Apakah Anda setiap hari menggunakan makeup? Dalam penggunaan makeup, bukan hanya perlu memerhatikan kualitas produk yang Anda gunakan, namun juga alat yang Anda gunakan untuk menggunakan makeup. Penggunaan kuas makeup yang kotor justru akan memicu timbulnya jerawat pada wajah. Lalu bagaimana cara mencuci kuas makeup dan seberapa sering kuas makeup perlu dibersihkan?
Mengapa Kuas Makeup Perlu Dicuci?
Bagi Anda yang sehari-hari menggunakan makeup atau bekerja sebagai ahli tata rias, sebaiknya perhatikan kembali kebersihan peralatan makeup Anda. Selain memerhatikan cara penyimpanan makeup, Anda juga perlu memerhatikan kebersihan aplikator riasan Anda seperti kuas, spons atau beauty blender.
Pada kuas sering kali menempel sisa riasan, minyak, dan kotoran yang menjadi tempat berkembang biaknya bakteri. Jika kulit terkena minyak dan kotoran yang menempel pada kuas makeup, hal ini dapat memicu jerawat, infeksi, dan tanda iritasi lainnya pada wajah seperti bruntusan, kemerahan atau terasa nyeri.
Baca Juga: Beda Bekas Jerawat PIE dan PIH, Bagaimana Penanganannya?
Cara Mencuci Kuas Makeup
Menggunakan kuas yang bersih merupakan salah satu cara untuk mencegah timbulnya jerawat akibat pemakaian makeup. Untuk menjaga kebersihan kuas makeup, Anda bisa mencucinya dengan cara berikut:
1. Bersihkan kuas dengan air mengalir
Langkah pertama dalam membersihkan kuas makeup adalah membilasnya dengan air mengalir. Ambil kuas riasan Anda lalu bilas ujung kuas dengan air hangat yang mengalir. Cara ini dapat membantu membersihkan sisa produk yang menempel pada kuas riasan. Saat membersihkan ujung kuas, hindari merendam kuas hingga seluruh kepala kuat terendam dengan air hangat. Cara ini dapat melarutkan lem yang menyatukan gagang dan kepala kuas sehingga bulu kuas mudah lepas.
2. Gunakan sabun cair atau sampo lembut
Selesai membilas, langkah selanjutnya adalah membersihkan kuas dari kotoran yang sulit dibersihkan. Pada tahapan ini, Anda bisa menggunakan cairan khusus pembersih kuas makeup. Jika tidak menemukan cairan khusus pembersih kuas tata rias, Anda bisa menggunakan sampo atau sabun cair yang lembut.
Masukkan sabun cair atau sampo yang lembut ke dalam air hangat, lalu aduk cairan tersebut dengan kuas yang akan Anda bersihkan.
3. Bersihkan kuas
Setelah mencampur sabun dengan air, putar ujung kuas Anda ke dalam campuran tersebut dengan gerakan mengaduk. Anda juga bisa meremas ujung kuas di telapak tangan untuk melarutkan lebih banyak kotoran yang menempel. Jika air berubah warna menjadi sangat keruh, sebaiknya ganti campuran air dengan sabun agar dapat membersihkan kuas secara optimal.
4. Bilas hingga bersih
Terus lakukan pemebrsihan kuas hingga air di wadah tampak jernih. Artinya, kuas Anda sudah bersih dan tidak mengandung sisa-sisa kosmetik. Saat membersihkan, Anda juga bisa menggunakan cleaning pad brush untuk membantu membersihkan kotoran.
5. Peras airnya, keringkan
Setelah memastikan kuas Anda bersih, peras sisa air dari bulunya menggunakan tisu bersih dan kering, lalu keringkan. Letakkan kuas di atas handuk kering dengan posisi menggantung, bulu sikat berada di bawah. Hindari menjemur kuas basah dalam posisi bulu kuas di atas karena air yang mengalir ke leher kuas dapat melonggarkan lem.
Baca Juga: Benarkah Sering Menggunakan Make Up Menyebabkan Jerawat?
Seberapa Sering Kuas Makeup Perlu Dicuci?
Seberapa sering Anda harus membersihkan kuas riasan tergantung pada jenis riasan yang Anda gunakan. Untuk produk cair seperti foundation cair dan krim sebaiknya cuci kuas lebih sering, setidaknya seminggu sekali. Produk makeup cair membuat kuas menarik lebih banyak debu dan kotoran yang menempel. Sementara itu, untuk kuas yang digunakan pada produk kering seperti bedak dan eyeshadow, Anda bisa membersihkannya setiap dua minggu sekali.
Menjaga kebersihan kuas dapat mencegah munculnya jerawat akibat penggunaan makeup. Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan atau kecantikan, Anda bisa memanfaatkan fitur konsultasi yang terdapat pada aplikasi Ai Care.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma