Tidak hanya dapat mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, kondom juga menjadi salah satu kontrasepsi yang efektif untuk melindungi diri dari penyakit menular seksual seperti HIV dan herpes. Kondom biasanya terbuat dari lateks dan poliuretan yang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Kesalahan dalam penggunaan ataupun penyimpanan kondom dapat memengaruhi efektivitasnya. Agar kondom dapat memberikan perlindungan efektif, Anda perlu melakukan beberapa hal berikut ini.
Membeli Kondom dengan Ukuran yang Pas
Memilih kondom dengan ukuran yang pas sangat penting untuk meningkatkan efektivitas perlindungan kondom. Ukuran yang tepat akan memastikan kondom pas dengan nyaman dan kokoh pada alat kelamin sehingga mengurangi risiko kondom sobek atau terlepas saat digunakan.
Kondom yang terlalu ketat dapat menyebabkan ketidaknyamanan, sementara kondom yang terlalu longgar dapat meningkatkan risiko gesekan atau slip saat berhubungan seks.
Simpan Kondom dengan Suhu yang Tepat
Suhu yang ideal untuk menyimpan kondom adalah suhu ruangan, tidak terlalu panas atau terlalu dingin. Hindari menyimpan kondom di atas suhu 37 derajat Celsius atau di bawah 0 derajat Celsius.
Paparan sinar matahari langsung atau menyimpan kondom di dalam laci mobil juga bisa merusak kondom dan mengurangi efektivitasnya. Demikian juga dengan suhu dingin yang ekstrem seperti di dalam freezer.
Baca Juga: Tanda-Tanda Bila Anda Alergi Pada Kondom Lateks
Memeriksa Tanggal Kedaluwarsa
Kondom yang telah melewati tanggal kedaluwarsa mungkin masih bisa digunakan dalam beberapa kasus, tetapi perlu diperhatikan bahwa efektivitas dan keandalannya dapat berkurang. Ketika kondom melewati tanggal kedaluwarsa, bahan yang digunakan dalam kondom tersebut mungkin mengalami penurunan kualitas seiring waktu.
Bila Anda membuka kondom dan kondom terasa kering, tercium bau tidak mengenakkan atau terdapat lubang pada kondomnya, sebaiknya Anda membuang kondom tersebut dan memakai kondom yang baru.
Mengeluarkan Kondom dengan Hati-Hati
Merobek kemasan kondom dengan gigi dapat meningkatkan risiko merusak atau merobek kondom. Kondom yang berlubang menjadi tidak efektif dalam mencegah kehamilan atau penyakit menular seksual. Sebagai alternatif gunakan saja gunting atau alat tajam lain untuk membuka kemasan kondom.
Keluarkan kondom dari kemasan dengan hati-hati, tidak perlu terburu-buru. Selalu periksa kondom setelah mengeluarkan dari kemasan untuk memastikan tidak ada kerusakan atau sobekan.
Pelajari Cara yang Tepat Memasang Kondom
Memasang kondom dengan benar sangat penting untuk memastikan perlindungan yang efektif. Pastikan penis dalam keadaan ereksi untuk memudahkan pemasangan kondom yang lebih baik. Letakkan kondom di ujung penis, perlahan-lahan gulung kondom ke bawah. Pastikan pula tidak ada udara yang terperangkap di dalam kondom saat menggulungnya.
Yang tak kalah penting, segera lepas kondom setelah ejakulasi. Hindari mengeluarkan penis dari vagina di saat penis sudah tidak lagi ereksi karena kondom berisiko tertinggal di dalam.
Baca Juga: Jenis-Jenis Kondom Pria dan Panduan Memakainya
Jangan Menggunakan Kondom Bekas Pakai
Menggunakan kondom bekas pakai dapat meningkatkan risiko kebocoran, kerusakan, dan penularan penyakit menular seksual. Saat kondom digunakan, ada kemungkinan adanya air mani atau cairan tubuh lainnya yang tertinggal di dalam kondom.
Menggunakan kondom yang sudah digunakan sebelumnya meningkatkan risiko air mani atau cairan lainnya keluar dari kondom saat digunakan kembali, menyebabkan kebocoran dan menurunkan efektivitas perlindungan.
Selain penggunaan kondom yang tepat, juga penting untuk mempraktikkan komunikasi yang terbuka dengan pasangan, melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur, dan mempertimbangkan pilihan kontrasepsi yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda. Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma