Setiap orang pasti memiliki pengalaman berbeda-beda yang dirasakan ketika berusaha berhenti merokok. Ada yang merasa tidak nyaman, seperti terkena flu, sulit berkonsentrasi, mudah lapar, kesulitan untuk tidur, hingga keluhan lain seperti kesemutan, sakit kepala, mual, dan lain sebagainya.
Anda tak perlu khawatir, karena hal tersebut wajar untuk dialami. Ketika Anda berhenti merokok, tubuh dan otak harus membiasakan diri untuk tidak mengonsumsi nikotin.
Kondisi apa saja yang dirasakan sebagai efek samping berhenti merokok?
Efek samping yang dirasakan setiap orang bisa berbeda-beda, dan sebagian juga akan merasakan efek yang cukup ekstrim, di antaranya seperti dilansir Healthline dan Very Well Mind berikut ini:
- Sakit kepala dan mual
- Kesemutan pada tangan dan kaki
- Sakit tenggorokan dan batuk
- Mudah merasa lapar dan ingin selalu makan camilan
- Sembelit
- Kecemasan, depresi dan insomnia
- Sulit berkonsentrasi
- Mulut kering
- Batuk dan dada terasa sesak
- Pusing
- Hidung tersumbat
Penyebab tidak enak badan
Gejala-gejala di atas adalah gejala withdrawal yang muncul saat tubuh berhenti mengonsumsi nikotin. Nikotin adalah zat kimia yang sangat adiktif dan memengaruhi neurotransmiter di otak. Nikotin dapat mengikat reseptor di otak dan memengaruhi aktivitas kimia tubuh termasuk serotonin, dopamin, asetilkolin, norepinefrin, dan glutamat. Neurotransmiter ini berperan dalam berbagai fungsi otak seperti memori, suasana hati, nafsu makan dan perasaan senang.
Ketika Anda berhenti merokok, maka tubuh akan tiba-tiba dipaksa harus terbiasa dengan tidak adanya nikotin di otak. Proses penyesuaian diri inilah yang menyebabkan gejala seperti mengidam, perasaan tertekan, mudah tersinggung, perubahan nafsu makan, kesulitan tidur, dan gejala-gejala lainnya.
Asap tembakau memperlambat gerakan normal dari rambut-rambut kecil (silia) yang mengeluarkan lendir dari paru. Ketika Anda berhenti merokok, rambut-rambut kecil ini kembali aktif. Saat silia kembali pulih maka ia akan melanjutkan tugasnya membersihkan lendir dari paru Anda, sehingga ketika Anda berhenti merokok, Anda justru akan mengalami batuk-batuk sebagai efeknya. Uniknya, seperti dilansir Mayo Clinic, kondisi ini justru menunjukkan bahwa tubuh mulai memulihkan diri.
Umumnya, batuk-batuk yang muncul setelah Anda berhenti merokok akan berlangsung dalam beberapa minggu. Untuk membantu mengatasinya Anda bisa menggunakan bantuan humidifier, minum cukup air dan menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Apa yang harus dilakukan bila efek samping terus berlanjut?
Pengobatan
Apabila efek samping yang Anda alami tak kunjung pergi dan berhenti, pengobatan mungkin akan diperlukan untuk membantu mengatasi gejalanya.
Anda bisa mengonsumsi obat pereda nyeri dan obat batuk untuk membantu meredakan keluhan. Namun bila batuk yang Anda alami disertai dengan darah, maka sebaiknya konsultasikan kondisi ini dengan dokter.
Nicotine Replacement Therapy (NR)
Pengalaman berhenti merokok setiap orang tentunya berbeda-beda. Apabila Anda telah merokok lebih dari 10 tahun, akan ada tantangan tersendiri untuk berhenti. Nicotine Replacement Therapy mungkin adalah solusi yang bisa Anda coba untuk membantu lepas dari nikotin dengan perlahan. NRT memiliki banyak pilihan produk, di antaranya nasal spray, koyo (patch), inhaler, permen karet, permen pelega tenggorokan.
Psikoterapi
Anda mungkin juga membutuhkan bantuan psikoterapi untuk mengatasi kecemasan, rasa tertekan, depresi atau kesulitan tidur yang Anda alami.
Anda juga disarankan untuk mengonsumsi makanan kaya gizi dan nutrisi serta aktif berolahraga untuk membantu mengalihkan perhatian Anda selama proses berhenti merokok. Selain itu, berikan waktu yang cukup untuk tubuh beristirahat dan memulihkan diri. Hindari melakukan kegiatan di malam hari yang dapat menganggu jam tidur, jauhkan pula semua gadget yang Anda miliki.
Yuk, berhenti merokok bersama Ai-Care dengan mengisi kuesioner di yang ada pada link ini https://tinyurl.com/aicareHTTS
Mau tahu informasi kesehatan lain yang update dan terpercaya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma