Bukan Cuma Bahagia, Ini Manfaat Cinta bagi Kesehatan Tubuh

Bukan Cuma Bahagia, Ini Manfaat Cinta bagi Kesehatan Tubuh

Bagikan :


Apa yang Anda rasakan saat jatuh cinta? Anda mungkin merasakan jantung berdetak kencang, telapak tangan berkeringat, dan tentunya merasa sangat bahagia. Menariknya, perasaan bahagia yang Anda rasakan karena jatuh cinta juga memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh baik secara fisik maupun mental.

 

Apa yang terjadi ketika jatuh cinta?

Perasaan jatuh cinta ternyata dapat dijelaskan secara ilmiah. Di dalam tubuh manusia terdapat hormon oksitosin yang dilepaskan saat seseorang jatuh cinta. Hormon oksitosin juga berfungsi sebagai neurotransmitter yang mengirimkan pesan antara satu sel saraf ke sel saraf lainnya yang berada di otot atau bagian lain dalam tubuh.

Dalam tubuh manusia, hormon oksitosin berfungsi mengatur tingkah laku dan inetraksi manusia seperti rasa sayang dan keintiman antar sesama. Karenanya, kadar hormon oksitosin akan meningkat ketika Anda berinteraksi dengan orang yang disayangi terutama saat terjadi sentuhan fisik. Hal inilah yang menyebabkan hormon oksitosin juga dikenal dengan istilah hormon cinta.

 

Manfaat cinta bagi kesehatan tubuh

Saat Anda jatuh cinta, hormon oksitosin tidak bekerja sendirian untuk memunculkan rasa bahagia. Ada 3 hormon pembawa rasa bahagia lainnya yaitu dopamin, endorfin dan oksitosin yang ikut melonjak lalu membuat Anda gembira.

Masing-masing hormon memiliki fungsi kendali pada sistem tubuh yang berbeda sehingga ketika hormon tersebut meningkat, hal ini juga akan memengaruhi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Berikut ini beberapa manfaat jatuh cinta bagi tubuh yang bisa Anda rasakan, dilansir dari Insider:

1. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Sebuah penelitian di tahun 2019 mengungkapkan bahwa jatuh cinta memiliki efek positif bagi sistem kekebalan tubuh. Dalam penelitian yang dilakukan pada 47 responden perempuan tersebut terungkap bahwa perempuan yang merasakan jatuh cinta mengalami peningkatan aktivitas gen kekebalan tertentu, suatu kondisi yang tidak dialami oleh responden yang tidak jatuh cinta. Akibatnya, responden yang jatuh cinta memiliki kekebalan yang lebih baik ketika menghadapi infeksi.

2. Mengurangi rasa sakit

Dilansir dari Healthline, sebuah studi di tahun 2010 mengungkapkan bahwa pasangan yang memiliki hubungan asmara yang stabil cenderung memiliki kemampuan menahan rasa sakit yang lebih baik. Dalam penelitian tersebut, para peserta yang memandangi foto pasangannya menunjukkan rasa nyeri yang rendah jika dibandingkan saat memandangi foto orang lain yang ia kenal atau ketika diberi distraksi lainnya.

Para ahli meyakini bahwa perasaan cinta dapat berfungsi sebagai pereda nyeri ringan ketika seseorang mengalami rasa sakit yang tidak terhindarkan.

3. Baik bagi kesehatan jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa kelompok orang dewasa yang berusia 35-64 tahun dan berstatus menikah memiliki risiko lebih rendah mengalami serangan jantung jika dibandingkan dengan kelompok usia yang sama namun tidak menikah. Selain itu, sebuah penelitian di tahun 2019 bahwa orang yang memiliki pasangan cenderung memiliki tekanan darah lebih rendah ketika dihadapkan pada pemicu stres.

4. Memperpanjang umur

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di tahun 2015 disebutkan bahwa orang yang menikah dan memiliki hubungan asmara yang baik cenderung memiliki kesehatan yang baik dan risiko kematian yang lebih rendah. Selain itu, sebuah studi di tahun 2020 yang dilakukan pada 104 ribu lansia mengungkapkan bahwa pasangan yang menikah memiliki harapan hidup lebih lama daripada responden yang tidak menikah.

 

Anda mungkin beranggapan bahwa cinta hanya bisa dirasakan di hati, namun sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa cinta juga memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan mental dan fisik. Meskipun demikian, Anda juga perlu menyadari bahwa rasa cinta yang berlebihan dapat menimbulkan perilaku negatif seperti posesif dan stres yang dapat menyebabkan sebuah hubungan berjalan tidak sehat.

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 00:49

Raypole, C. (2020). 15 Ways Love Affects Your Brain and Body. Available from: https://www.healthline.com/health/relationships/effects-of-love

Laderer, A. (2022). How Your Brain Changes When You Fall in Love and 4 Benefits. Available from: https://www.insider.com/what-is-love

MacGill, M. (2017). What is The Link Bertween Love and Oxytocin?. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/275795

 

Santos-Longhurst, A. Why is Oxytocin Known as the ‘Love Hormone’? And 11 Other FAQs. Available from: https://www.healthline.com/health/love-hormone#TOC_TITLE_HDR_1