Dalam Obat Sirup
Suplemen yang Sebaiknya Tidak Diminum Bersamaan dengan Obat
Bagi Anda yang sering minum vitamin atau suplemen sehari-hari, sebaiknya mengetahui jenis-jenis vitamin atau suplemen yang sebaiknya tidak diminum bersama obat-obatan. Beberapa jenis suplemen tersebut antara lain:
Melatonin
Melatonin adalah suplemen yang bagi beberapa orang dapat membantu untuk mengatasi keluhan tidur atau jet lag. Karena melatonin memiliki efek kantuk, sebaiknya hindari meminumnya bersamaan dengan alkohol atau herbal kava. Konsumsi obat juga harus diperhatikan bila dimakan bersama obat yang memiliki efek sedatif seperti beberapa antihistamin dan benzodiazepin (untuk ansietas atau insomnia).
Suplemen melatonin juga bisa berinteraksi dengan:
- Obat pengencer darah seperti warfarin, dapat meningkatkan risiko perdarahan.
- Pil KB juga dapat meningkatkan efek melatonin, serta kemungkinan munculnya efek samping.
- Obat diabetes, di mana melatonin bisa menurunkan kadar gula darah, hati-hati bila gula darah terlalu rendah.
Baca Juga: Mengenal Alergi Obat
Kalsium
Suplemen kalsium digunakan untuk meningkatkan kadar kalsium dalam darah. Biasanya suplemen ini diberikan pada orang yang mengalami pengeroposan tulang (osteoporosis), tulang lemah seperti osteomalacia, atau penyakit otot tertentu. Suplemen kalsium juga dapat diberikan pada ibu hamil, menyusui, dan wanita yang memasuki masa menopause.
Beberapa obat yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan kalsium antara lain:
- Antibiotik golongan kuinolon seperti siprofloksasin dan levofloksasin sebaiknya tidak diberikan bersamaan dengan suplemen kalsium, karena dapat mengurangi penyerapan obat sehingga efektivitasnya berkurang.
- Obat litium (penyakit bipolar), karena bisa meningkatkan kadar kalsium dalam darah terlalu banyak hingga tingkat yang abnormal.
- Obat levotiroksin untuk penyakit tiroid, karena suplemen kalsium karbonat bisa menurunkan penyerapan levotiroksin bila dikonsumsi bersama.
Echinacea
Suplemen echinacea sering dikonsumsi untuk mempercepat penyembuhan pilek dan flu. Dari penelitian, risiko terjadinya interaksi antara suplemen echinacea dan obat cukup rendah. Sebagian besar interaksi obatnya tidak tergolong serius, namun bisa memengaruhi kadar obat seperti:
- Relaksan otot tizanidine, bisa meningkatkan risiko efek samping seperti pusing, kantuk, dan denyut jantung tidak teratur.
- Obat penyakit Parkinson rasagiline, dapat meningkatkan kemunculan efek samping seperti pusing, kantuk, perubahan tekanan darah, mual atau muntah.
Suplemen echinacea juga tidak dianjurkan dikonsumsi bersamaan dengan obat yang dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh seperti steroid prednison, atau obat yang dimetabolisme di organ hati.
Selain obat-obatan, suplemen echinacea juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi bersama makanan dan minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh, dan minuman soda. Interaksi echinacea dengan kafein dapat menyebabkan sakit kepala, menyebabkan seseorang merasa gugup dan masalah tidur.
Meskipun suplemen dan beberapa obat-obatan dijual bebas di pasaran, namun bukan berarti Anda dapat mengonsumsinya secara bebas. Selalu konsultasikan ke dokter mengenai aturan minum obat yang Anda konsumsi untuk mendapatkan efek yang optimal
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma