Masa Menstruasi Mendadak Jadi Lebih Singkat, Berbahayakah?

Bagikan :


Masa menstruasi setiap perempuan sangat berbeda-beda. Ada yang mengalami masa menstruasi selama 7-9 hari, namun banyak juga perempuan yang masa menstruasinya lebih singkat. Terkadang, para perempuan juga tiba-tiba mengalami masa menstruasi menjadi lebih singkat dari biasanya. Apakah hal ini berbahaya? Simak ulasannya berikut ini.

 

Penyebab masa menstruasi menjadi lebih singkat

Perlu diketahui bahwa siklus menstruasi setiap perempuan sangat bervariasi. Menstruasi dapat berlangsung mulai dari 3-7 hari. Anda tak perlu khawatir jika memiliki masa menstruasi yang singkat seperti 4 atau 5 hari saja. Masa menstruasi ini terbilang normal apabila setiap bulannya Anda mengalami masa menstruasi dalam durasi waktu yang sama. Namun jika masa menstruasi Anda yang biasanya berlangsung selama 5 hari kemudian berubah menjadi 3 hari, Anda mungkin perlu mencari tahu penyebabnya.

Dilansir dari laman Everyday Health, perubahan masa menstruasi menjadi lebih singkat umumnya disebabkan oleh perubahan hormon estrogen. Ketika tubuh Anda tidak menghasilkan banyak hormon estrogen, maka jaringan endometrium juga menipis sehingga proses peluruhan berlangsung dalam waktu yang lebih singkat.

Beberapa penyebab produksi hormon estrogen berubah di antaranya:

1. Masa pubertas

Pada perempuan yang baru saja memasuki masa pubertas umumnya mengalami masa menstruasi yang tidak teratur. Hal ini disebabkan oleh produksi hormon dalam tubuhnya belum teratur termasuk hormon estrogen. Siklus menstruasi remaja dapat berlangsung tidak teratur hingga dua tahun pertama, namun hal ini juga dapat bervariasi pada masing-masing perempuan.

2. Menjelang masa menopause

Selain masa pubertas, masa memasuki menopause atau masa perimenopause juga dapat menyebabkan siklus menstruasi berubah. Menjelang masa menstruasi terakhir sebelum menopause, tubuh perempuan juga mengalami perubahan hormon estrogen sehingga menstruasi cenderung lebih singkat. Pada masa ini, perempuan mungkin mengalami perdarahan tidak normal atau juga dapat tidak mengalami menstruasi sama sekali selama beberapa bulan.

3. Stres

Saat seseorang mengalami stres, produksi hormon estrogen akan terhambat sehingga mengganggu siklus menstruasi. Beberapa gejala stres di antaranya nafsu makan meningkat, badan lemas, sering cemas, dan gangguan tidur. Apabila siklus menstruasi Anda mendadak menjadi lebih singkat disertai tanda-tanda tersebut maka mungkin Anda sedang stres.

4. Penggunaan KB hormon

Perempuan yang menggunakan KB hormon umumnya mengalami perubahan masa menstruasi menjadi lebih singkat dibandingkan sebelumnya. Pergantian jenis KB dari suntik hormon ke pil KB juga dapat menyebabkan perubahan siklus menstruasi. Sebelum menggunakan atau mengganti jenis KB yang Anda gunakan, pastikan untuk konsultasi dengan dokter kandungan Anda untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai efek sampingnya.

5. Perubahan kebiasaan olahraga

Dilansir dari Very Well Family, perubahan kebiasaan olahraga juga dapat menyebabkan perubahan hormon estrogen. Bagi Anda yang baru memulai kebiasaan olahraga dengan intensitas tinggi biasanya akan mengalami perubahan masa menstruasi seperti tertunda atau menstruasi menjadi lebih singkat. Selain itu ketika terjadi penurunan berat badan yang cukup drastis juga dapat memengaruhi produksi hormon estrogen yang dapat menyebabkan siklus menstruasi berubah.

 

Secara umum, tidak ada yang perlu dikhawatirkan terkait perubahan siklus menstruasi yang menjadi lebih singkat. Namun jika perubahan siklus menstruasi diiringi gejala lain seperti munculnya bercak darah di luar masa menstruasi, atau Anda tidak mengalami menstruasi dalam waktu beberapa bulan, maka segera periksakan diri Anda ke dokter. Selain kemungkinan kehamilan, memendeknya masa menstruasi juga dapat disebabkan oleh gangguan kesehatan lainnya.

 

 

Writer: Ratih

Edited by: dr. Benita Arini Kurniadi

Last updated: 04/08/2021