Gusi Turun, Bisakah Kembali Normal?

Gusi Turun, Bisakah Kembali Normal?
Ilustrasi gusi menurun. | Credit: Freepik

Bagikan :


Selain gusi bengkak, salah satu masalah gusi yang sering dialami adalah gusi turun. Pada gusi turun, akar gigi jadi lebih mudah terlihat dan menimbulkan celah kecil yang dapat menjadi jalan masuk bakteri. Apa penyebab gusi turun dan bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasannya berikut ini.

 

Apa Itu Gusi Turun?

Gusi turun atau resesi gusi adalah salah satu bentuk penyakit gusi. Kondisi ini terjadi ketika jaringan gusi terlepas dari gigi sehingga akar gigi di bagian bawah terlihat. Hal ini membuat gigi Anda menjadi lebih rentan terhadap gigi berlubang, lebih sensitif saat makan atau menyikat gigi.

Gusi turun dapat terjadi dalam tingkat ringan, sedang atau berat. Kondisi ini bisa pada satu atau beberapa gigi. Pada tingkat berat gusi turun dapat menyebabkan gigi lepas.

 

Baca Juga: Gusi Berwarna Hitam, Apa Penyebabnya?

 

Penyebab Gusi Turun

Normalnya, gusi melekat sempurna ke gigi dan tulang rahang. Namun pada resesi gusi, Anda dapat melihat jaringan berwarna merah muda di dekat akar gigi. Ketika kondisi ini terjadi, area ini rentan menjadi tempat penumpukan plak dan bakteri yang menyebabkan gigi rapuh dan patah.

Dilansir dari Cleveland Clinic, resesi gusi bisa terjadi karena beberapa hal, antara lain:

  • Menggosok gigi terlalu keras. Cara Anda menyikat gigi juga dapat menyebabkan gusi turun. Biasanya resesi gusi dialami oleh orang yang menyikat gigi terlalu keras atau menggunakan sikat gigi dengan bulu terlalu keras.
  • Faktor genetik. Beberapa orang terlahir dengan ketebalan gusi yang lebih tipis sehingga rentan mengalami gusi turun
  • Perubahan hormon. Fluktuasi hormon pada perempuan seperti menstruasi, menopause dapat menyebabkan gusi lebih sensitif dan rentan mengalami resesi gusi
  • Penggunaan tembakau. Orang yang merokok atau menggunakan produk tembakau cenderung memiliki plak lengket yang menempel di gigi dan sulit untuk dihilangkan. Jika tidak dibersihkan, kondisi ini dapat menyebabkan resesi gusi.
  • Tindik lidah atau bibir. Pengguna tindik lidah atau bibir sering mengalami gesekan antara tindik dengan gigi atau gusi yang menyebabkan gusi turun. Kondisi ini dapat menyebabkan jaringan gusi rusak dan rentan turun.
  • Faktor usia. Gusi turun dapat dialami oleh siapa saja, namun lebih sering dialami oleh orang berusia 65 tahun ke atas. 

 

Baca Juga: Cara Tradisional Mengatasi Gusi Bengkak

 

Bisakah Gusi Turun Kembali Seperti Semula?

Kondisi gusi turun menyebabkan rasa nyeri karena akar gigi tidak terlindungi oleh lapisan enamel. Sayangnya gusi turun tidak dapat tumbuh kembali dan dikembalikan seperti semula. Jaringan pada gusi tidak dapat melakukan regenerasi yang membuatnya menempel kembali ke gigi dan tulang rahang.

Namun ada beberapa perawatan yang bisa dilakukan untuk mencegah kasus resesi gusi menyebabkan infeksi lebih lanjut di antaranya:

  • Pemberian antibiotik. Jika resesi gusi terjadi akibat penyakit gigi dan gusi, dokter akan membersihkan gigi dengan scaling dan perawatan akar. Dokter juga dapat memberikan antibiotik untuk mencegah bakteri berkembang. 
  • Bonding gigi. Dokter gigi dapat melakukan bonding gigi yaitu menempelkan bahan tertentu yang memiliki warna dan bentuk mirip gigi alami. Prosedur ini dapat menutupi akar gigi yang terbuka dan membuatnya terlihat lebih estetik.
  • Perawatan ortodonti. Gusi turun bisa disebabkan oleh gigi yang bengkok, miring, atau terputar. Untuk mengatasi hal ini, dokter dapat merekomendasikan pemasangan kawat gigi agar gigi dapat kembali pada posisis yang tepat.
  • Gum craft. Mengatasi gusi turun juga dapat diatasi dengan cangkok gusi, yaitu menambahkan gusi dari area lain di dalam mulut atau jaringan lain ke bagian gusi yang turun.

Gusi turun dapat menyebabkan munculnya celah antara gusi dan gigi sehingga rentan terjadi penumpukan plak dan bakteri di area tersebut. Lakukan pemeriksaan gigi secara rutin untuk mencegah terjadinya gusi turun dan risiko infeksi lainnya. Jika memiliki pertanyaan seputar kesehatan, Anda bisa memanfatakan fitur konsultasi yang tersedia pada aplikasi Ai Care. 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Rabu, 24 April 2024 | 08:05